44 🌱 Conditi_on_Aji (0108)

36.1K 4K 727
                                    

"Marka~"

"Hmm."

Haikal terlihat baru saja pulang dan tanpa ragu berbaring di ruang tengah dengan kepalanya yang mendarat di paha Marka. "I love you."

Reihan spontan menoleh mendengar pernyataan Haikal yang tiba-tiba. Sementara Marka hanya tertawa kecil menatap wajah sayu Haikal. tangannya bergerak menyugar rambut Haikal.

"Kenapa? Capek? Are u having difficult time?" tanya Marka. Samar-samar Haikal terlihat mengangguk.

"Apa?"

Haikal tak langsung menjawab, ia terlihat menimang-nimang dan berakhir menggeleng diikuti hela nafas yang berat. Ia mengubah posisinya miring ke kiri. Menatap TV yang mati.

"Ya udah istirahat kalo nggak mau cerita."

"Lo beneran nggak papa, Kal? Jangan nyembunyiin-"

"Enggak~ Reihan, i'm okay. Gue mau tidur bentar, kalo kesemutan bilang pak ketua," sahut Haikal.

"Iya," jawab Marka.

"Topinya di lepas kal," celetuk Reihan.

"O iya." Haikal sempat bergerak melepas topi yang ia kenakan.
"Nih, thanks ya."

"E buset, topi gue seketika berubah size,Kal," gelak Marka setelah menerima kembali topinya dari Haikal yang dipinjam semalam.
"Kepala Haikal tuh kecil banget, banget, banget deh," lanjut Marka.

"Itu karena kepalanya gak ada isinya," cetus Reihan menyahuti secara spontan dari sayap lain sofa ruang tengah.

"Apa?" beo Haikal.

Reihan hanya tertawa kecil. "Bercanda, Kal, bercanda, tidur gih."

Haikal berdeham. Matanya tak lama mulai terpejam.

"Sekarang rame lagi berita tentang penyederhanaan nilai mata uang ya?" celetuk Reihan, pasalnya beberapa konten terkait hal tersebut muncul di beranda sosial medianya.

"Redenominasi?" tanya Marka sembari memperbaiki posisi duduknya agar Haikal merasa lebih nyaman.

Reihan meletakkan ponselnya dan melihat ke arah Marka. "Iya. Denger denger sih tujuannya biar perekonomian Indonesia bisa setara sama negara lain di tingkat regional gitu."

Marka mengangguk paham. "Tapi dampaknya bagus loh buat aspek perdagangan sama psikologi pasar asalkan cara penerapannya baik, tapi kalau proses penerapannya nggak baik, pasar bakal kacau."

"Bener banget, masyarakat pasti kaget nggak sih? Apalagi yang tinggalnya jauh dari kota, karena mereka nggak terbiasa sama jumlah uang baru dan endingnya nantj bisa aja nilai tukar mata uang merosot dan harga barang ataupun jasa pasti bakal melambung tinggi, Mark. "

"Iya, karena, gimana ya, kalau beneran diterapin redenominasi ini, berarti kita juga harus siap dengan resiko terburuknya, Rei, gue sempet denger kemarin dari temen gue yang kebetulan bahas ini juga, katanya menurut ekonomi Bhima Yudistira, ada hiperinflasi dari pembulatan harga, misal kayak Rp 9,1 pasca redenominasi pembulatan nominal uang baru jadi Rp 10, something like that."

"Emang sih, redenominasi ini kompleksitasnya tinggi banget karena dampaknya yang besar. Pemerintah beneran harus rencanain ini mateng-mateng kalo nggak mau negaranya ini kena dampak buruk."

"Bener banget," kata Marka. Disaat yang sama Aji keluar dari kamarnya dan langsung meraih remot TV di atas meja.

"Tumben Haikal nemplok ke Marka," celetuknya.

"Capek dia," jawab Marka.

"Kenapa? Padahal gue mau minta tolong."

"Minta tolong apa? Emang selain Haikal nggak ada yang bisa bantu?" tanya Reihan.

ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang