EPILOG

4.3K 30 0
                                    

Keringat terus membanjiri kening lelaki yang tengah mondar-mandir di depan ruang bersalin.

Dia adalah Gasendra. Gasendra Drax Leonard. Lelaki yang sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah.

Di dalam sana ada istrinya. Reyna Frenchine. Yang sedang berjuang untuk melahirkan buah hati mereka.

Dokter wanita dengan seragam putihnya itu keluar dari dalam ruangan. "Istri Anda sudah siap untuk melahirkan. Anda bisa menemani istri Anda untuk melahirkan." Ucap dokter itu membuat Gasendra dengan cepat masuk ke dalam ruangan.

Hatinya mencelos melihat istrinya yang merintih sakit di atas brankar. Langkahnya mendekat pada istrinya.

"Sayang, hey?" Tangan Gasendra menggenggam erat tangan istrinya.

"Drax, sakit, hiks... Perut aku sakit banget." Ucapnya lirih disertai air mata yang terus keluar dari sudut matanya.

"Ayo, Mbak bisa mulai mengejan, ya."

Gasendra mengarahkan tangan istrinya ke atas kepalanya.
"Jambak rambut aku aja, ya, sayang."

Dan benar saja, Gasendra seketika meringis merasakan jambakan pada kepalanya yang begitu kuat.

"Enghhhh..."

Gasendra mengecup kening istrinya. Memberikan kekuatan untuk istrinya itu yang kini tengah bertaruh nyawa untuk melahirkan buah hati mereka.

"Akhh... Drax, sakit, hiks..."

"Iya, sayang. Kamu yang kuat, ya? Ayo, pasti kamu bisa demi Anak kita." Ucap Gasendra memberikan semangat untuk istrinya.

"Enghhhhh!!" Reyna terus mengejan dengan mata yang tertutup.

"Ayo Mbak, kepala bayinya sudah mulai keluar."

Setelah lama mengejan, akhirnya suara tangisan bayi yang baru saja lahir ke dunia itu memenuhi ruang bersalin.

"Alhamdulillah, bayinya perempuan. Dia sehat dan lahir tanpa cacat. Bayinya biar dibersihkan dulu, ya." Ucap dokter wanita itu.

Tangis Gasendra pecah ketika melihat Anaknya yang telah lahir ke dunia. Ia masih tidak menyangka jika dirinya sudah menjadi seorang Ayah. Ia kini telah memiliki seorang malaikat kecil.

"Terima kasih sayang, terima kasih. Makasih udah berjuang untuk melahirkan buah cinta kita. Makasih, sayang... I love you." Gumamnya dengan terus mengecup seluruh bagian wajah Reyna.

Reyna tersenyum tipis. Ia berterima kasih pada Tuhan karena sudah diberi keselamatan saat melahirkan Anaknya.

•••••

Reyna terkekeh geli melihat suaminya yang tengah cemberut di sampingnya itu.

"Masa kamu sama Anak sendiri cemburu, sih? Mulai sekarang ini jadi milik Anak kamu, ya, bukan punya kamu lagi." Ucap Reyna membuat Gasendra semakin cemberut.

"Enggak boleh! Harus bagi dua, lah. Yang bikin nenen kamu gede aja aku, masa aku nggak boleh nyusu lagi." Kesal Gasendra.

"Mulutnya!" Reyna memukul lengan suaminya dengan sedikit keras.

Gasendra mencebik kesal. Baru beberapa jam ia senang karena bayi mungil itu telah lahir. Tapi kini? Ia sudah dibuat kesal saja oleh bayi tak berdosa itu karena sudah merebut aset miliknya.

Reyna mengancingi kembali bajunya ketika bayi mungil itu sudah tidak mau lagi menyusu.

"Kamu nggak mau gendong Anak kamu?" Tanya Reyna pada Gasendra yang masih diam.

LOVE WITH PASSION [END]Where stories live. Discover now