Chapter 8: Masuk dan Bertarung

121 22 0
                                    

Setelah kejadian tadi akhirnya pergantian pemain harus di lakukan sehingga hal mengejutkan mulai terjadi di sini, Loise Duffort secara mengejutkan melepas jaketnya.

"Ini adalah kesempatan bagus bagiku untuk menyempurnakan taktik, dan formasi yang kubuat" ucapnya sambil melepas jaketnya kemudian dia memasuki lapangan, dan terlihat dia memakai jesrey PXG.

"Wow lihatlah itu! Manajer tim PXG memasuki lapangan!" Ucap salah satu komentator.

"Eh! Duffort - san akan ikut bermain ?" Tanya Nanase.

"Ini adalah momen yang aku tunggu - tunggu" ucap Karasu.

Gabela yang melihat perilaku kawannya pun memijat pelipisnya, dia menghela nafasnya kemudian dia melakukan hal yang sama, "Kau jangan membuat pekerjaanku jadi tambah sulit Loise Duffort. Maka dari itu aku harus masuk untuk mengusirmu dari sana" ucap Gabela sambil melepas jaket dan celana panjangnya kemudian dia masuk ke area lapangan dengan memakai jesrey Bastard München.

"Woah! Manager kita juga!" Ucap Igaguri.

"Manager Bastard München juga masuk ke area lapangan! Ini pasti akan jadi pertarungan antara manajer dari dua tim yang berbeda!" Ucap salah satu komentator yang lainnya.

Gabela lalu berjalan ke arah lapangan lalu dia menghampiri para anak - anak Bastard München, "Aku di sini bukan sebagai striker, tapi sebagai penyerang sayap " ucap Gabela kepada mereka.

"Lalu apa formasi perubahannya Gabela - san ?" Tanya Kurona.

"Formasi kita masih sama" jawab Gabela, sebenarnya Gabela bisa saja mengubah formasi tapi mengingat Noa yang bersih kukuh untuk melarang Gabela mengubah formasi, dan akhirnya Gabela tidak akan mengubah formasi.

● ● ●

Kick off di mulai lagi dari tim PXG Nanase kemudian menendang bola itu kemudian mengopernya pada Karasu yang berada di dekatnya, saat Karasu mau akan menendang bola itu ke arah gawang Bastard Gabela sudah terlebih dahulu merebut bola itu dari kaki Karasu hingga membuatnya jatuh.

"Rupanya dia suka bermain kasar" gumam Karasu.

Gabela terus berlari sambil menggiring bola yang ada di kakinya bahkan dia dengan mudah melewati para bek bertahan, sampai setelah berada tepat di depan gawang PXG dia langsung menendang bola itu yang membuat tim Bastard München mendapatkan poin ke dua.

"GOAAAAAL, Goal kedua berhasil di cetak oleh Gabela Cassandra Lin salah satu dari generasi monster saat ini!" Ucap sang komentator kegirangan.

Loise mulai merasa jengkel dengan Gabela yang dengan mudah melewati pertahanan para bek bertahan yang ia rancang sendiri, Kiper PXG kemudian melempar bola itu sampai ke atas membuat para pemain begitu kesulitan mengincar bola.

Tapi tidak bagi Gabela, dia kemudian mengaktifkan penglihatan matanya yang super tajam. Gabela membusungkan dadanya sambil melompat, namun itu tidak akan berhasil karena bola itu dengan sigap langsung di dapatkan oleh Loise yang menggunakan kakinya untuk mendapatkan bola tersebut.

Saat kaki mereka sudafh mendarat di atas rumput Loise langsung menghindari Gabela yang berada di depannya dengan mudah, tapi Gabela tidak akan membiarkannya semudah itu untuk mencetak goal di gawang dengan mudah. Gadis pemilik netra kuning keemasan itu langsung berlari mengejar Loise yang sudah maju untuk mencetak goal ke gawang dengan cepat Gabela langsung menghadangnya tepat di hadapannya.

"Jangan harap kau bisa memasukkan bola itu ke gawangku dengan taktik, formasi payahmu itu Loise" kata Gabela.

"Oh kita lihat saja siapa yang akan mencetak angka paling banya!".

Duel di antara mereka berdua akhirnya terjadi, para pemain yang berada di lapangan tidak ada yang berani mengganggu ataupun mendekati mereka. Sampai akhirnya Loise lengah dan bola itu berhasil di rebut oleh Gabela, dia lalu berlari menggiring bola itu ke arah gawang. Namun tepat di depannya para bek bertahan dari tim PXG berusaha menghalanginya, karena terpojok Gabela terpaksa harus mengoper bola itu kepada anak - anak Bastard München Gabela tentunya tidak bisa mengoper bola pada sembarang pemain.

