Bab 4

2.4K 271 21
                                    

Beberapa kali Yoichi memegang kepalanya yang terasa sangat pening. Berat dan pusing. Beberapa kali pula dia meletakan kepalanya di atas meja, seminggu lagi memang jadwal heat-nya.

"Hio.. " panggil Yoichi bergumam dengan lirih. Yoichi mengernyitkan dahinya kala yang dipanggil tak kunjung menjawabnya. Biasanya dia akan langsung datang saat Yoichi meminta. "Hio!" sebutnya mencoba memanggil Hiori dengan suara yang lebih keras. Yoichi lalu membalik kepalanya yang tadinya menghadap ke dinding menjadi ke kanan, ke tempat duduk sebelahnya.

Dugh!

"Ittai"

Entah penglihatannya yang mulai rabun atau memang sosok menyebalkan itu selalu ada di sekitarnya akhir-akhir ini. Siapa lagi kalau bukan Michael Kaiser.

Yoichi kaget sampai kepalanya terantuk dinding karena saat dia membalikkan kepalanya ke sisi lain, ternyata di sana ada wajah Kaiser yang sangat dekat dengan wajahnya. Hanya berjarak beberapa senti, bagaimana Yoichi tidak kaget. Apalagi Kaiser menaruh kepalanya juga di atas meja.

"Kau baik-baik saja? "

"A-apa yang kau lakukan?! " Marah Yoichi.

"Aku? Aku datang seperti yang kau minta kau lupa? "

"Hah? "

Kaiser mengeluarkan ponselnya, memencet ikon warna hijau dan menunjukkan ke hadapan Yoichi "Lihat, tadi kau mengirim pesan padaku dan memintaku datang kemari. Jadi ada apa? "

Shit! Yoichi salah mengirim pesan, harusnya dia mencari kontak Hiori di ponselnya bukan malah Alpha tengil satu ini. Tapi apa itu harus dijadikan alasan kenapa Kaiser berada sedekat itu dengannya?

"Minggir, jangan dekat-dekat! " Panik Yoichi menyadari kondisinya sekarang. Tubuhnya bergetar dan suhu tubuhnya naik, feromonnya menyeruak sedikit tak terkendali. Keberadaan Kaiser malah memperburuk suasana.

"Yoichi, kau—"

Kaiser menggantungkan kalimatnya.

Mengapa wajah Yoichi yang memerah itu mengintimidasinya? Aroma feromon manis itu membuat Kaiser tersiksa. Rahangnya mengeras, dadanya terasa panas. Otaknya menyuruhnya untuk cepat pergi dari sana sebelum hal buruk terjadi, namun sisi Alpha-nya mengatakan hal sebaliknya.

Samar-sama terdengar suara bisikan di telinganya.

'Terkam! '

Yoichi merengek pelan saat sang Alpha malah memperkuat feromonnya tanpa sengaja. Yoichi merasa lemah saat kesadarannya tersita oleh sepasang mata biru yang menjeratnya. Iris tajam pemuda itu terlihat dalam, menenggelamkannya.

"Pe-pergi! "

Aneh padahal dia menyuruh Kaiser pergi tapi tangannya malah mencengkram erat kemeja yang dipakai pemuda itu sampai kusut. Kaiser seolah tuli, dia mendekatkan dirinya lebih dekat. Hidungnya terus-menerus mengendus rakus aroma sang omega.

"Aromamu membuatku kepayang"

Jari-jarinya bergerak membelai kening sang omega, turun ke hidung pipi lalu bibir. Bibir merah yang entah kenapa menghipnotisnya. Keduanya terpaku tanpa sadar Yoichi meneguk ludah dan menjilat bibirnya sendiri.

"Yoichi, kau benar-benar menggodaku," Kaiser berkata berat mengatur napasnya.

Yoichi yang sudah sepenuhnya dikendalikan oleh sisi omega-nya. Kaiser meraih tengkuk lelaki manis itu, menekan pelan kelenjar feromon Yoichi. Sisi Alpha-nya terus menyuruhnya untuk segera menancapkan taringnya di sana. Hanya tinggal beberapa senti lagi.

✔[ Kiis ] CupidWhere stories live. Discover now