03

699 89 18
                                    

Setelah berpamitan dengan Nagi, (Name) pun berjalan pulang ke rumahnya. Sembari memegangi perutnya yang terasa sangat sakit.

"Ayolah.. Jangan sekarang sakitnya, aku belum sampai ke rumah.. Kumohon Tuhan.."

Dengan sisa-sisa tenaganya, (Name) berusaha berjalan menahan rasa perih pada lambungnya.

Namun semua itu tidak bisa tertahan lagi, (Name) pingsan di tengah jalan membuat warga sekitar menjadi panik.

"Hey.. Ada gadis pingsan, cepat bawa dia ke rumah sakit.."

Para warga sekitar pun membopong tubuh (Name) dan bergegas membawanya ke rumah sakit untuk segera di beri pertolongan.

Setelah (Name) selesai di tangani oleh dokter, sang dokter pun keluar dari kamar rawat.

"Apa salah satu dari kalian merupakan keluarga pasien?"

"Bukan dok.. Kami menemukan gadis ini pingsan di jalan tadi. Ah ini tadi ponsel miliknya terjatuh dari saku seragam sekolahnya. Mungkin ada kontak yang bisa di hubungi.."

"Ah begitu.. Baiklah terima kasih.."

Setelah itu, para warga yang membantu (Name) tadi langsung izin pamit kepada sang dokter.

"Baiklah kita lihat siapa yang bisa di hubungi terlebih dulu.."

Sang dokter memeriksa riwayat panggilan terakhir pada ponsel (Name). Nagi Seishiro adalah kontak pertama yang terakhir (Name) hubungi.

Dokter pun menekan tombol panggil, namun tidak kunjung di angkat oleh Nagi.

Ia sekali lagi menelfon Nagi, namun tetap tidak ada jawaban dari Nagi.

Dokter pun memeriksa kembali riwayat panggilan (Name), di bawah Nagi terpampang kontak Mikage Reo. Langsung ia menekan tombol panggil, dan respon cepat dari Reo, ia segera mengangkatnya.

"Hallo (Name), ada apa?"

"Ah maaf.. Apa ini kerabat dari pemilik ponsel ini?"

"Ya benar.. Ini dengan siapa? Kenapa ponselnya ada pada anda?"

"Saya dokter yang menangani pemilik ponsel ini. Bisakah anda segera pergi menuju rumah sakit? Alamatnya akan saya kirimkan melalui chat"

"Lho, (Name) di rumah sakit? Apa (Name) baik-baik saja dok?"

"Ya.. Dia hanya mengalami gejala maag kambuh saja"

"Syukurlah, baik dok saya akan pergi kesana.."

Reo langsung bergegas menuju rumah sakit setelah sang dokter mengirimkan alamatnya. Reo juga berkali-kali berusaha menghubungi Nagi, namun percuma ia tak kunjung mengangkat telefonnya.

"Apa ia masih latihan? Tapi ini sudah jam 17.30, yang benar saja ia masih latihan di sekolah"

Reo menghubungi Zantetsu, teman yang satu ekskul dengannya dan Nagi.

"Ah syukurlah kau segera mengangkatnya, apa kau masih latihan?"

"Kau bicara apa? Ini sudah hampir petang, untuk apa latihan sampai jam segini"

"Ah begitu.. Apa kau bersama dengan Nagi?"

"Tidak. Tadi setelah kami selesai latihan ia pergi bersama seorang gadis"

"Gadis? Apa itu (Name)?"

"(Name)?"

"Ya.. Gadis yang selalu bersama denganku dan Nagi"

"Sepertinya bukan, gadis yang bersama dengan Nagi adalah calon manajer baru kita Reo.."

"APA?"

To My FirstWhere stories live. Discover now