Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
mysterious.
(Name) tentunya tetap setia menunggu suaminya, Seishiro sadar. Sesekali ia memikirkan, siapa sih yang tega ngelakuin hal ini?!
Kan jadi mirip anime sebelah!
Mari kita lihat sudut pandang Reo.
Reo Pov.
Gua ngehela nafas frustasi, sebenarnya siapa yang bikin Nagi jadi kaya gitu? Apa.. orang yang suka ngirim tulisan tulisan '37ch'?
Iya, Nagi pernah bilang dia dapet tulisan tulisan aneh.
sebenarnya siapa?
Reo End pov.
Kebingungan tengah melanda Reo, ia berusaha mencari siapa dalang dibalik penusukan sahabatnya.
Reo menunggu diluar ruangan kamar Nagi, helaan nafas sudah berkali kali keluar, ia merasa frustasi.
'Siapa, bangsat?!' Batinnya.
Bahkan ketika Reo sudah meminta bantuan pihak-pihak yang 'ahli' dalam menangani hal hal ini, Reo tak kunjung dapat informasi mengenai pelaku.
Anying udah dibayar mahal juga!
Tiba-tiba, (Name) keluar dari ruangan dan duduk disebelah Reo.
"Kenapa lo? Kok keliatan kaya orang frustasi gitu?" Heran (Name)
"Soal Nagi. Lo ngerasa ga sih? Soal, tulisan-tulisan yang nerror Nagi? Kayanya pelakunya sama deh!" Balas Reo.
(Name) mengerutkan keningnya,
"kok lo tau?"
Reo tampak terdiam sebentar.
"Ya.. dia ngasih tau gua."
(Name) mengangguk-anggukan kepalanya.
tapi masa sih?
(Name) kembali masuk ke ruangan Nagi, setia menunggu lelaki itu tersadar dari keadaan tak sadarnya. (Name) menciumi tangan Nagi yang terasa hangat.
'Siapapun orangnya, lo tega banget.' Batin (Name) kesal.
Perlahan, (Name) merasakan jari jemari yang tengah ia ciumi itu mulai bergerak. (Name) tersenyum sumrigah.
NAGI SADAR?!?!
Lenguhan terdengar, "mmh.. aku dimana?"
"Sei.." (Name) berkaca-kaca.
Akhirnya..
"(Name)?" Tentu (Name) langsung memeluk lelaki itu.
(Name) menangis dalam pelukan itu. Ia tak bisa membayangi, bagaimana jadinya hari ini ia tak lagi dapat merasakan hembusan nafas, wajah dan senyum indah milik Nagi lagi.
Tuhan, terimakasih..
Nagi terkekeh, ia mengelus kepala (Name) sayang.
"Kangen yaaa?" Goda Nagi.
"Iyaa.." Balas (Name) dengan suara seraknya.
(Name) melepas pelukannya, ia takut jika berpelukan membuat perut Nagi terasa sakit.
Namun siapa sangka? Nagi menarik tangan (Name) dan mendekapnya kembali sembari menciumi pucuk kepala (Name).
"Sst.. Aku kangen! Jangan dilepas buat beberapa menit ke depan, oke?" Ucap Nagi diselingi ciumannya di pucuk kepala (Name).
(Name) mengangguk.
Tak terasa, mereka sudah berpelukan selama tiga menit. Nagi masih enggan untuk melepas.
"Udah ya? Sei tidur lagi ya?" Pinta (Name) mencoba membujuk Nagi melepas pelukannya.
Hingga beberapa saat kemudian Reo masuk dan melihat pemandangan pasutri sedang bermesraan.
Reo berdecih, "bisa-bisanya baru bangun langsung mesra-mesraan."
Nagi tersenyum mengejek, "sirik amat lo."
(Name) menepuk lengan Nagi pelan, "Sei sst jangan gitu ah! Dia yang nolongin kamu tadi."
Nagi cengengesan, "mwehehe maap masbro Reo."
"Kagak makasih nih?"
"Makasih."
"Kaya ga ikhlas anjing!"
"GUA HARUS APA TAI?" Kesal Nagi.
(Name) terkekeh melihat interaksi mereka berdua. Sungguh pemandangan yang enak dipandang melihat dua sahabat ini.
"Hush hush sana keluar! Jangan ganggu gua sama (Name) sayang."
Reo memutar bola matanya malas, "anying luw."
Reo rn:
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
