SATU

1.4K 178 2
                                    

Suara alarm menggema di seluruh kamar dan mengusik tidur nyenyaknya seorang pemuda yang berada dalam pelukan hangat Choi Beomgyu. Ia menggeliat tak nyaman, seperti ada yang mengunci pergerakan tubuhnya.

Ia meringis kecil kala merasakan kepalanya yang berdenyut sakit, maniknya yang berat berusaha ia buka perlahan lantas menerjap untuk menormalkan kembali penglihatannya.

"ASTAGA!" Pekiknya kaget kala mendapati orang asing tidur seraya memeluk dirinya. Refleks ia mendorong pemuda yang memeluknya hingga jauh kelantai.

Beomgyu yang didorong pun kaget, seluruh badannya sakit karena menghantam lantai yang dingin. Ia bangkit seraya memegangi punggungnya dan meringis sakit.

Pemuda yang mendorongnya pun jadi merasa bersalah, ia menghampiri Beomgyu berniat membantunya, "ma–maaf ya, aku gak sengaja tadi aku kaget jadi aku refleks dorong kamu." Ucap Taehyun, tangannya bergerak menggapai tangan Beomgyu, namun sang empu langsung menepisnya kasar.

Ia menatap pemuda itu sinis, saat pemuda tersebut bicara dengan aku-kamu, itu membuat Beomgyu merasa aneh, karena jarang-jarang ada yang mengajaknya berbicara dengan logat tersebut, apalagi yang bicara laki-laki.

"Ma–maaf ya–"

"Bacot." Sergah Beomgyu acuh, ia meraih handuk yang ada di sofa kamarnya lantas pergi keluar kamar, namun sebelum itu Beomgyu melirik pemuda manis yang berdiri tak jauh darinya,

"Duduk. Diem. Anteng." Ujar Beomgyu penuh penekanan seolah sebagai peringatan. Setelahnya, Beomgyu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri meninggalkan pemuda yang berdiri seraya menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Tangannya terkepal, ia menghela napas,

"Kang Taehyun, kapan kamu berhenti ngerepotin orang lain?"

***

Choi Beomgyu baru saja keluar dari kamar mandi dengan segar. Ia keluar dengan handuk yang melilit pinggang menutupi bawahnya, sedangkan atasannya telanjang mempertontonkan bisepnya yang kuat dan gagah.

Ia berjalan menuju kamarnya, disana terdapat pemuda manis yang duduk di kasurnya, ia hanya diam sepertinya melamun. Beomgyu tak peduli, ia mulai membuka lemari bajunya lantas mengeluarkan seragam sekolahnya.

Ia melirik kearah pemuda yang masih duduk termenung diatas kasurnya, sepertinya ia tak menyadari keberadaannya.

"Keluar."

Pemuda itu yang bernama Kang Taehyun terperanjat, ia menerjapkan matanya polos menatap Beomgyu, pandangan mereka pun bertemu, pemuda itu tampak salah fokus, ia berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dari bisep yang tangguh itu.

"Budeg, ya?" Taehyun terperanjat lagi kala Beomgyu bersuara, matanya menatap dirinya tak senang.

"Maaf, permisi." Ujar pemuda itu, ia segera bangkit dan keluar dari kamar.

Beomgyu mengernyit, entah kenapa ia merasa ada yang aneh pada pemuda itu. Nada bicaranya tampak berbeda, tidak seperti anak kecil yang semalam.

ia menggendikan bahunya tak peduli, Beomgyu segera memakai seragamnya, sebenarnya ia tak ada niatan ingin sekolah, lebih tepatnya bolos. Mengingat dirinya balapan ditengah malam membuat Beomgyu letih dan ingin tidur lebih lama. Tapi, karena adanya pemuda itu membuat Beomgyu mau tak mau harus bangun pagi, dan ia pun tak tahu harus melakukan apa setelahnya, jadi Beomgyu memutuskan untuk masuk sekolah saja.

Setelah berpakaian rapi, Beomgyu keluar dari kamarnya hendak sarapan. Lagi, ia mendapati pemuda manis yang duduk dengan kepala menunduk.

Sepertinya pemuda itu menyadari keberadaan Beomgyu. Ia mendongak, pandangan mereka bertemu. Beomgyu menatapnya tak minat, ia pun berjalan kedapur hendak membuat sarapan, namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

TYUNIE! -BeomtaeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt