1. Pertemuan

92 12 3
                                    

Jangan lupa vote ⭐
Dan komen
                              *
                              *
                              *

Pagi ini sedang turun hujan lumayan deras. Seorang gadis tengah menatap jendela kamarnya yang terkena rintik hujan, ia sudah terbangun sejak bermenit-menit yang lalu tetapi belum ada niat untuk beranjak dari ranjangnya.

Jam digital di samping ranjangnya menunjukkan pukul 05:38, ia beranjak ke kamar mandi untuk bersiap melaksanakan kewajiban.

🍀

Pukul 06:15
Alisha keluar dari kamar dengan seragam lengkap, ia berjalan menuju dapur untuk sarapan. Ia melewati tangga menuju ke lantai atas, ia sempat berhenti dan melihat keadaan dilantai atas.

Sunyi, dan tidak ada tanda-tanda ada orang di atas. Alisha melanjutkan langkah nya menuju ke meja makan. Bisa ia lihat Bi Marni sedang menyiapkan bekal nya, ia mengambil duduk di salah satu bangku meja makan.

Bi Marni yang menyadari keberadaan Alisha menghampiri gadis itu. Beliau menyerahkan kotak bekal yang ia bawa kepada Alisha yang sedang menyantap sehelai roti dengan selain coklat.

Alisha menerima kotak bekal itu dengan senang, lalu dengan mulut yang masih mengunyah roti ia memberi isyarat terima kasih.

"Sama-sama." Balas Bi Marni mengelus kepala Alisha.

🍀
Pukul 6:30
Hujan masih mengguyur tapi tidak sederas tadi. Alisha hendak berpamitan dengan Bi Marni setelah ia memakai jas hujan, ia berjalan kearah Bi Marni yang ada di pos depan sedang berbincang dengan Pak satpam.

Alisha mengambil payung yang ada di balik pintu, lalu berjalan menghampiri sepasang suami istri itu hendak berpamitan.

"Alisha pamit." Ucapnya menyalami pasutri tersebut, pak Usman, suami Bi Marni yang lagi ngopi santai langsung bangkit dan menyalami Alisha.

"Ngga mau dianter aja?" Tanya Bi Marni.

Dibalas gelengan kepala oleh Alisha, ia keluar dari pos satpam setelah mengucap salam. Ia membuka payung yang ia bawa dan berjalan menuju halte bis tempat biasa menunggu.

Mungkin membutuhkan waktu 5 menit, semoga saja bis nya masih ada disaat Alisha sampai.

Setelah melihat Alisha pergi dengan jas hujan dan payung berwarna pink transparan itu, pak Usman mendekat kearah Bi Marni.

"Ngga ada nanya apa-apa buk, Alisha?"
Tanya pak Usman, Bi Marni memfokuskan pandangan nya pada pak Usman.

"Ngga ada pak, dia diem aja. Bahkan semalam pas pulang sekolah lutut nya luka dan seragamnya kotor dia juga ngga cerita." Balas Bi Marni sedih.

"Udah seminggu loh padahal," Ucap pak Usman memandang rumah mewah di depan nya.

"Lagian pak, udah terlalu sering kayak begini. Non Al juga udah terbiasa, dia ngga pernah nunjukin ekspresi apapun kalau ngelakuin sesuatu." Ucap Bi Marni, lalu pasutri itu melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

🍀

Alisha sampai di halte tepat saat bis yang biasa ia naiki tiba, ia sedikit berlari untuk sampai di samping bis. Ia langsung naik dan seperti biasa, ia akan mengambil duduk di belakang.

Alisha mendekat ke jendela bis tersebut, ia memperhatikan rintik hujan yang membasahi jendela bis dan jalanan yang ia lewati.

Bis berhenti disalah satu halte, Alisha memperhatikan orang-orang yang hendak naik kedalam bis. Ia tersenyum melihat seorang gadis kecil yang digandeng oleh sang ibu, sepertinya gadis kecil itu sedang bahagia, ia seperti menceritakan sesuatu yang tidak bisa Alisha dengar.

MElUKIS SENJAWhere stories live. Discover now