50•||• Arya

1.6K 129 1
                                    

--•••NGGA SUKA NGGA USAH BACA•••--

•••HAPPY READING•••

•••

Saat ini Aya sudah berada di mansion yang dibangun olehnya bersama dengan Axel dan Arya, Aya membuka pintu lalu masuk lebih dalam lagi.

"Maaf, anda siapa ya?" Aya menoleh kebelakang lalu tersenyum

"Ibu Rahma. Ini Audrya, ibu apa kabar?" Orang yang dipanggil ibu Rahma kebingungan, apalagi saat melihat wajah aya

"Wajah Non Audrya bukan seperti kamu, kamu temannya?" Aya menggeleng dan mengajak bu Rahma duduk di pantry

"Ibu percaya transmigrasi? Itu yang sedang Audrya alami. Ibu jangan bilang siapa siapa, cukup rahasia kita aja" Bu Rahma terkejut dan memegang tangan Aya

"Beneran? Ini beneran Non Audrya?" Aya mengangguk dan dengan cepat Bu Rahma memeluk Aya dengan erat

"Ibuk kangen sama Non. Udah lama banget Non ga menginjakkan kaki di mansion ini, ibuk kira mansion ini udah dilupakan sama Non" Aya terkekeh lalu menggeleng

"Ga mungkin. Mansion ini ada kenangan sama Arya dan Axel saat kita masih sama sama saat itu. Ga mungkin Aya lupakan mansion ini" Kening bu Rahma tertekuk

"Aya?" Aya mengangguk

"Selama jiwa Audrya ada di dalam raga ini, panggil dengan sebutan Aya ya buk?" Bu Rahma mengangguk dan beranjak dari duduknya

"Ibuk buatin minum ya?, Non mau minum apa?"

"Kesukaan aku aja bu" Bu Rahma tersenyum manis dan membuatkan pesanan itu,dengan Aya yang duduk di ruang tengah menonton televisi.

"Non aya, ada tamu" Aya menoleh kesamping

"Siapa buk?" Bu Rahma menggeleng

"Ga tau, tapi yang nganter dia, joni" Aya bangkit dari duduknya.

"Makasih buk, ibuk istirahat aja kalau udah ga ada kerjaan"

"Ibuk mau masak, ada tamu juga kan?" Aya menggeleng

"Nanti biar Aya yang masakin. Ibu istirahat aja" Bu Rahma mengangguk dan berlalu dari sana

"Kakak siapa?" Aya menatap Lia dengan senyuman tipis.

"Untuk saat ini, Kak Audrya menyatu sama raga Kak Ayari. Jadi panggil Aya ya?" Dengan penuh kebingungan, Lia hanya mengangguk

"Rumah kak Aya sepi ya?" Aya terkekeh mendengarnya

"Lia kesini sendirian? Abang mana?" Tanya Aya

"Tadi ada yang cegat Lia sama Abang di bandara, empat kakek kakek" Aya mengangguk paham, secepat itu mereka menemukannya. Ia kira jemputannya lebih dulu sampai

"Abang suruh Lia kesini duluan?" Lia mengangguk dan ikut duduk di samping Aya

"Lia laper ga? Aya masakin ya?" Liamenoleh lalu menatap Aya dengan polos

"Kak Aya bisa masak?" Aya mengangguk

"Lia boleh request?" Aya mengangguk lagi

𝐖𝐫𝐢𝐭𝐭𝐞𝐧 𝐈𝐧 𝐁𝐨𝐨𝐤 (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang