PS - 19

3.1K 252 23
                                    

Kini Parulian family dan Aro family sedang kondangan bersama. Di salah satu hotel bintang lima yang ada di kota mereka, pernikahan teman Salma dan Paul dilangsungkan.

"Harus banget pake masker bii?" tanya Paul pada Nabila.

Nabila sedikit aneh karena memakai masker seorang diri diantara banyaknya tamu yang hadir. Dia hanya bisa mengangguk dan menghirup minyak wangi yang ia bawa dari rumah.

"Makanannya dateng" ucap Salma yang baru datang bersama Rony sambil membawa beberapa menu prasmanan.

"Asyiiikk asyik" ujar Nabila semangat. Dia langsung mengambil mangkuk kecil berisi salad buah dan berniat melahapnya sebelum tangan Paul menghentikan pergerakan tangannya.

Nabila langsung menoleh menatap Paul, "Ihh biebii lepasiiin, Nab mau makan inii"

"Minimal kalo mau makan itu dibuka dulu maskernya, kalo ditutup mau lewat mana saladnya?? Masuk kuping? Apa hidung?" ucap Paul sambil membuka masker yang dikenakan Nabila.

Saat maskernya dibuka, Nabila langsung merasa mual. Belum sempat Nabila huek huek, dengan cepat Paul mendekatkan minyak wangi pada hidung Nabila.

Salma dan Rony terkekeh, "Rempong ya wakk" ucap Rony.

"Siap siap jadi suami siaga yaa Powl" imbuh Salma.

Nabila sudah fokus memakan salad buah miliknya dengan tangan Paul yang masih setia memegangi minyak wangi untuk Nabila.

"Perasaan lo ga gini deh Ron" heran Paul sambil memperhatikan istrinya.

"Kan tiap orang beda beda Powl, allhamdulilah banget Caca gue ga rempong hamilnya" jawab Rony sambil tersenyum pada Salma.

Yah, Paul dan Nabila tengah menantikan anak pertamanya sekarang. Setelah Nabila dibawa ke rumah sakit secara paksa kemarin, Paul dan Nabila diberikan kabar gembira karena kehamilan Nabila.

Kehamilannya masih sangat baru, berjalan seminggu sejak hari terakhir menstruasi Nabila. Setelah setiap hari dan setiap waktu mereka harus bercocok tanam, kini akhirnya mereka diberi kepercayaan itu.

Salma lagi lagi terkekeh ketika Nabila mulai merasa mual lagi karena Paul meletakkan tangannya, "Baru kali ini gue liat orang hamil harus hirup bau miss dior biar ga mual"

Karena saran dari dokter yang ditemui Paul dan Nabila kemarin, Nabila harus menemukan bau bau an yang bisa mengurangi rasa mualnya yang berlebihan. Dan berakhirlah pada minyak wangi miss dior yang kini harus di tenteng kemana mana.

"Gue harus ikut ganti minyak wangi pake ini tauuuu Salma" eluh Paul.

"Pantesan bau lo ga ada gentle gentle nya, orang minyaknya miss dior" ejek Salma.

"Abisnya ya Sal, baunya Kak Paul ini kaya kaki kuda" ucap Nabila.

"Astagfirullah bii, segitunyaaaaaa"

"Pantes aku kemaren mual mual" imbuhnya.

"Powl semangat" ujar Rony.

Selesai kondangan mereka berempat memutus kan pergi ke pesisir pantai untuk mencari restoran seafood untuk memenuhi ngidamnya para bumil.

Karena jam masih menunjuk kan pukul lima sore, mereka akan berangkat bersama menggunakan mobil Paul dengan supir pribadi nya. Agar mereka bisa beristirahat karena perjalanannya cukup jauh jika ditempuh dengan mobil.

"Sal, aku seneng banget loh pas tau aku hamil" ucap Nabila.

"Iyaa, selamat yaaa sekali lagi" ujar Salma sambil tersenyum.

"Kamu udah berapa bulan Sal?"

