TIGA PULUH DUA

330 18 3
                                    

" NAYYYY, GAWAT NAY GAWAT " Pekik Bara yang berlari ke arah Naya.

Naya yang mendengar teriakan Bara  pun sontak melihat ke belakang.

" Nay gawat Nay " Ucap Bara sembri ngosngosan.

" Ngapain dah lu masih pagi juga udah heboh kayak ada gempa aja " Ucap Naya memutar bola matanya.

" Eh semprul, lo ye liat noh mading sono " Ucap Bara sembari menunjuk ke arah mading.

Naya mengangkat satu alisnya. " Emangnya ada apa? " Tanya Naya.

" Lo liat aja sendiri Nay, tapi ini gawat banget sumpah " Ujar Bara.

Naya mengernyit. " Yaudah deh makasih " Ucap Naya yang berlari ke arah mading.

Sesampainya Naya di depan mading orang-orang melihat Naya sinis, dan berbisik-bisik yang tidak baik tentang Naya.

Naya menggedikkan bahunya acuh dan melihat ke arah mading.

Naya menggeram kesal. " SIALAN SIAPA YANG BUAT BERITA SAMPAH KAYAK GINI " Ucap Naya marah yang merobek berita yang tidak benar tentangnya.

" SEMPAT GUE TAHU SIAPA YANG BUAT BERITA SIALAN INI, SIAP-SIAP AJA LO " Ucap Naya dengan senyum smiriknya dan berjalan meninggalkan mading.

Naya melihat Rangga yang sedang berada di depan kelasnya dengan wajah yang murung.

" Kak Rangga udah tahu kayaknya berita sampah ini " Ucap Naya sembari meringis.

" Kak " Sapa Naya ketika sudah berada di belakang Naya.

Rangga tidak menoleh sedikit pun.

" Kak aku bisa jelasin " Ucap Naya memohon.

Rangga menoleh ke belakang dan menatap Naya tajam, tidak ada lagi tatapan hangat nan lembut yang biasa Rangga pancarkan.

Rangga menaikkan satu alisnya. " Mau apa, mau jelasin kalau kemarin bukan jalan sama Dara tapi sama cowok lain, hmm? " Ucap Rangga dingin.

" Kak itu semua fitnah kak, kakak harus percaya sama aku " Ucap Naya lembut.

Rangga tersenyum remeh. " Percaya, aku butuh waktu Nay, kamu bisa jelasin pulang sekolah nanti, aku tunggu di belakang sekolah " Ucap Rangga yang meninggalkan Naya.

Naya meraup wajahnya. " ARGHH SIALAN " Umpat Naya.

" Yes berhasil " Ucap seseorang yang tersenyum jahat.

Kini Naya sudah sampai di kelas.

" Eh Nay itu semua ga benar kan? " Tanya Una dengan wajah cemas.

Naya mengangguk. " Iya Na, sekarang kak Rangga marah sama gue gara-gara berita sialan itu " Ucap Naya lesu.

Una mengelus pundak Naya untuk menenangkan Naya. " Lo tenang aja ya Nay, kak Rangga cuman butuh waktu aja kali, dia ga mungkin bisa marah lama-lama sama lo " Ucap Una menenangkan.

" Iya Nay, benar kata Una kak Rangga mana mungkin bisa marah sama lo, lo kan pacar tersayangnya " Ucap Dara yang juga menenangkan Naya.

Naya tersenyum tipis.

" Coba lo jelasin Nay, kok lo bisa pelukan sama tu cowok dah? " Ucap Bara.

Dara dan Una melotot ke arah Bara.

" Lah napa pada melotot dah? " Tanya Bara sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Udah gapapa " Ucap Naya yang tersenyum tipis.

" Itu cuman salah paham kok, kemarin dia ga sengaja nyenggol gue dan gue hampir jatoh kalau dia ga nangkep gue, iya kan Dar? " Ucap Naya menjelaskan.

Dara mengangguk mantap. " Maaf ya Nay gara-gara gue ngajak pergi lo semalam jadi ada masalah gini " Ucap Dara sesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ranaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang