//44//

115 25 5
                                    

Happy Reading ♡♡

.

.

.

Burung elang itu terus mematuk kepala sang penyihir. Entah sudah berapa kali ia dipukul bahkan dielakkan tapi burung itu terus melakukannya. Seolah ia memberi sedikit jeda pada taehyun yang kini tengah menormalkan nafasnya yang tersenggal.

Dengan berbagai usaha yang ia lakukan akhirnya penyihir itu berhasil menangkap burung si elang. Ia mencengkram kuat hewan bermata tajam itu lalu membawanya ke hadapan taehyun yang terduduk.

"Penghianatan terbesarmu akan mendapatkan hukumannya. Lebih dari apapun itu!" Ia pun seketika memutar burung elang di genggamannya dan berubah menjadi sebuah buku hitam kecil yang tebal.

Penyihir itu ternyata sudah menduga bahwa hewan ini tidak seperti yang lain. Dan itu benar adanya, burung elang itu adalah realisasi dari sihir yang dipelajari taehyun secara diam-diam. Ia ingin suatu saat nanti hewan itu mampu membantunya. Namun, sekarang harapan itu sudah tak akan bisa diwujudkan lagi.

"Sihir buruk! Kau hanya membuang tenaga dengan mencoba menghianatiku" Penyihir itu pun langsung melenyapkan buku itu ditangannya sendiri.

Taehyun hanya bisa menatap nanar kondisinya yang saat ini berubah jauh dari dirinya yang dulu. Kini ia hanya orang biasa tanpa sihir dan ilmu sihir yang membantunya.

Penyihir itupun beranjak pergi meninggalkan taehyun. Saat ini bukan waktunya memberi hukuman. Pada manusia menyedihkan seperti taehyun. Ia harus bisa mencari batu ruby itu agar ini bisa berakhir dengan cepat.

Hueningkai dan ryujin yang berada pada tempat yang sama hanya menyimak bingung. Ketiganya pun hanya menatap penyihir itu yang langsung menghilang dibalik balkon mercusuar.

Pandang ryujin beralih pada taehyun. Sekilas ia dengar bahwa taehyun menghianati penyihir itu? Berarti mereka bekerja sama dulu?

"Apa yang kau rencanakan sebenarnya? APA KAU MENJEBAK KAMI?" kesal ryujin menarik kerak pemuda itu hingga berdiri dari duduknya.

Hueningkai yang melihat itu seketika melerai keduanya. Tapi ryujin tidak mau berhenti. Sementara taehyun hanya menunduk menerima kekesalan itu.

"JAWAB AKU! karena kau sekarang chaeryeong merelakan dirinya! Kau tau seberapa takutnya ia! A-aku... " Ryujin melepas cengkramannya dan menjambak rambutnya frustasi.

Chaeryeong adalah sahabat ryujin. Ia tak bisa membayangkan tubuh gadis itu yang kini mulai jauh tenggelam kebawah sana. Sementara ia tak bisa melakukan apapun.

"Kau tidak boleh pesimis ryujin. Yakin lah, chaeryeong tidak akan selemah itu. Dan bukan waktunya bagi kita untuk saling menyalahkan. Ayo, perang ini belum selesai!" Hueningkai berusaha membujuk.

"Kau tidak tau apapun tentang chaeryeong!" Ujar ryujin pelan namun masih di dengar hueningkai.

Disela sela perdebatan itu tiba-tiba suara dentuman keras menghantam sisi mercuasuar. Mereka pun berlari ke balkon. Netra mereka serentak membulat. Itu Chaeryeong?

Taehyun tanpa ragu naik ke pagar dan terjun turun ke bawah. Hueningkai dan ryujin menatap ngeri atas aksi pemuda itu. Pasalnya mercusuar ini tidaklah pendek. Mereka kini berada pada bangunan mercuasuar yang memiliki tinggi 250 kaki.

Chaeryeong baru saja menyerang penyihir itu dengan golombang elemen buatannya. Sebelumnya mereka tengah memperebutkan batu ruby yang kini tetap aman pada chaeryeong.

The Monster Hunter knight || TXTZY || √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang