Bab.14

76 8 0
                                    

Ketertarikan dan tindakan Philen juga untuk Cecily, tapi yang paling membuatku sedih adalah posisiku untuk peduli padanya bahkan dalam situasi ini.

Apakah Countess Thebesa merasakan hal ini ketika dia merawat ibuku, yang sedang mengandungku? 

Mungkin begitu.

Itu sebabnya dia sangat membenciku, mengkritikku, dan mengucapkan kata-kata kasar.

Saya mengerti situasi Countess Thebesa. Bukan berarti aku tidak membencinya. Aku masih gemetar memikirkan Countess Thebesa. 

Aku tersenyum pahit dan melihat ke atas Philen, yang cocok dengan milikku.

Sebagai seorang desainer yang bertanggung jawab atas pakaian Duke of Williot selama beberapa generasi, pakaian itu sempurna. Tidak ada satu jahitan pun yang acak-acakan.

Intinya, saputangannya juga diperiksa bersama, dan Sarah, yang sedang melihat asesorisnya, berbicara dengan hati-hati.

"Um, bukankah Nona menyulam sapu tangan?"

"Menyulam?"

"Ya. Saya mendengar bahwa perjamuan ini adalah debut sosial pertama Guru. Ketika pria melakukan debut sosial pertama mereka, biasanya membawa saputangan yang dibordir oleh anggota keluarga atau tunangan mereka.”

Benar. Kalau dipikir-pikir, ada kebiasaan seperti itu. Udah lama ga bikin bordir, jadi lupa caranya.

"Apakah kamu lupa bagaimana melakukannya?"

 “Mmm. Saya tidak punya apa-apa untuk disulam.

“Yah, Duke masih berperang, dan Nona sedang sibuk. Anda mungkin tidak punya waktu untuk menyulam sebagai hobi.”

"Bahkan jika aku punya waktu, aku tidak akan bisa melakukannya."

"Mengapa?"

“… kalau dipikir-pikir, Sarah, kamu tidak pernah melihatku menyulam.”

Terakhir kali saya menyulam tepat sebelum Philen pergi berperang. 

Setelah Philen pergi berperang, Sarah, yang memasuki mansion, tidak dapat melihatnya.

Awalnya, saya tidak akan berhasil bahkan saat itu. Tapi, karena takhayul bahwa jika orang yang dicintai berperang dengan sapu tangan bersulam, dia akan kembali dengan selamat. Jadi saya terpaksa membuatnya. 

Saat itu, Philen mengatakan sesuatu ketika dia melihat sapu tangan yang telah saya sulam. Dia banyak tertawa, menanyakan apakah ini lambang keluarga kami. 

Ketika saya mengatakan kepadanya untuk tidak membawanya, dia dengan cepat memasukkannya ke dalam saku dada bagian dalam dan mencium punggung tangan saya mengatakan bahwa dia pasti akan kembali dengan selamat. Itu adalah ingatan yang samar.

Don't Pick Up the Trash Once Thrown AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang