CHAPTER 33

715 30 0
                                    

Kini anggota geng Meteor sedang berkumpul di markas mereka, termasuk Farel dan kawan-kawan.

"Lo yakin Rel, kalo si Arsya itu sahabat kecil lo?" tanya Alam.

"Iya  yakin sih," jawab Farel, walaupun dalam hati ada sedikit keraguan.

"Atas dasar apa lo bisa yakin kalo dia sahabat lo?" tanya Risky.

"Namanya sama-sama Ara," jawab Farel.

"Bego lo, masa cuma karena nama doang," ucap Alam.

"Bukan cuma itu, dia juga punya kalung yang sempat gue kasih ke dia waktu kami kecil," kata Farel.

Dret dret!

Suara dering hp Aldo mengalihkan perhatian mereka. Aldo hanya menatap sekilas layar ponselnya tanpa berniat mengangkatnya.

"Siapa?" tanya Farel.

"Aini," jawab Aldo.

"Aini mantan lo, yang udah khianatin lo demi cowok lain?" kata Alam.

"Mau apa lagi tuh cewek?" sinis Risky.

"Gue juga nggak tau," jawab Aldo.

Tiba–tiba sebuah notifikasi masuk dalam hp Aldo. Aldo dapat menduga siapa yang mengirim pesan. Benar saja, Aini lah yang mengirim pesan via chat itu.

Aini

["Gue pengen ketemu lo, sekali aja Do. Gue mau ngomong sama lo, gue nggak akan berhenti gangguin lo termasuk cewek itu, kalo lo nggak mau ketemu sekarang. Gue tunggu di tempat biasa."]

"Sial!" umpat Aldo.

"Kenapa?" tanya Risky.

"Gue cabut dulu." Aldo langsung pergi meninggalkan teman–teman nya menuju tempat ia dan Aini akan bertemu.

Selang beberapa menit, Aldo sampai ke tempat tujuan. Ia langsung menghampiri orang yang ada di kursi di depan sebuah tempat pembelanjaan itu.

"Mau apa lagi lo?" tanya Aldo ketus.

"Do maafin gue, gue nyesal Do. Gue---."

"To the point," potong Aldo.

Disaat yang bersamaan, seorang gadis baru keluar dari tempat pembelanjaan tersebut.

"Ahirnya cemilan gue kembali penuh," ucap gadis tersebut.

Langkahnya terhenti takkala pandangannya melihat sosok yang sangat ia kenali.

"Itu kak Aldo kan, ya. Tapi sama siapa?" monolog gadis tersebut yang tak lain adalah Icha.

Icha terus mengamati apa yang sedang dilakukan kedua orang itu.

"Gue mau kita balikan kayak dulu lagi Do. Gue benar–benar nyesal waktu itu," ucap Aini.

"Sorry, gue nggak bisa," jawab Aldo.

"Tapi kenapa? Apa jangan-jangan karena cewek itu, Icha kan? Lo suka sama dia?" tanya Aini dengan nada tinggi.

"Lo nggak usah bawa-bawa dia," sentak Aldo.

"Iya kan, lo nolak gue karena dia kan. Jawab gue Do!"

"Gue nggak suka sama sekali sama dia. Dia cuma gangguin hidup gue doang," jawab Aldo, entah kenapa ada perasaan aneh saat ia mengatakan kalimat itu.

Degh!

"Jadi aku cuma sekedar pengganggu bagi kak Aldo," gumam Icha, tanpa dikomando air matanya luluh begitu saja.

"Non, kenapa?" tanya Pak Jon, supir pribadi Icha.

"Nggak kenapa kok Pak. Ayok pulang," ucap Icha.

Aldo merasa familiar dengan suara itu. Ia langsung membalikkan badannya, namun ia tak dapat melihat siapa pemilik suara itu karena gadis itu sudah lebih dulu masuk ke dalam mobilnya.

BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang