32. Sirkuit

960 20 2
                                    

" Siap semua?? " Tanya pemandunya. "Hitungan ketiga akan segera dimulai. " Sambungnya.

"SATU, DUA, TIGAAA!!!" Seorang perempuan menyibak bendera yang ada di genggamannya keatas. Sedetik kemudian, deruman keras dari pengendara motor besar kedua cowok ini berlomba-lomba memenuhi area yang ramai oleh kedua cowok ini.

Teriakan saling beradu, bermaksud untuk menyemangati jagoan mereka yang tengah memacu motor tersebut.

"ARGANTARA!!!"
ARGANTARA SAYANG AKU."
ARGAN, WOI!!! SEMANGAT!"

Argantara semakin memacu motornya dengan cepat hingga melewati biru yang di depannya.

Motor merah kesayangan argantara ikut bekerjasama. Motor itu dengan cepat melesat tak terelakkan membuat semua orang yang melihat argantara tidak bisa lagi meragukan keahlian cowok itu.

Argantara tersenyum kecil ketika motornya akan mencapai garis finish. Semua bersorak-sorai ketika malam ini pertandingan kembali dimenangkan oleh seorang argantara. Biru yang baru sampai di garis finish berdecih. Merasa bosan melihat argantara yang selalu sampai terlebih dahulu.

Argantara menatap biru dan anak-anak Dementor yang berada di atas motor hijau dihampirinya laki-laki itu dengan tersenyum miring. "See? Gue lagi yang menang. "

Biru melepas helmnya, lalu berdecak pelan sembari memutar bola matanya. "Kemenangan lo cuman keberuntungan."

"Bahkan gue udah gak bisa ngitung berapa kali gue menang. Jadi itu yang namanya keberuntungan?" Argantara tertawa pelan lalu meninggalkan biru yang hanya diam mengepal tangannya kesal.

"Baru menang aja udah songong lo." Ucap batu sambil menatap Argantara.

"Kalau kalah yah ngaku aja." Ucap Canva

"Selamat, yah boss!" Dino menepuk pundak argantara kencang ketika cowok itu tengah meminum sebotol air mineral.

"Keselek bego! " Argantara terbatuk pelan, lalu kembali menutup botolnya dan menaruhnya diatas meja.

Cowok itu mulai melihat sekeliling area tempat istirahat berusaha mencari seseorang yang menjadi tujuan utamanya.

"Lo nyariin senja?" Tanya canva seolah-olah sudah mengetahui isi otak argantara.

"Iya. Gue gak liat senja nih." Ucap argantara sambil terus mengedarkan pandangannya.

"Itu." Ucap dino sambil menujuk kearah senja yang datang bersama lia dan Bianca

Argantara menghampiri pacarnya. "Kamu kemana aja, buat aku khawatir tau."

"Selamat yah. Aku tadi khawatir tau kalau kamu kenapa-kenapa." Ucap senja sembari mengusap pelan kening argantara yang penuh keringat dengan saputangan miliknya.

"Nja, tadi kayaknya ada yang neriakin argantara sayang aku." Ucap dino sambil tersenyum jahil. Bukan dino namanya kalau gak bikin argantara emosi.

Cowok itu tidak memikirkan lagi jika argantara akan menghajarnya habis-habisan.

" Ohhhh!!! Jadi kamu gitu yahhhh. Aku baru pergi sebentar aja udah banyak penggemarnya." Ucap senja dengan tangan di lipat.

Argantara menatap dino kesal. Ingin rasanya argantara menghajarnya. Tapi sayang masih ada senja di depannya. "Bukan gitu sayang. Walaupun ada banyak cewek cantik didunia ini tetap cinta ku hanya untuk mu. "

Pipi senja merah merona menahan malu.

Iya yang lagi bucin. Mending sekarang kita rayain kemenangan argantara." Ucap Canva dengan semangat

"Boleh tuh ngerayain kemenangan pak boss." Ucap anak-anak shiper yang lain.

"Aku gak ikut. Udah malam juga nih." Ucap senja.

ARGANTARAWhere stories live. Discover now