"Bang," Panggil Aji mendadak berdiri di depan Haikal yang tengah santai goleran di sofa sembari bermain ponsel.
Dengan dehaman kecil, Haikal melirik ke arah anak itu.
"Minta tolong boleh?" tanya Aji.
Melihat Aji yang lesu membuat Haikal spontan bangun dan meletakkan ponselnya. "Apa? Ngomong aja."
"Peluk gue."
"Hmm?"
"P-"
Haikal tak membiarkan Aji mengulangi permintaannya. Ia langsung bergerak memeluk anak itu dengan kedua lutut yang bertumpu pada sofa.
Aji tersenyum tipis.
"Makasih," ucap Aji.
"Buruan cerita atau kepala lo gue tarik ampe putus," kata Haikal menatap teduh wajah Aji.
Aji tertawa. "Gak ada apa apa, tiba tiba pengen di peluk aja, tapi gue gatau harus minta ke siapa jadi gue cari lo aja."
Haikal mengangguk sembari mengusap punggung Aji. "Hem, pilihan yang bagus."
"Gue kira lo bakal ngetawain gue tadi dan nganggep gue bercanda."
"Nggak akan ada yang nganggep kayak gitu kalo lo mintanya dengan muka semelas itu," ujar Haikal.
Haikal melepaskan pelukannya. "Kenapa sih? Tiba-tiba banget lo minta peluk. Mau kemana? Gak mau pergi jauh kan?"
Aji tersenyum tipis. "Sejauh apa sih gue bisa pergi kal? Gue cuma pengen dipeluk aja tanpa alasan."
"Beneran kayak gitu?" tanya Haikal dengan tatapan menyelidik.
"Gue gak mentoleransi kebohongan ya."Aji mengangguk.
"Ya udah, gue mau lanjut mabar," lanjut Haikal, ia lantas kembali ke posisi nyamannya.
Disisi lain Aji beralih ke dapur yang kosong. Untuk beberapa saat ia hening menatap isi lemari es yang baru ia buka.
"Kal," Panggil Arga dengan netra memperhatikan Aji.
"Hmm?"
"Si Aji kenapa? Merenung di depan kulkas begitu," tanya Arga.
"Peluk gih," jawab Haikal dengan gamblang. Tanpa melihat ke arah Arga sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓
Teen Fiction[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️ SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE # BELUM DIREVISI # MEME BERTEBARAN # tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT. # Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...