page 01 : 𝐡𝐞'𝐬 𝐚 𝐩𝐥𝐚𝐲𝐞𝐫

1.9K 242 1
                                    

"kak jarrel!" panggil seseorang yang berlari kecil kearahnya.

jarrel menoleh, dia menatap perempuan dengan rambut yang dikepang dua lengkap dengan clips berbentuk bunga itu.

"ini buat kakak, aku hari ini buat spaghetti bolognese, semoga kakak suka ya!" ucap binta dengan senyum lebar yang tidak pernah luntu dari wajahnya.

"gua terima, makasih ya" balas jarrel mengambil alih kotak bekal milik binta.

"sama-sama kak"

belum ada beberapa langkah suara binta kembali terdengar. "selamat makan kak jarrel!"

ujung bibir lelaki itu sedikit naik, menandakan ia tersenyum sangat kecil.

binta, anak kelas sebelas alias dekel yang udah lama suka terang-terangan sama jarrel. awalnya binta tidak berharap lebih, ia hanya menginginkan jarrel mengetahui perasaannya, tetapi siapa sangka bahwa respon yang jarrel berikan berbanding balik? lelaki itu justru meresponnya dengan baik. meski begitu tidak berarti bahwa jarrel juga menaruh perasaan pada binta, tapi gapapa setidaknya kak jarrel baik, hihi.

"buset balik-balik bawa kotak bekal, dari siapa itu?" tanya genta penasaran.

"binta" jawab jarrel sambil menduduki kursinya.

"sumpah dia masih bertahan? gokil sih, udah lama kan dia ngejar lu, kirain bakal gugur" ujar haidan.

"biar bocil begitu mentalnya kuat ngejar-ngejar jarrel yang punya cewek segudang" timpal mahes.

jarrel kemudian membuka tutup kotak bekal, dari penampilannya spaghetti bolognese itu terlihat menggoda, dia pun mulai makan spaghetti nya.

"lu ga beneran suka sama binta kan? gua liat-liat lu nerima bekalnya mulu" tanya haidan dengan tatapan curiga.

"ga lah gila, gua ga akan jatuh cinta segampang itu" jawab jarrel, si paling ga gampang jatuh cinta.

"tapi kalo akhirnya ada cewek yang bikin lu jatuh cinta gimana, el? ibaratnya gini deh love at the first sight?" tanya genta.

"ga akan ada, jarrel agraish radevan ga akan pernah kayak gitu" jawab jarrel.

"rekam bego omongannya, siapa tau dia nanti ngejilat ludah sendiri" cetus mahes.

-

bel pulang sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, keempat cowok itu terlihat baru keluar dari kelas.

"mau ke sbux ga? gua pengen croissant" tawar haidan.

"skip dulu mau ngedate sama luna" ujar mahes.

"najis banget gua dengernya" sahut genta dengan ekspresi sinis.

"lu mau langsung balik, el?" tanya mahes sambil menatap kearah lawan bicaranya.

"enggak, mau jemput orang dulu" jawab jarrel.

"lah jemput orang? gua kira lu bareng alisha" tanya mahes bingung.

"alisha cheers hari ini, gua jemput yang lain lah" jawab jarrel sambil menaikkan satu alisnya dengan songong.

"mau tebak-tebakan ga siapa yang dijemput jarrel hari ini?" tanya genta.

"karna dia bilangnya jemput berarti ceweknya bukan anak sini, menurut indra keenam gua sih anak cakrawala, ya nggak?" ujar haidan.

"cakrawala jelas lah" sahut mahes.

"gua cakrawala juga deh, jarrel kalo ga nangkring disini ya pasti cakrawala" kata genta.

"iya bener lu semua" balas jarrel.

"bukannya ada si gamalendra disitu? lu masuk ke kandang macan itu namanya" ucap mahes.

cakrawala sama laurensia emang punya sejarah buruk yang turun dari angkatan atas, kedua sekolah itu musuh bebuyutan abis.

"aman, ceweknya anak ladies cakra, ga bakal di keroyok gua tenang aja" balas jarrel.

"iya dah baik-baik lu, gua mau beli croissant dulu dah" ujar haidan si paling bm.

-

jarrel bersandar pada motor besarnya sambil menunggu nade, banyak tatapan mata yang mengarah pada lelaki itu, jelas aja jarrel lagi pake seragam kebangsaan laurensia tapi malah berdiri di cakrawala.

mata jarrel menyipit sambil menatap aspal, dia menemukan gelang perak dengan aksen rantai. dia menoleh kearah depan,

"eh yang pake tas cream!" ucap jarrel.

yang merasa terpanggil itu menoleh.

"ini punya lu kan? jatuh tadi" kata jarrel sambil memberikan gelang itu.

"eh iya, makasih ya"

kedua mata jarrel tercekat ketika melihat wajah perempuan itu, dia benar-benar cantik.

perempuan itu menundukkan kepalanya sebagai tanda terimakasih sebelum akhirnya pergi.

who's her? batin jarrel bertanya-tanya.

"el! sorry ya bikin lu nunggu" suara nade membuat jarrel tersadar dari lamunannya.

-

tumpukan packaging bento cake serta bahan-bahan pembuatnya terlihat menumpuk di meja makan, itu semua ulah maura.

"kamu udah mau open order lagi, ra?" tanya mami.

"iya, doain ya mi" jawab maura disertai senyuman.

"pasti dong, anak mami pasti selalu di doain" ucap mami.

kalau ditanya, kenapa jualan bento cake, buat nyari uang tambahan? jawabannya big no. papi nya maura aja punya bisnis properti sama hotel dimana-mana, masalah keuangan maura udah aman terkendali pokoknya. dia jualan bento cake karna sebatas suka dan keterusan sampai sekarang.

dulu mami nya selalu ikut sertakan maura ke macam-macam les keterampilan, contohnya les masak. itu awal dari maura bisa bikin bento cake, sekaligus karna dia suka ngejalaninnya sih.

papi sama mami awalnya menentang keras keinginan maura buat jualan bento cake, selain karna maura udah kelas akhir alias dia harusnya siap-siap buat masuk universitas bukan milih buat jualan. maura itu anak tunggal, papi mami nya ga tega ngelarang lebih jauh sampai akhirnya mereka setuju.

bento cake nya maura udah jalan empat bulan, dia biasa open pre-order satu bulan sekali, dengan batasan order tiap po nya itu 200 pcs, maura ga yakin kalo dia bisa bikin lebih dari itu.

sekarang maura bakal mulai open pre-order buat bulan ini.

sekarang maura bakal mulai open pre-order buat bulan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
the cherry on the cakeWhere stories live. Discover now