Chapter O1

72.7K 1.9K 47
                                    




Yeay akhirnya nulis lagi di lapak baru🎈

Selamat datang di ceritaku lagi🎈

Untuk pembaca baru semoga betah sama cerita ini yahh, baca sampai habis.
Maksa nih wkwk

Untuk pembaca lama, makasih udah setia sama setiap ceritaku. Your'e the best and i love you so much🤗❤️

Yok bisa yok VOTE dan KOMEN dulu.
Terimakasih

Happy reading

***

Hito menjambak rambutnya frustasi. Ini semua berawal darinya yang berhubungan dengan seorang wanita disaat itulah masalahnya dimulai. Mereka sudah lama pacaran secara sembunyi-sembunyi hingga pada akhirnya Lia mengancam jika tidak segera melamarnya maka akan mengakhiri hidupnya. Di saat itulah Hito tidak bisa berpikir jernih, ia terus kesusahan dan pada akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Lia tanpa persetujuan keluarga angkatnya.

Bukan tanpa alasan Hito tidak memberi tau orang banyak termasuk Adam. Ia berada dalam pilihan yang sulit, papa angkatnya menyuruhnya agar segera menikah dengan anak rekannya itu. Tapi rencana itu tertunda karena wanita yang akan dijodohkan dengannya pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Di saat itulah Hito langsung menikahi Lia tanpa ada satupun keluarganya yang tau.

"Tidak ada yang sulit, kamu saja yang menyulitkan selama ini," jelas Mahen, selama menjadi tempat Hito cerita Mahen terkadang muak karena hanya itu-itu saja yang dibahas. Padahal Mahen rasa hanya ada dua pilihan bertahan dengan istrinya yang sekarang atau bercerai untuk bisa mendapatkan wanita yang pergi itu.

"Tapi ini sulit, kamu tidak tau bagaimana rasanya kan?" Hito tidak suka dianggap remeh, padahal menurutnya ini adalah hal yang penting.

"Ya jelas jadi untuk apa aku susah. Gini mikir aja buat mempertahankan istri kamu itu terus dengan anak kalian yang baru lahir saja sangat sulit. Tidak kasihan dengan Lia yang harus menahan rasa sakit untuk melahirkan anakmu tapi setelah semua yang diberikan Lia untukmu, kamu seperti ragu untuk mempertahankannya." Mahen yang biasanya malas untuk berbicara panjang lebar akhirnya tetap memaksakan diri untuk berbicara.

Mahen mengambil rokoknya lalu kembali menyalakan api lalu mendekatkan api itu keujung rokok.

"Kapan aku bilang ragu? Aku tidak ragu."

"Jadi apa kalau bukan ragu hah?" tanya Mahen yang sudah kesal sendiri dengan Hito.

"Kamu tahukan kalau aku itu anak angkat, jadi sangat sulit untuk menolak orang yang sudah membuatku bisa menjadi seperti sekarang. Jika mereka tidak merawatku pasti aku sekarang menjadi orang susah."

"Kalau begini terus Lia akan salah paham dan beranggapan bahwa kamu tidak serius dengannya." Mendengar semua cerita Hito, dapat disimpulkan bahwa yang paling sakit adalah pihak dari sang istri. "Lepaskan saja dia," lanjut Mahen, ia kasihan dengan Lia yang hidupnya malah dibuat seperti ini oleh Hito. Sampai sekarang kecuali dari pihak Lia tidak ada yang tau pernikahan ini. Beberapa kali Lia pernah mendapat gosipan memiliki anak tapi tidak memiliki suami.

"Lalu bagaimana dengan anakku?" Hito sadar sekarang sudah harus bertanggung jawab. Jadi sangat sulit untuk melepaskan keduanya.

"Sebenarnya apa yang kamu takutkan ketika keluargamu tahu bahwa kamu sudah menikah dengan orang lain," tanya Mahen berulang kali, pertanyaan yang pernah ia tanyakan tapi Hito tidak pernah menjawab. "Jika kembali tidak menjawab maka berhenti untuk terus bercerita padaku."

"Pekerjaanku dan namaku di keluarga itu." Mahen mengangguk, ia tidak terkejut dengan jawaban itu. Memang sudah sewajarnya dengan alasan itu?

