[8] Tugas Pertama

2.3K 150 20
                                    

Jungwon memundurkan tubuhnya, menatap orang asing yang semakin mendekatkan diri ke arahnya. "S-siapa kau?"

Suara gaduh tapak kaki terdengar semakin keras. Rupanya Seungcheol dan Jay yang berlari menuju ke dapur.

"Ada apa ini?" Tanya Seungcheol bingung menatap anaknya. Yang ditatap pun membeku, entah kenapa ia merasa takut saat dua orang itu menatap ke arahnya terlebih lagi alisnya yang menukik seperti sedang marah.

"Uhm... Eh?!"

Tubuh Jungwon tiba-tiba melayang. Tangannya refleks meremas kaos putih milik orang asing tadi, orang itu menggendongnya dengan bridal style. Seakan tersadar, Jungwon langsung menggeliat meminta supaya diturunkan.

"Turunkan aku! Awas!"

"Diamlah."

Seperti kucing yang patuh, Jungwon terdiam dalam gendongannya. Ia diturunkan di antara Jay dan Seungcheol, membuat mereka berdua bingung bertanya-tanya.

"Sunghoon, apa yang terjadi?"

Pria itu, Park Sunghoon. Sebenarnya ia ingin pergi ke kamar mandi untuk menumpang buang air dan setelah selesai, yang awalnya ingin kembali ke ruang tamu harus ia urungkan karena melihat pria kecil yang lucu sedang membolak-balikkan gelas dengan berbagai bentuk. Ia tertarik saja untuk melihat keimutan pada wajahnya yang nampak kebingungan. Mungkin karena wajah datarnya yang terus-terusan menatap Jungwon, membuat Jungwon terkejut hingga menjatuhkan gelasnya.

"Periksa saja kakinya, aku takut ada pecahan kaca yang melukainya. Aku akan membersihkan ini. Dimana sapunya?"

Mendengar penuturan Sunghoon, dua pria itu langsung menggendong Jungwon dan membawanya menuju kamar milik Seungcheol karena berada di lantai satu. Mereka meninggalkan Sunghoon sendirian tanpa memberikan jawaban, jadi mau tak mau ia harus mencari sendiri keberadaan alat kebersihan itu.

Setelah selesai membersihkan kekacauan yang dibuat anak kecil itu, Sunghoon kembali ke ruang tamu, memakan suguhan yang sudah disediakan sambil menunggu sang tuan rumah selesai mengurus urusannya. Kurang lebih lima belas menit berlalu, mereka bertiga keluar dari ruangan yang entah Sunghoon tidak tahu, mungkin kamar?

Anak itu berada di gendongan koala Jay dengan tangannya yang memainkan rambut kakaknya. Seungcheol menduduki sofa yang tersedia di ruangan tersebut sedangkan Jay memilih untuk berdiri agak jauh sambil menggoyang-goyangkan tubuh Jungwon yang ada di gendongannya ke kanan dan ke kiri.

"Apa dia baik-baik saja."

"Ya... Ada beberapa garis merah tapi tidak sampai berdarah."

Sunghoon lega mendengar ucapan Seungcheol. Matanya menatap kaki kecil Jungwon yang sudah berbalut kaos kaki. Anak itu nampaknya sedang mengantuk karena posisinya yang terlihat sangat nyaman, kepalanya yang mengandar baju Jay dengan pantat yang diberi tepukan ringan.

"Bagaimana? Kau mau?"

Fokusnya buyar. Ia kembali menatap ayah dari temannya ini. Bibirnya terangkat sedikit, "Tentu. Siapa yang tak mau menjaga anak selucu ini."

__________

Suara dentingan alat makan yang bertubrukan dengan piring memenuhi ruang makan pagi ini. Hari ini Jungwon sudah diperbolehkan untuk kembali bersekolah. Tentu saja dengan berat hati Seungcheol mengizinkannya karena anak itu terus merengek meminta masuk sekolah dengan alasan takut ketinggalan pelajaran.

Baik Jay maupun Heeseung juga awalnya tidak setuju, bahkan mereka rela berdebat dengan Daddynya semalaman. Namun setelah diancam Jungwon akan dipindah sekolahnya ke luar negeri, anak kembar itu langsung menyetujuinya padahal Seungcheol hanya bicara omong kosong. Mana mungkin ia membiarkan Jungwon pergi sendirian. Pekerjaannya itu tidak bisa ditinggal, belum lagi si kembar yang tidak bisa pergi karena kuliahnya.

UNFORGIVEN [Jungwon × Jay × Heeseung]Where stories live. Discover now