Baru saja Heeseung memberitahu Jungwon lewat chat bahwa dirinya yang akan menjemput, tetapi Jungwon harus menunggu karena kelas Heeseung baru selesai lima belas menit lagi. Sekadar informasi, Jungwon bersekolah di sekolah ini hanya satu tahun. Dirinya memang anak pindahan karena ada sedikit masalah pada sekolah sebelumnya.
Menunggu Heeseung, anak itu memilih untuk pergi ke kantin terlebih dahulu guna membeli mie karena ia di rumah jarang dibolehkan untuk memakan makanan nikmat tersebut.
"Kenapa sisa ini semua?" Tangannya mengobrak-abrik rak yang berisi mie, namun tidak ada varian rasa selain pedas.
Karena tidak ada kakaknya, jadi ia tetap saja mengambil satu walaupun kalau ketahuan pasti dimarahi. Tetapi walau begitu, Jungwon tidak memasukkan bubuk cabai nya sama sekali sehingga tidak akan terasa pedas, begitulah pikir Jungwon. Setelah membayarnya, Jungwon segera kembali ke lantai dua dimana kelasnya berada untuk mengambil tasnya yang ia tinggal di dalam kelas.
"Huh ternyata sama saja pedas," ia menyentuh lehernya saat kuah mie yang terasa menyengat itu melewati kerongkongannya. Jungwon memutuskan untuk memakannya sedikit saja, mungkin hanya dua suap. Baginya itu cukup untuk membayar keinginannya untuk memakan mie. Ya walaupun sisanya sayang kalau dibuang karena terbilang masih banyak.
"Hei sini kau, brengsek!"
"Apa?! Sini kejar ak-"
Bruk!
"Akhh! Sial!" Jungwon mengibas-ngibaskan seragamnya yang terkena kuah panas kemudian beralih mengusap bokongnya yang terasa sakit. Ia menatap kemusuhan pada orang di depannya, Sunoo. Ia menatap bajunya yang terkena cipratan kuah beserta minuman milik temannya akibat Sunoo menabrak dirinya dengan keras hingga membuat Jungwon terpental.
"Apa kau tidak punya mata?!"
Wtf?! Dirinya sudah berjalan di posisi kiri untuk jalur naik. Lalu kenapa dirinya yang disalahkan? Si Sunoo itu yang sibuk bercanda dengan Ni-ki sampai dorong-dorongan. Mereka yang salah karena bermain di tempat yang salah!
Jungwon bangun dari posisinya yang menyedihkan ditambah dengan badannya yang terdapat banyak potongan mie berceceran. "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kau punya mata tidak?! Jelas-jelas aku sudah berjalan di jalur yang benar!"
Sunoo yang tidak terima langsung melempar kopi yang ada di gelasnya ke arah Jungwon yang sebelumnya memang sudah tumpah karena kecelakaan itu. Kotor sudah seragam Jungwon, berwarna merah bercampur cokelat.
"Lain kali pakai matamu, jangan sibuk makan saja!" Biang kerok itu melengos begitu saja.
Jungwon menatap Sunoo kesal, "Orang tuamu tidak pernah mendidikmu ya?" Sengaja suaranya ia keraskan.
"Bajingan!" Ni-ki, orang yang menemani Sunoo itu merasa kesal dengan ucapan menjengkelkan yang dilontarkan Jungwon. Ia lantas berbalik lalu menendang perut Jungwon dengan kesal hingga anak itu kembali terjatuh akibat terpeleset air genangan. Untung saja Sunoo langsung menghentikan aksi tidak terpuji nya itu. Mereka berdua tak memedulikan keadaan teman kelasnya itu dan lebih memilih untuk pergi, alasannya si karena ini tempat terbuka, coba saja kalau tempat tertutup pasti Sunoo juga membantu Ni-ki.
Karena ditinggal oleh dua orang tadi, mau tak mau Jungwon harus membersihkan kekacauan ini sendiri dengan meminjam alat kebersihan. Sebenarnya petugas kebersihan sudah mengatakan kalau dia yang akan membersihlannya, tapi Jungwon menolak dan lebih memilih membersihkannya sendiri.
__________
Heeseung menggeram kesal ketika panggilannya tidak ada yang dijawab satupun oleh Jungwon. Seharusnya anak itu tahu jika ia tidak suka menunggu, dan juga kenapa anak itu belum keluar? Ini sudah melewati jam pulang sekolah.

YOU ARE READING
UNFORGIVEN [Jungwon × Jay × Heeseung]
FanfictionJungwon, anak dengan keluarganya yang protektif, dan tak segan untuk melakukan kekerasan jika ia sudah melewati batas. Ia juga kerap kali mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari teman-temannya yang membuatnya terkadang bersikap kasar. "Apa kau se...