Tidak mereka sadari ada Lia di sana dengan Rian dalam gendongannya. Ternyata ini alasan kenapa selama ini Hito sulit untuk membuat pernikahan mereka sah dimata hukum. Lia menggigit bibirnya menahan tangis, jangan sampai Hito dan temannya itu mengetahui bahwa ia menguping.

Tidak menunggu lagi Lia langsung berlari pelan menuju kamar. Saat di kamar Rian menangis, ia memberikan asi kepada Rian hingga anaknya itu tenang. Sepertinya Rian merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya sekarang. Sekarang Lia merasa berdosa dan serba salah, ia menatap wajah Rian dengan penuh kesedihan. "Maafkan Mama Rian, Mama ngaku salah."

Semua ini diawali saat mereka saling suka dan memutuskan untuk berhubungan. Tapi Hito tidak memberi izin Lia memberi tau siapa pun.

Hingga setelah lima tahun tapi tidak ada kepastian, tantenya tidak percaya lagi dengan ucapannya yang mengatakan akan menikah dengan pacarnya yang seorang dokter dan memilih menjodohkannya dengan anak temannya. Lia tidak mau saat itu karena sangat mencintai Hito, ia terus memaksa Hito agar segera menikahinya.

Lia terlalu egois sekarang lihatlah Hito menderita begitu pun dengannya. Lia mengambil sebuah surat, sepertinya Lia kembali saja ke tempat asalnya. Seharusnya Lia sadar diri untuk tidak memaksa seorang dokter sukses untuk menikahinya yang hanya wanita miskin.

Ingin hidup senang dengan menikahi orang berada, tapi malah menyusahkan orang lain. Lia dengan beraninya sekarang malah semakin mengikat Hito dengan lahirnya Rian empat bulan yang lalu. Lia harus bisa mencapai kebahagian sendiri begitupun dengan Hito. Mereka tidak berjodoh, ia tidak mau terus memaksa hingga pekerjaan yang diimpikan oleh Hito sejak kecil bisa saja harus hilang begitu saja hanya untuk mempertahankannya saja.

"Maafkan Mama Rian, Mama yang salah, Mama bodoh, semoga kamu tidak bodoh seperti Mama ya." Lia terlalu aneh saja rasanya. Ya tuhan apa yang sudah Lia lakukan ia memaksa Hito untuk menikahinya dan sekarang akibatnya ini hidup Hito tidak tenang.

Lia memegang tangan Rian sebagai penyemangat. Ia menatap mata Rian yang melihat ke arahnya dengan tatapan sayang. Hanya Rian yang mencintainya dengan tulus, hanya anaknya. Ia sangat senang dengan adanya Rian, ia akan punya teman hidup. Ia harap Rian akan terus menyayangi hingga tua nanti. Dengan menangis Lia berdoa pada tuhan agar ketika meninggal setidaknya ada Rian yang akan menangisinya.

Pintu terbuka dengan lebar ternyata yang masuk adalah Hito.

"Kenapa?" tanya Hito saat Lia terus melihat ke arahnya. "Rian sudah tidur?" tanya Hito.

"Sudah," jawab Lia.

Walaupun Hito tidak sepenuhnya menyayanginya tapi setidaknya tadi Hito masih memikirkan Rian.

Pernikahan yang hanya nikah siri membuat Rian pasti sedih saat tau itu semua terjadi pada ibunya. Tapi mau gimana lagi ini juga Lia yang meminta pada Hito untuk dinikahkan secara siri.

"Kenapa tidak ke rumah sakit?" tanya Lia.

"Aku izin beberapa hari, mengambil jatah libur. Kamu tau aku sangat banyak pikiran. Jadi mau tenang jangan menggangguku." Lia semakin merasa bersalah, Hito pasti tertekan sekarang.

***

MOGA BETAH, MOGA BISA MELEKAT DI HATI. JANGAN LUPA MASUKIN KE PERPUS FAVORIT KALIAN! Untuk sama-sama nyaman jangan lupa cerita ini di kasih bintang nya sama komentar mendukung. Thanks

NANTIKAN P a r t 2, SOON. INSYAALLAH. THANKS, LOVE!

Hidden MarriageWhere stories live. Discover now