part 20

4.5K 386 42
                                    

Jake duduk di atas sofa di ruang tengah dengan Heeseung dan Sunghoon yg duduk di sampingnya, dirinya di selimuti oleh selimut tebal hingga seluruh nya tertutupnya selimut tebal tersebut dan hanya terlihat wajah nya saja.

Jake menyandarkan punggungnya pada dada Heeseung dan fokus menonton film yg di lihat oleh Sunghoon dan Heeseung, film Action.

"Bagaimana keadaan mu, pretty?" Tanya Heeseung, Jake tidak menjawab dan memilih untuk menutup matanya, karena rasa pusing yg mendera dan rasa takut yg belum hilang setelah kejadian semalam, hingga membuat nya takut di tinggal sendirian.

"Aku akan membelikan bubur untuk mu makan dan obat pereda demam Jaeyun. Kau tunggu disini dengan Heeseung." Jake mengangguk dan sunghoon segera pergi mengambil jaket jeans dan kunci mobil setelah itu keluar dari mansion dan hanya meninggalkan Heeseung dan Jake.

"Kau baik-baik saja?" Jake mengangguk, Heeseung menyentuh kening Jake dan panas nya benar-benar kontra dengan tubuh nya yg dingin.

"Maafkan aku." Ujar Heeseung merasa bersalah, ini pertama kalinya ia merasa bersalah pada sesuatu atau seseorang.

Jake menggeleng lemah sambil meraih tangan Heeseung dan menggenggam nya sambil mengulas senyum tipis.

"Ini bukan kesalahan mu, ini karena diriku sendiri." Ujar Jake.

"Ini bukan kesalahan mu pretty, jika saja aku mendengarkan mu untuk membeli eskrim. Mungkin werewolf itu tidak akan menculik mu dan membuat mu sakit hingga ketakutan seperti ini."

"Sejak kapan vampir merasa bersalah? Bukankah mereka selalu angkuh dan tidak pernah salah?"

"Saat ada  dirimu, pretty." Balas Heeseung, jake terdiam sedikit mendongak untuk menatap wajah Heeseung yg saat ini menatap nya lekat.

Heeseung menatap mata indah itu dengan lekat begitupun dengan jake, tiba-tiba tangan Heeseung bergerak menarik tekuk jake secara perlahan dan tidak lama kemudian Jake merasa benda kenyal dan dingin menyentuh bibir hangat nya.

Heeseung mencium bibir Jake dengan melumat nya lembut, Jake hanya terdiam dan tangan nya hanya bisa meremat selimut yang dia gunakan sekarang.

Hanya ciuman ringan tidak ada nafsu antara kedua nya, karena Heeseung menahan nya dengan susah payah.

Heeseung menghentikan ciumannya dan mengulas senyum pada Jake yg saat ini menatap nya polos, Heeseung menarik tubuh Jake dan memeluk nya erat.

"Kau milikku. Tidak, kau milik kami.
Aku tidak akan membiarkan siapapun selain saudara ku menyentuh mu, tidak akan pernah." Jake mengulas senyum dan membalas pelukan Heeseung sambil mengangguk. Pertanda, bahwa dia percaya dengan apa yg Heeseung katakan.

"Kesalahan yg ku lakukan kemarin, tidak akan pernah terulang kembali."

"Dimana yg lain?" Tanya Jake pada Heeseung, yg memangku jake menyamping menggeleng sambil memainkan rambut halus itu.

"Bagaimana kau tidak tahu?"

"Mereka ada urusan di kantor."

"Kantor?" Jake tentu saja bingung, jadi mereka sebenarnya memiliki perusahaan dan sedang mengelola nya.

"Iya, kenapa begitu terkejut?"

"Tidak, kalian masih muda dan kalian vampir,,," Heeseung terkekeh, seperti nya si cantik lupa jika mereka sudah berumur ratusan tahun.

"Aku berusia lima ratus tahun asal kau tahu, sayang." Jake terdiam, dia lupa jika orang yg di depan nya ini bukan manusia tulen tapi seorang vampir.

"Tetap saja, orang-orang hanya tahu kalian seorang pelajar."

One In a Billion (Jake Harem)Where stories live. Discover now