OBSESSION (2)

448 37 8
                                    

Penerbangan Tokyo-Seoul hanya memakan waktu kurang lebih dua jam lima belas menit. Dan waktu itu dihabiskan Jiyong untuk melepaskan hasratnya pada tubuh Dara yang sedang mabuk. Entah sejak kapan keduanya sudah telanjang bulat. Kini pria itu memasang kondom kemudian melesak masuk.

"Oh Tuhan..." Desah Dara sambil memejamkan matanya.

Diambang kesadarannya yang mulai pudar, dia masih dapat merasakan nyeri di bagian bawah tubuhnya.

"Shit! Kau masih perawan?"

Itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh Jiyong saat kejantanannya mencoba masuk dengan susah payah ke dalam liang surgawi milik Dara.

Pria itu sungguh tak menyangka bahwa gadis ini masih tersegel.
Hei! Dia itu kan pramugari, bukankah pramugari setidaknya sudah pernah tidur dengan pilot? Entahlah...itu stereotip yang berkembang dalam masyarakat.

Namun begitu, tak ada rasa bersalah dalam dirinya, Jiyong malah bangga bukan kepalang, ia sudah berhasil mendapatkan perawan hari ini. Sungguh rejeki nomplok.

Oh God.

Bagaimana bisa gadis kecilnya itu begitu nikmat baginya? Baru saja dia memasuki lubang Dara lima menit, Jiyong merasa bergetar, cairannya ingin keluar cepat-cepat saking nikmatnya.

Mata Jiyong menatap mata Dara yang terpejam namun mulutnya terus mendesah. Jemarinya mencengkram punggung Jiyong dengan kuat.

Jiyong kembali mencoba bergerak liar.

"Sa.....sa...kit....brengsek..."

Pria itu tidak mengucapkan apapun selain terus memasukkan batangnya sampai habis ke dalam sana. Shit! Dia tidak bisa bergerak bebas, karena batangnya dijepit dengan kuat.

Jepitan yang luar biasa, Dara!

"Kau....apa yang kau lakukan...aahhh..."

"Kau menyukaiku bukan?" Desah Jiyong sambil melumat telinga Dara yang menyebabkan tubuh gadis itu menggelinjang. "Kau tergila-gila padaku sejak kecil. Sekarang bagaimana?"

Dara sendiri hanya mampu melihat wajah pria di atasnya buram. Dirinya melalang buana. Rasa sakit berubah menjadi nikmat, mimpi macam apa ini?

Beginikah mimpi basah yang sering dibicarakan orang-orang?
Oh anggap saja begitu, dan nikmati saja selagi bisa.

"Dara.....gadis kecilku..."

"Ohh..oh...apa itu?".

"Itu apa Sayang?"

"Yang tadi itu...pahaku...pahaku bergetar..."

Jiyong mengecup rahang, leher dan payudara ranum Dara, mengulumnya dan memberikan hisapan yang kuat, seolah membuat tanda kepemilikan.

Damn!

Dia tidak pernah merasakan kepuasan menggila ini sebelumnya. Lagi-lagi dia nyaris sampai puncak tapi dia tidak ingin menyelesaikan permainan secepat ini. Jadi pria itu berhenti sejenak, mengatur nafas dan menahan dirinya sebelum kembali menggerakkan batangnya liar.

"Berhenti...tolong...aku...rasanya akan kencing di celana."

"Kau tak pakai celana lagi, dan itu bukan kencing, vaginamu akan mengeluarkan cairan lain."

"Apa......maksudmu....ohh sial...apalagi itu..?"

Jiyong semakin semangat menggenjot. Sesekali pria itu mengerang saking gilanya dia dibuat oleh gadis polos yang sedang mabuk berat itu.

Bagaimana bisa gadis kecilnya yang dulu sangat centil bisa jadi sepolos ini? Dulu bahkan dia menuliskan banyak surat cinta. Kalau diingat-ingat, waktu itu Dara hanya menulis kalimat "Jiyong, kau sangat tampan."

OBSESSION (DARAGON) Where stories live. Discover now