Part2 Chapter 6 : Berbincang sejenak

74 17 0
                                    

Akhirnya setelah lama tidak sadarkan diri Gabela perlahan membuka matanya di saat bersamaan hidungnya mencium bau obat-obatan yang memenuhi ruangan itu. Setelah Gabela membuka mata sepenuhnya dia kemudian melihat sekeliling, dan mulai sadar bahwa sekarang ia sedang berada di rumah sakit.

Seorang perawat kemudian memasuki ruangan itu saat melihat Gabela yang sudah sadar, dan sedang berusaha untuk duduk perawat itu kemudian menghampiri Gabela lalu membantu anak itu untuk duduk di ranjang.

"Warte hier, okay? Ich werde zuerst Ihren Arzt und Ihre Angehörigen anrufen *(Tunggu di sini ya. Saya akan panggilkan dokter, dan kerabatmu dulu)" ucap perawat wanita tersebut.

Kemudian perawat itu kembali keluar dari ruang rawat inap pasien lalu pergi memanggil dokter.

Tak lama akhirnya dokter datang bersama dengan Alda, dan Loise selesai mengecek detak jantung Gabela menggunakan tetoskop. Pria paruh baya itu kemudian berkata bahwa Gabela kini perlu di rawat inap selama beberapa minggu. Kemudian sang dokter keluar dari kamar Gabela.

"Ya ampun Gab, kau itu kemarin membuat kami jantungan tahu!" Ucap Loise.

"Thnak's sudah membawaku ke sini. Ngomong-ngomong siapa yang membawaku kesini ?" Tanya Gabela.

"Siapa lagi kalau bukan ambulans yang membawamu ke sini" jawab Alda.

Kemudian suara pintu masuk rawat inap terbuka. Saat mereka melihat ke arah pintu ketiga gadis itu melihat Rex, dan Noa masuk ke dalam bersamaan.

"Hei bocah ajaib bagaimana lukamu, apa sudah sembuh ?" Tanya Rex.

"Su-Sudah. Bocah ajaib apa maksudnya ?" Tanya Gabela balik

"Rex memanggilmu bocah ajaib karena kau di anggap keajaiban oleh para penggemar sepak bola" ucap Alda.

Netra kuning keemasan milik Gabela membulat, "Aku tidak tahu soal itu" ucapnya.

"Ya ampun. Kau ini memang selalu ketinggalan berita ya" kata Loise.

● ● ●

Siang pun tiba Gabela terlihat hanya diam sambil memandang pemandangan kota berlin lewat jendela yang terbuka, jika kalian bertanya kemana perginya Loise,Alda,Noa dan Rex ?. Jawabannya mereka berempat sudah pergi dari ruangan ini karena ada kegiatan latihan yang harus di jalani.

Pintu masuk kamar inap kembali di ketuk. Gabela beralih kearah pintu lalu mempersilakan orang yang mengetuk pintu untuk masuk, saat orangnya masuk rupanya itu Noa yang datang denagn membawa kantong plastik entah apa barang yang ada di dalamnya.

"Noel Noa, apa anda tidak ada latihan hari ini ?" Tanya Gabela.

"Latihan untuk anggota senior Bastard München hanya sampai siang hari, karena lapangannya akan di pakai anggota Bastard München muda" jawab Noa sambil berjalan menghampiri ranjang Gabela kemudian duduk di kursi yang di letakan di samping.

"Ini untumu" ucap Noa sembari menyodorkan kantong plastik yang ia pegang.

Gabela hanya menerima kantong plastik itu saat isinya di keluarkan itu adalah kotak, dan saat di buka kota itu berisi Macaron.

Gabela membulatkan matanya kala melihat kotak yang berisi makanan manis kesukaannya sejak dulu dia memang ingin memakan makanan manis ini tapi dia selalu menundanya, mengingat bahwa Gabela adalah seorang atlet yang harus menjaga pola makannya deng...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gabela membulatkan matanya kala
melihat kotak yang berisi makanan manis kesukaannya sejak dulu dia memang ingin memakan makanan manis ini tapi dia selalu menundanya, mengingat bahwa Gabela adalah seorang atlet yang harus menjaga pola makannya dengan baik.

"Anda beli ini di mana ?" Tanya Gabela.

"Aku membelinya di toko makanan pastry milik seorang pria bewarga kenegaraan prancis" jawab Noa.

"Ini pasti harganya mahal" ucap Gabela  kemudian dia memakan satu buah macaron. "Rasanya enak, dan tidak terlalu manis" ucapnya.

"Baguslah kalau kau menyukainya. Gabela, ada yang ingin aku tanyakan".

"Apa itu ?" Tanya Gabela.

"Kau pernah bilangkan kalau kau tidak pernah tahu siapa Ayahmu. Jika tidak keberatan apa kau mau menceritakan tentang kehidupanmu ?" Tanya Noa.

Gabela kebingungan dengan pertanyaan pria itu dia lalu menutup kotak yang ada di tangannya kemudian meletakannya di nakas yang ada di samping ranjang, kemudian dia kembali duduk sambil bersandar ke kepala kasurnya.

"Ibuku bernama Kate Lin. Dia seorang striker wanita no.1 di dunia, sekaligus seorang primadona di dunia sepak bola wanita. Selain pesepakbola ia juga merupakan seorang model, sejak dulu beliau tidak pernah mau memberitahuku tentang Ayah kandungku. Setiap kali aku menyakan soal itu Mama pasti akan menangis, dan karena itulah aku berhenti menanyakannya lagi" ucap Gabela panjang lebar.

Noa hanya diam mendengar cerita Gabela tanpa memotong ataupun mengajukan pertanyaan.

"Karena hal ini juga aku sejak dulu sering di ejek, dan di olok oleh anak-anak sebayaku bahkan sepupuku sendiri Tina Lin juga sering melakukannya bersama dua anteknya" ucap Gabela.

Noa menarik nafasnya kemudian berkata, "Kau tahu ? Dulu saat aku berusia 19 tahun aku pernah memiliki hubungan dengan seorang gadis Kanada etnis tiongkok. Gadis itu memiliki kemampuan yang setara dengan pesepak bola pria" ucap Noa.

Kini Gabelalah yang mendengar cerita Noa tanpa mengganggunya.

"Lalu perlahan hubungan kami jadi berantakan, dan kami putus. Itu di karenakan kesalahn besar yang ku perbuat" kata Noa lagi.

Gabela mengangkat alisnya saat mendengar ucapan terakhir Noa, "Apa kesalahan besar yang kau perbuat sehingga kalian putus hubunga ?" Tanya Gabela.

Noa menarik nafasnya kemudian berkata, "Karena aku telah memperkosanya".

Gabela terkejut saat mendengar jawaban Noa, "Hah bagaimana bisa ? Apa melakukannya saat mabuk ?" Tanya Gabela lagi.

"Tidak aku melakukannya secara sadar. Itu karena pada saat itu aku masih muda dan sangat posesif juga obsesi terhadapnya" jelas Noa.

Gabela hanya bisa terdiam setelah mendengar jawaban Noa dia lalu megarahkan pandangannya ke bawah, "Aku tak percaya Anda bisa melakukan perbuatan biadab seperti itu" ucap Gabela. Gadis itu kemudian melihat Noa lagi.

"Apa aku boleh tahu siapa nama gadis yang pernah kau "hubungi" itu ?" Tanya Gabela.

"Kau tidak akan percaya siapa gadis itu" ucap Noa.

"Apa maksudmu ?".

Noa kembali menarik nafas, "dia adalah-".

Sebelum Noa sempat menjawab seseorang mengetuk pintu kamar inap yang di tempati Gabela.

"Masuk saja pintunya tidak di kunci" sahut Gabela.

Kemudian saat orangnya masuk rupanya itu adalah Kate, "Gabela Mama langsung ke sini setelah...." ucapannya terhenti saat melihat ke arah Noa.

Noa terkejut melihat kehadiran Kate, "Kate!" Ucapnya.

"Ka-Kau...".

Bersambung...

Next Chapter: "Pertemuan pahit setelah sekian lama".

Gabela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang