Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"BINAAAAAAA!!!"
Para manusia yang sudah didalam kelas itu terkejut, apalagi si paling rusuh yang lagi sibuk menghitung berapa lama mereka bisa melakukan handstand. Dilihatnya Yunita yang hari ini tumben sekali tidak menggunakan kameranya, nampak menatap Bina dengan penuh amarah.
"Apa? Kenapa, Yun?" tanya Bina tak mengerti apapun.
"Ini semua gara-gara lo," sembur Yunita yang lalu menggaruk kepalanya pusing.
"Kenapa, Yun? Coba jelasin pelan-pelan, Bina juga kayaknya ga ngerti," aslinya Johan tuh tipe orang yang tipis kesabaran, tapi semenjak dipertemukan dengan anggota kelasnya, dia jadi sosok yang selalu sabar. Jadi ga heran kalau sekarang dia ngomongnya lembut banget.
"Setelah balik dari makan malam pas nonton festival itu, kita mampir cafe teknik, terus Bina ngide buat ngajak kenalan salah satu cowo disana, gue yang kena. Gue harus kenalan sama minta nomor hp."
"Lo dapet?" tanya Hasan yang otomatis memotong cerita Yunita.
"Engga," oke, ingatkan Hasan untuk tidak tertawa.
"Terusin, Yun!" suruh Johan yang masih berusaha sabar. Pokoknya sabar dan rusuh udah jadi makanan dia sehari-hari. Tapi kalau anak kelasnya ga bikin rusuh dan bikin dia sabar, dia malah ketar-ketir.
"Dia ga kenal gue, gue pikir yaudah gitu aja. Terus tadi pagi. Bacain, Jo!" dengan kesal Yunita menyerahkan ponselnya ke Johan, ia tak bisa membacanya untuk yang kesekian kali.
"Fess. Gue kemarin ke cafe teknik terus nemu cewe ngajak kenalan cowo dan minta nomornya, eh ditolak. Jangan salty dulu please, kalian harus tahu cewe itu siapa. Yes, she is Yunita, youtuber yang itu. Wahh, dia aja ditolak loh."
Usai membacanya, Johan lantas tersenyum miris.
"Tapi lo bisa bikin alibi, Yun," usul Sandy berusaha mencarikan jalan keluar, nampak kasihan melihat Yunita yang duduk lemas di bangkunya. Sandy tahu sebab Yunita adalah seorang youtuber, pasti harga dirinya tercoreng karena ketahuan ditolak cowo.
"Ga bisa, Ndy, ada fotonya, dan ini bener baju yang dipake Yunita kemarin," ujar Johan yang membuat semuanya lantas berkumpul untuk melihat foto itu. Maklumin aja, ga semua punya twitter, platform dimana rumor itu disebarkan.
"Lah, anjir!" teriak Yanu tiba-tiba, reflek Juno disebelahnya langsung memukulnya.
"Apa sih, bangsat?" tanya Juno kesal, sebab Yanu berteriak tepat disebelah telinganya yang peka terhadap suara. Apalagi suara Listya.
"Ini abang gue," jawab Yanu yang membuat keadaan semakin hening.
Tak lama kemudian, terdengar rengekan dari Yunita. Ia semakin malu sebab lelaki yang semalam ternyata adalah kakak dari teman sekelasnya.
Andai waktu bisa diputar, ia lebih baik pulang naik ojol setelah makan malam di warung lalapan, bukan malah ikut mereka kumpul di cafe teknik.
"Ngaco lo, Nu, mana mungkin itu abang lo," celetuk Giselle seolah tak percaya, tangannya berusaha menyenggol Ismail agar membantunya. Giselle antara percaya dan tidak sih, soalnya cowo itu kelihatan jauh lebih tampan daripada Yanu. Tapi sekarang dia harus berusaha membuat Yunita tidak merasa semalu itu.