Sampai, netranya kemudian melihat Haruna bola mata milik gadis yang usianya jauh lebih tua darinya itu terlihat seperti memiliki penglihatan yang tajam. Tanpa berpikir panjang Gabela menendang bola itu kepada Haruna alias mengoper pada gadis itu, Haruna setelah mendapatkan bola itu dia langsung berlari menggiring bola itu ke arah gawang. Tepat saat berada di depan gawang bola yang tadi di giring langsung ia oper pada Isagi yang berada di dekatnya, dan akhirnya bola itu berhasil di tendang ke gawang milik lawan oleh Isagi.

Bastard München akhirnya kembali mencetak angka, dan kini tim Jerman itu berhasil memperoleh 3 angka. Kaiser yang melihat Isagi berhasil mencetak goal lebih dulu darinya membuat si raja Bastard München itu begitu marah.

Waktu bermain bagi Gabela, dan Loise kini tersisa satu menit lagi. Bola yang tadinya menjebol gawang PXG di lempar lagi oleh sang kiper, Shidou langsung mengambil bola itu terlebih dahulu lalu berlari sambil menggiring bola itu ke arah gawang Bastard. Kaiser dengan cepat merebut bola itu, dan dia dengan mudah melewati semua pemain PXG yang akan menghalangi atau merebut bola dari kakinya.

Awalnya semua berjalan sesuai perkiraan Kaiser tapi tidak pada akhirnya, karena pada akhirnya Loise merebut bola dari kaki Kaiser dengan mudah dia lalu melakukan come back pada Bastard München. Kaki kanannya menendang bola itu ke gawang yang di jaga oleh Gagamaru, semua orang yang melihat tendangan Loise yang memiliki tempo yang cepat bahkan lebih cepat dari pada tendangan Kaiser membuat mereka terpukau, dan Gagamaru bahkan tidak berhasil menangkap bola itu karena saking cepatnya bola itu melesat ke dalam gawang yang ia jaga.

Akhirnya waktu bermain untuk dua pelatih tambahan sekaligus manajer dari dua tim yang berbeda akhirnya berakhir, Gabela lalu berjalan ke arah bangku cadangan tapi sebelum itu Loise memanggilnya.

"Tumben sekali kau lengah. Biasanya kau lah yang paling pandai dalam masalah perebutan bola" ucap Loise.

"Aku sengaja lengah agar memberikan para anggota Bastard untuk mencetak goal. Lagi pula lapangan ini bukan tempat untukku bersinar, melainkan tempat untuk mereka agar bersinar dan di lirik klub ternama seperti kita" jelas Gabela.

Mereka berdua lalu berjalan ke arah kursi cadangan, "Tadi itu adalah permainan yang hebat Loise" puji Loki.

"Kau seharusnya jangan lengah di saat - saat terakhir" kata Noa sambil melepas jaketnya.

"Aku sengaja lengah agar anak - anak Bastard itu mendapatkan peluang untuk bersinar,dan lirik klub ternama".

Noa terdiam sejenak kemudian kembali membuka suara, "Sepertinya aku paham kenapa Ego membawamu dan teman - temanmu ke sini, itu karena kau sudah merasa paling jago dan paling hebat. Asal kau tahu di sini adalah tempat mencari calon striker terbaik no.1 di dunia, itu artinya levelmu sama saja seperti para peserta yang ada di sini walaupun level kemampuanmu di anggap setara dengan atlet sepak bola dewasa". Setelah menasehati Gabela panjang lebar Noa langsung masuk ke area lapangan dengan jaket dan celana panjangnya, dan hanya menyisakan seragam jesrey Bastard München.

Gabela hanya terdiam sambil melihat Noa yang akan bersiap melawan Loki yang juga turun ke lapangan untuk menggantikan Loise.

"Sepertinya aku mengerti yang dia maksud. Aku selama ini selalu merasa yang paling hebat, dan meremehkan yang berada di bawah. Jadinya saat berada di sini aku di perlihatkan dengan para striker yang jelas - jelas masih peserta Blue Lock, tapi kemampuan mereka sudah melebihi kemampuanku" ucap Gabela dalam hati.

Bersambung...

Next Chapter : Tengah malam

Gabela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang