Teman baru dan Dunia baru

196 30 0
                                    

Mahesa belakangan ini benar benar sibuk oleh persiapan tanding basket antar sekolah yang akan diadakan di sekolahnya. Sebagai tuan rumah, Mahesa ingin memenangkan pertandingan yang akan diadakan tiga minggu lagi.

Karena kesibukannya itu lah, Mahesa jadi sering lama pulang kerumah. Yang biasanya ia akan paling lama pulang itu jam setengah tiga sore, jadi pulang jam tujuh malam bahkan lebih lama dari situ. Hal itu membuat Seno kesepian dan tentunya Mahesa menyadari hal itu.

Malam ini, Mahesa baru saja pulang dari sekolah. Agak lebih cepat dari biasanya, karena ini masih jam setengah tujuh. Memasuki rumah yang sudah sepi karena Bi Rima sudah pulang kerumahnya dan Bunda nya belum pulang dari kantor.

Ia langsung naik keatas, ke dalam kamar Seno. Namun ia dibuat bingung karena mendengar suara film yang pernah ia nonton—finding Nemo. Tidak mungkin itu Seno, karena  dikamarnya tidak ada Televisi bahkan Seno tidak punya laptop atau handphone untuk menonton film.

Perlahan ia membuka pintu dan ia kaget, setelah mendapati Seno yang fokus menatap layar laptop di atas tempat tidurnya, bahkan ia sampai tidak sadar bahwa Mahesa sudah berjalan mendekatinya.

"Adek.." ia menyentuh pundak Seno dan itu membuat Seno tersentak kaget.

"Adek nonton film ya?" Seno mengangguk semangat, lalu memeluk Mahesa setelahnya Seno terlihat bersemangat ingin menceritakan sesuatu pada Mahesa, karena itu ia menawarkan Mahesa untuk duduk di sebelahnya.

"Adek senang sekali, ini namanya laptop. Adek suka, ada banyak ikan didalam. Adek nonton ini, ikan namanya Nemo! Lucu! Adek suka. Suka sekali"

Ia tertawa tanpa suara sambil bertepuk tangan bahagia. Mahesa turut bahagia melihatnya, tangannya terulur untuk mengelus rambut Seno.

"Adek, disini sama siapa?"

"Adek sama— dia!!"  tunjuknya pada seseorang yang baru saja memasuki kamar Seno dengan segelas kopi ditangannya dan juga segelas susu.

"Juan?"

"Oh, lo dah balik bang?" ia berjalan mendekati dua saudara itu. Lalu memberikan segelas susu pada Seno dan diterima baik oleh Seno.

"Ngapain lo disini?"

"Niat awal gue cuma mau main bentar doang, tapi tadi Seno cerita kalau dia belakangan ini kesepian karna abangnya lama pulang, jadi gue berencana mau nginap disini" ia menyeruput kopi nya, Mahesa jadi merasa bersalah karena sudah membuat Seno kesepian belakangan ini.

"Makasih ju, gue lagi sibuk latihan basket buat tanding tiga minggu depan"

"Lama lagi bang, tapi jadwal latihan lo udah banyak banget! Gak kasihan lo sama diri sendiri? Apalagi lo udah kelas tiga, fokus belajar aja" cerewet Juan.

"Iya iya sori, ntar deh gue ngomong sama pelatih, biar jadwalnya di kurangi. Btw, gue gak belajar tetap aja pintar" sombong Mahesa.

"Ya kalau gak diasah bakalan tumpul tuh otak!"

Mahesa tertawa lalu fokusnya jatuh pada Seno yang kembali fokus pada film finding nemo, dapat ia lihat binar dimata adik nya itu. Ia rasa, matanya memanas karena melihat kebahagiaan di wajah Seno.

"Seneng bangat dia. Awalnya gue kaget bang, gue pikir lo udah pernah kasih dia nonton" ujar Juan ikut menatap Seno yang asik menonton.

"Gak pernah ju. Biasanya dibacain buku doang" Juan mengangguk.

"Makasih ju"

"Ya elah.. santai aja kali bang"

"Gue beneran bilang makasih Ju. Karna lo bisa buat Seno sebahagia ini. Dia gak bisa dapat ini karna larangan dari Bunda dan juga gue gak pernah kepikiran buat kasih dia nonton dan selalu baca buku aja. Makasih Ju, lo kasih dunia yang baru buat dia"  Mahesa rasanya ingin memeluk Juan, tapi mengingat anak itu anti skinship tidak seperti Seno, pasti ia akan di tendang mengingat bahwa Juan itu anak taekwondo, sabuk hitam.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Dec 22, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Melihat dunia luarDonde viven las historias. Descúbrelo ahora