Selamat membaca...
--------Sudah beberapa hari ini Indah lebih suka menghabiskan waktunya di luar. Lebih tepatnya dia menghabiskan waktu bersama Fiony. Kesan awal Indah ke Fiony adalah seorang yang pemalu dan anggun seketika sirnah. Setelah mereka sangat dekat sifat asli Fiony mulai muncul.
Ternyata perempuan yang dia kenal ini adalah perempuan yang random. Mulai dari kelakuan sampai pertanyaan dan pernyataan yang dia lontarkan.
Awalnya Indah risih dengan itu, tapi lama kelamaan dia bisa beradaptasi. Dia melihat Fiony sama seperti Atin dan juga Marshel dulu. Ya walaupun Fiony lebih absurd.
Indah kini sedang berada di cafe yang dekat dengan sekolah Fiony. Mereka membuat janji di sini. Fiony juga akan mengajak Zee bersamanya.
Indah sudah cukup mendapat banyak informasi tentang Zee. Tapi alangkah lebih baiknya jika mereka bertemu.
"Sore Kak Indah! Maaf lama, Zee lelet jalannya."
"Dih! Kamu yang lari-lari, untung aja tadi gak jadi nyusruk!"
"Kok nyalahin aku sih!"
"Udah-udah baru juga sampe, kok udah ribut sih." Ucap Indah melerai.
Indah memperhatikan penampilan Zee. Masih ada beberapa bekas luka yang di plester olehnya.
Mereka akhirnya duduk. Fiony juga langsung memperkenalkan Zee ke Indah. Zee nampak sedang memperhatikan penampilan Indah. Berbeda dengan mereka, Indah sama sekali tak memakai seragam sekolah.
"Aku lebih tua dari kalian." ucap Indah menyadarkan Zee.
"Kalian mau pesan apa? Pesan aja, aku yang bayarin."
"Yosha!!!!!" teriak Fiony
"Hmm...gpp kak? Aku bisa bayar kok."
"Gpp kok, Fiony juga udah sering. Lagian yang udah kerja kan Kakak bukan kalian."
Zee nampak berbisik ke Fiony. Nampaknya mereka berselisih lagi.
"Kalian tuh bukannya baru bisa ketemu lagi? Kok malah berantem mulu."
"Lagian Zee nih Kak!"
"Maaf ya kak, kalo Cepio ngerepotin Kakak."
"Dih kok aku sih!"
"Udah-udah. Gak ada yang ngerepotin kok. Daripada berantem lebih baik kakak langsung ke intinya."
Indah langsung memberikan kartu nama dirinya ke Zee, yang membuat Zee terkejut dan reflek berteriak. Indah seperti Dejavu dengan keadaan pertama kali Fiony mengetahui identitas dirinya.
"Kamu ngapain Ce? Kok sampe berurusan sama polisi?"
"Aku gak ngapa-ngapain Zee. Aku aja kaget pas tau dia polisi."
"Fiony gak salah apa-apa kok Zee. Urusan aku ke sekolah kalian beberapa hari lalu, untuk menyelidiki sesuatu."
Mereka langsung memasang muka serius.

YOU ARE READING
Two Sides: Sweet & Bitter (S2) [Pending]
Action"Kenapa? Bukannya ini yang lu inginkan?" "Diam..." "Lu lupa, jati diri lu itu pembunuh." "Gw gak bakal bunuh temen-temen gw!" "Sayangnya lu sudah melakukannya Adnan..." * Ini merupakan sekuel dari cerita sebelumnya ' Two Sides: Revenge '. Jadi kalau...