BAB 4 (Pemutusan kontrak kerja)

7 2 0
                                    

Sesampainya di kantor, There langsung saja membuat surat pengunduran diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya di kantor, There langsung saja membuat surat pengunduran diri.
Gadis itu juga diam sejak tadi, sementara Fathir hanya mengamati gerak-gerik bosnya itu.

“Pria sialan!” There terus saja mengumpat sejak tadi yang membuat Fathir bingung akan perilakunya.

“Ada apa dengan dirimu?” tanya Fathir yang sudah tidak tahan lagi menahan rasa penasarannya.

There menatap ke arah Fathir sekilas lalu menggeleng sebagai jawaban.
Gadis itu sama sekali tidak mau bercerita kepada Fathir yang membaut pria itu geram.

“Ada apa sebenarnya?”

“Aku membuat surat pengunduran diri. Akh, lebih tepatnya aku ingin memutuskan kontrak kerja ini bersama perusahaan Almero Company,” balas There.

Fathir tentu saja terkejut akan hal itu. Bagaimana mungkin There melepaskan kerja sama itu dengan mudahnya?
Sedangkan dahulu saja terus berambisi agar bisa bekerja sama dengan Amlero Company.

Fathir menatap tak percaya ke arah There, namun mau bagaimana lagi? Semua keputusan ada ditangan There.
Fathir tidak ada hak apa pun, mengingat ia bekerja sebagai bawahan There.

Fathir berjalan ke arah There lalu mengusap kepala perempuan itu lembut. “Jika ada masalah, katakan kepadaku. Aku sudah menganggap kamu lebih dari sahabatku, There. Bukankah kita sudah saling mengenal cukup lama? Apa kamu ragu akan hal itu?”

There mendongak menatap netra Fathir yang juga menatap There dengan sorot mata yang teduh.

Tanpa sadar There tersenyum simpul. Ya, memang There dan Fathir cukup lama dalam mengenal, tetapi There selalu saja tidak mau membagi keluh-kesahnya dengan Fathir.
Padahal jika There mau Fathir tentu saja sangat senang.

“Terima kasih, Fathir. Tetapi aku memang ingin memutuskan kontrak kerja ini.”

“Aku tidak keberatan jika kamu belum mau cerita kepadaku. Bagaimana jika setelah pulang kerja nanti kita jalan-jalan? Anggap saja menghilangkan rasa stres, kamu mau?” kata Fathir.

“Bukannya aku tidak mau, tetapi aku ada janji untuk menemui Casandra setelah pulang kerja,” jawab There dengan perasaan bersalah.

Tetapi Fathir tidak masalah akan hal itu, Fathir mengerti akan kondisi There.

“Kau benar tidak mau klarifikasi, Nona?”

“Entah, aku tidak minat hal seperti itu bahkan menjadi sorotan. Biarkan saja berita itu hilang dengan sendirinya,” jawab There yang sudah jengah dengan pembahasan Fathir yang menyuruhnya untuk klarifikasi.

“Itu bisa membahayakan diri kau sendiri, Nona ...”

“Berhentilah berkata formal denganku, Fathir. Aku suka kamu berbicara biasa saja, seperti tadi saat kamu mengusap kepalaku.” Fathir terkekeh geli mendengar perkataan There.

Yes Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang