OBSESSION (13)

307 24 8
                                    

"Pergilah Jiyong." Ujar Dara sembari berdecak saat melihat Jiyong duduk di sebelahnya di sebuah bangku taman.

"Ini taman bermainmu saat kau masih kecil kan? Taman dimana kau sering mengintaiku."

Dara memutar matanya.
"Aku tidak pernah mengintaimu."

"Jangan malu begitu. Aku ingat semua kelakuan centilmu dulu."

Dara menghela nafasnya dan bergeser lebih jauh dari Jiyong karena dia merasakan wajahnya mulai merah padam akibat malu. Jika diingat-ingat memang di taman inilah dia dulu sering duduk sepulang sekolah, mengintai aktifitas Jiyong saat pria itu bermain basket tak jauh dari sana.

Gadis itu mendadak tertawa sendiri mengingat masa lalunya yang bodoh itu. Apakah dia dulu memang setergila-gila itu pada Jiyong?

Astaga.

Tentu saja.
Sebenarnya bukan dia saja yang terpesona pada Kwon Jiyong. Beberapa temannya juga begitu!

"Kenapa kau tertawa hm?"

Dulu, saat Jiyong bermain basket, dia sering melihat Dara duduk di sini, makan cokelat atau cemilan. Dan itu menggemaskan karena dia tau kalau gadis kecil itu sedang mencuri-curi pandang padanya.

Dan saat dia selesai bermain, Dara akan berlari kecil menghampirinya lalu menawarkan cokelat pada Jiyong.

~Flashback

"Jiyong, aku membelikan ini untukmu karena kau sangat sangat sangat tampan."

"Pergilah gadis kecil, aku bawa pisau untuk mencincang jari-jari kecilmu itu."

Dan wajah gadis itu langsung cemberut, berlari pulang sambil menangis. Ya, seperti itulah Jiyong yang selalu menakut-nakuti Dara waktu kecil.

"Apakah itu sakit?" Pertanyaan Dara memecahkan keheningan.

"Apa?"

"Wajahmu. Lukamu terlihat mengerikan."

"Tidak, ini bukan apa-apa."

"Harusnya Appaku memukulmu lebih keras kalau itu bukan apa-apa." Dara melayangkan  pandangan kesalnya pada Jiyong lalu dia bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan pria itu.

Sedangkan Jiyong hanya tersenyum tipis melihat tingkah gadis kecilnya itu. Dia pun segera bangun dari duduknya, mengikuti Dara di belakang. Entah kemana gadis itu akan pergi malam-malam begini dengan piyama pula.

Tampilannya seperti gelandangan, sungguh!

"Dara, kemana kau pergi, Sayang?" Tanya Jiyong dengan nada dingin khasnya.

"Jangan ikuti aku, Jiyong."

"Ini sudah malam."

Dara tak menjawab, dia terus berjalan. Menghela nafas berkali-kali dan memeluk tubuhnya yang kedinginan. Pikirannya sungguh kacau. Dirinya bagai ditarik oleh dua pilihan yang membingungkan.

Aku mencintaimu.

Kedua pria itu mengucapkan kata cinta. Haruskah dia memilih? Kenapa dia harus merasakan bimbang? Padahal dulu hubungannya dengan Soo Hyun sungguh baik-baik saja sebelum Jiyong muncul.

Dan kini...Dara meragu.

Ditambah kenyataan bahwa andai saja dia hamil, entah akan menjadi anak siapa. Dara memejamkan matanya lalu berbalik arah untuk pulang.

"Haruskah aku mengemis dan berlutut?" Jiyong menghadang jalan gadis itu.

"Apa maksudmu?"

"Aku mencintaimu."

OBSESSION (DARAGON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang