10

225 27 3
                                    

"pah pah izinin aku ketemu flora"pinta zee karena gracio bersaha membawa flora pulang

"Pah tangan flo sakitt"rintih flora karena gracio menggenggam tangan flora begitu erat

"Pah"

Gracio menatap zee tajam "harus nya kamu ga seperti ini zee! Jika mamah mu melihat bagaimana?"tanya gracio "mungkin dia akan lebih marah di banding papah"ujar gracio

"Zee tau zee salah, tapi zee kangen flora..pah zee sayang flora"ujar zee

"Cio cio izinin lah mereka hanya mau makan kan"bujuk feni

"Mpen, kalo shani sampai tahu gimana?"tanya gracio "aku hanya takut fen, ini demi kebaikan bersama"ujar gracio

Muthe yang sedari tadi diam pun ikut bicara "om.. mamah shani gw akan tahu kok"ujar muthe geracio melirik kearah muthe

"Jaminan nya apa?"tanya gracio

"Yakin kamu? Shani ga akan tahu? Itu mustahil.."ujar gracio

Muthe jadi menunduk

"Pah, zee gamau di pisahin sama flora"ujar zee tiba-tiba gracio beralih menatap zee "zee cinta sama flora"ucap zee

Sampai sedetik kemudian

Plakk

"Kak zeee!"kaget flora

"Zee"

"Kak"

Feni dan muthe juga ikut kaget, muthe langsung memeluk tubuh zee

Flora juga ingin menghampiri zee, namun sayang genggaman gracio semakin kuat

"Pahh sakit"rengek flora

Sementara gracio masih mencoba mencerna apa yang barusan ia dengar dan ia lakukan pada sang putra

"Gracioo keterlaluan kamu"ujar feni yang tak terima zee di tampar, meskipun gracio ayahnya namun tetap saja karena feni begitu menyayangi zee

Gracio mengusap mukanya kasar sambil berucap "astaghfirullah" ia sadar karena emosi dia jadi menampar sang putra

"Pah lepas.."pinta flora sambil menangis karena tak kuat sakit

Gracio pun akhirnya melepaskan genggaman tangannya kakinya kini terasa panas sampai ia terlutut

Flora menghampiri zee "kak zee" kemudian memeluk zee, muthe melepaskan pelukannya membiarkan sepasang kekasih itu untuk berpelukan

"Hiks.. kak zee gapapa?"tanya flora

Zee memaksakan tersenyum demi flora "kak zee gapapa"ucap zee memang tamparannya tak seberapa namun sakit di dada begitu sakit, apalagi gracio tak pernah berlaku kasar kepada nya

"Tangan kamu"ucap zee melepaskan pelukannya dan melihat tangan flora yang sudah sangat merah "sakit?"tanya zee flora hanya bisa mengangguk

"Kakak obatin yuk"ujar zee, zee membawa flora ke mobil diikuti muthe

Namun baru beberapa langkah zee berbalik sebentar "saya akan antar pacar saya kok, anda tidak perlu khawatir"ujar zee

Gracio jelas kaget, namun ia berusaha menahan emosi nya, dan dia membiarkan flora bersama zee

"Udah kita pulang aja"kata feni yang sudah tak mood makan

"Fen sorry"ujar gracio dihiraukan begitu saja oleh feni

"Sakit.."kata flora

"Udah nanti juga ga akan sakit"ujar zee mengusap usap pergelangan tangan flora

"Maafin papah ya kak"ujar flora

Kebohongan tetap kebohonganWhere stories live. Discover now