"Jalan Sembilan minggu"

"Duuuhhh, kenapa sih harus pake minggu... bentar Nab itung dulu" eluh Nabila lalu menghitung dengan jari jarinya.

Belum selesai Nabila berhitung Paul langsung menyahut, "Mau Dua bulan biebii"

"Ihhhh lucu banget kita hamil barengaaaan, nanti kita liburan lagi yaaa? Kita juga harus maternity shoot barengaaaan, kita ikut senam bumil bareng bareeeng, belanja perlengkapan baby nya bareng bareng jugaaa, bisa ga sih lahirannya barengan juga? Kita sekolahin baby kita bareng bareng, anter jemput baby kita, terus nungguin baby kita sambil nongki di coffee shop, baby kita bakal jadi besti sama kaya kita.... ehhh! kalo baby kamu cowo baby Nab cewe kita jodohin ajaaa biar kita besanan, kalo ga gitu kebalikannya, Nab jamin baby kamu bakal punya mertua yang supeeerrr baik dan sayang sama baby kamu, Nab juga jadi ga khawatir baby Nab punya mertua baik kaya kamuuuu, nanti bab-

"Shuuuuutttttt!!" tangan Paul menghentikan ocehan Nabila dengan telunjuknya. Kalu tidak dihentikan bisa bisa kehidupan sampe kakek nenek bahkan buyut udah dia bahas sekarang.

Salma tergelak tertawa terbahak bahak mendengar ocehan Nabila, "Belum juga lahir udah kemana kemana planning nya"

"Nab Nab" heran Rony yang ikut terkekeh.

"Ishhh! Biebii mah ga asix" kesal Nabila karena Paul menghentikan dirinya yang sedang berkhayal untuk masa depannya.

"Jangan berlebihan bii, baby kita aja belum jadi tangan sama kakinya kok udah mikir dijodohin segala" tutur Paul dengan lembut.

"Oh ya? Masa sih??" tanya Nabila bingung, "Tadi Nabila ngerasain perut Nab kaya ditendang sama baby nya"

"Bwahahaha" Salma tertawa lagi dan lagi.

"Gini nih kalo lo hamilin bocil Powl" ujar Rony.

Paul menepuk jidatnya, "Umur kehamilan baru seminggu itu baby nya masih sebesar kacang polong"

"Kacang polong gaada isinya dong??"

Paul menghela nafasnya panjaaaaaaaaang, "Kacang polong yaaaaa bukan kacang bolong"

"BWAHAHAHAHAHA"

Tubuh Salma bergetar karena ia tawanya yang semakin kencang, lengan Rony sudah menjadi sasaran empuk geplakan Salma.

"Udah Ca udaaaaah, inget anak Caaaa" gemas Rony.

Dengan susah payah Salma mengatur nafasnya agar kembali tenang. "Huufffttt"

"Liat kamu kejang kejang, Mas jadi inget kamu kemaren malem Ca"

"Kenapa Salmak?? Kejang kejang?" tanya Paul penasaran.

"Pas tidur kemaren malem, Caca tiba tiba kejang Powl, mau mati gue rasanya liat Caca kejang kejang begitu"

"Terus teruuuss?? Salma kejang kenapa? Kok bisa?" tanya Nabila ikut penasaran sambil berjongkok menghadap ke belakang.

"Tanya aja sendiri noh sama pelakunya" ujar Rony laku menoleh pada Salma dia sebelahnya.

"Kenapa Sal?"

Terlihat Salma sedang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Mimpi jadi mesin parutan kelapa"

"Haaa... Haa.. Ha... Haaa" kini ganti Paul yang dibuat Salma terbahak bahak.

"Ih ternyata Nab ga sendiri"

Semua langsung menoleh pada Nabila seolah bertanya tanya.

"Oh aku tauuu nih" ucap Paul menahan tawanya.

"Nab juga pernah mimpi jadi garem bubuk, pas dituang Nab langsung teriak 'Aaaa serpihan diri inii' gituuu"


.
.
.
.
.

TINGGALKAN JEJAK

JANLUP VOTE N KOMEN

PANAROMA SERIES (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang