Setengah jam kemudian Eren sudah di dalam mobil Abi. Laki-laki itu hanya diam sepanjang perjalanan.
Minta maaf ga ya?
Getaran di handphone Eren membuyarkan suasana canggung diantara keduanya. Incoming call from Chiko.
"Hai ko, kenapa?"
"Lo dimana ren?", Suara Chiko terdengar di seberang telepon.
"Lagi di mobil sama Abi"
Eren melirik Abi sekilas. Laki-laki itu fokus menyetir.
"Lo masih sakit?"
"Udah mendingan kok, lo tumben telepon gue?"
"Yee emang ga boleh telepon teman sendiri"
Eren menautkan alis bingung, "Ya boleh aja sih ko, cuma gue agak shock aja, lo mabuk ya?"
Chiko terkekeh di seberang sana. "Lo beneran baik-baik aja kan?"
"Aca ada ngomong sesuatu?", tanya Eren.
"Ada"
Eren terdiam sejenak. Ia menatap Abi disampingnya.
"Bi, aca ga tau apa-apa kan?", tanya nya memastikan.
"Nggak, kenapa?", tanya laki-laki itu.
Eren menggeleng.
"Tau apa maksud lo?", tanya Chiko diseberang telepon.
"Ga ada, jadi Aca ngomong apa sama lo?"
"Lo lagi dimana sebenarnya? gue ga bisa ngomongin ini lewat telepon tapi gue pusing buat nyetir ke rumah lo, bisa kesini bentar ga?"
Eren makin tak paham. Kenapa rasanya ada hal yang tak beres. Chiko tidak pernah seperti ini.
"Gue lagi dianter pulang sama Abi, ada masalah yang gue ga tau?"
"Soal Aca, gue harus ngomong ini sama kalian, gue di Eternal ya"
"What do you mean?"
Sambungan telepon terputus. Eren menatap benda pipih itu dengan wajah bingung. Abi yang menyadari itu melirik gadis disampingnya sekilas.
"Ren, kenapa?"
"Chiko mau ngomong soal Aca ke kita, menurut lo apa?"
"Ada masalah?"
"Gue juga ga tau, mereka berantem apa gimana? bukannya kemaren itu baik-baik aja?"
Abi memelankan laju mobilnya. Ada kemacetan cukup panjang didepan.
"Terus dia dimana sekarang?"
"Eternal, dia mau kita kesana"
"Ga bisa besok aja? Masalah serius apa gimana? coba lo telepon Aca, lo harus istirahat ren"
"Tapi perasaan gue emang ga enak, kita bisa kesana bentar ga sih bi? kalau ga serius, Chiko ga akan sampai telepon gue sambil mabuk"
"Dia mabuk?"
"Iya"
Abi menatap cemas jalanan padat didepannya. Ia menghela nafas kasar, "Kita akan sampai disana agak malam, gapapa?"
Eren mengangguk. Ia mencari kontak Rebecca di handphonenya dan menekan tombol panggil. Beberapa saat nada panggil terdengar sebelum akhirnya suara Rebecca terdengar.
"Hai", suara riang Rebecca terdengar diseberang sana.
Jika dia seriang itu, terus apa maksud sikap Chiko tadi?
"Ca, lo dimana?"
"Dirumah, kenapa?"
"Is everything okay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thesis: I'M IN LOVE WITH MY PROFESSOR
Romance"Prof Michelle?", kini mahasiswa itu berdiri didepan meja Ariana. Kini wajahnya juga berubah ketika menatap Ariana dari dekat. Mereka hanya saling tatap untuk waktu yang lama. Ariana menatap lekat-lekat manusia yang berdiri di depannya. That's the...