3💫

1.7K 202 22
                                    

Tring... Tring...

Bel istirahat berbunyi semua siswa siswi pergi meninggalkan kelas mereka lalu pergi ke kantin sekolah

"Ji sini" panggil Aldo

Zean segera menghampiri mereka

"Di hukum lagi Lo?" Tanya oniel

"Menurut Lo?" Tanya zean nyolot

Zean segera merebut jus milik Aran

"Zean" ucap Aran

"Punya Abang punya Ade juga" ucap zean

Aran hanya menghela nafasnya panjang sambil menggelengkan kepalanya

"Zean" panggil Chika

Raut wajah zean sontak berubah menjadi datar dan dingin saat Chika dan teman temannya berjalan mendekati bangku mereka

"Lo di cariin sama orang di luar" ucap Chika

"Siapa?" Bukan bukan zean yang bertanya tapi Aldo

"Ga tau dari penampilannya si kaya CEO gitu" ucap ashel

"Wideh" ucap ollan

"Zean" panggil Bu Gabby

"Eh hai aunty ku yang paling cantik" ucap zean

"Gausah genit kamu bocil tuh di cariin sama orang kamu ngutang ya?" Tanya Bu Gabby

"Dih apaan ngapain Zean ngutang uang ayah sama bunda zean kan banyak" ucap zean bangga

"Halah Halah udah ayo ikut ke ruang aunty" ucap Bu Gabby menarik tangan zean

"Sabar dong aunty jangan tarik tarik zean bukan kambing" ucap zean kesal

Saat sudah sampai di ruang kepsek zean terkejut karena ternyata orang itu adalah Shani

"Ngapain?" Tanya zean lalu duduk di sebelah Shani

"Nih buat makan siang" ucap Shani

"Gue balik ke kantor" ucap Shani setelah memberikan makanan untuk zean

"Udah gitu doang?" Ucap zean

"Hm, gue sibuk" ucap Shani

Zean yang tak terima di cuekin akhirnya mengejar Shani

Gabby yang melihat itu hanya tersenyum santai

"Woi tunggu" ucap zean

Namun Shani tetap diam ia tetap berjalan pergi meninggalkan zean

"Ishh anjir sapa si namanya" ucap zean kesal

"Mommy" panggilnya

Hal itu berhasil membuat Shani menoleh sialnya bukan hanya Shani yang menoleh siswa siswi di koridor sekolah juga menatap zean

"Apa Lo liat liat mau gue colok mata Lo pada hah?" Ucap zean

Ia segera berlari menghampiri Shani

"Kenapa?" Tanya Shani

"Nama Lo siapa?" Tanya zean

"Astaga" ucap Shani

"Shani Indira natio" ucap Shani

"Kepanjangan gue panggil baby aja gimana?" Ucap zean menaik turunkan alisnya

Shani menyentil dahi zean

"Gausah genit bayi, siapa yang ajarin hm?" Ucap Shani

"Udah biasa satu sekolah tau gue buaya" ucap zean bangga

"Bangga banget" ucap Shani dingin

"Loh ko tiba tiba dingin?" Tanya zean

"Gue ga suka cowo play boy" ucap Shani lalu pergi meninggalkan zean

"Ehh Shan eh maksudnya baby" ucap zean mengejar Shani

Zean berhasil menahan tangan Shani

"Jangan harap gue sama kaya cewe yang pernah Lo godain ya, Lo pikir gue cewe apaan?" Ucap Shani yang terlihat marah

"Maaf" ucap zean

"Basi, semua cowo sama aja" ucap Shani lalu pergi dari sana ia menepis kasar tangan zean yang memegang tangannya

"Jadi pacar gue nanti gue ga buaya lagi" ucap zean

"Dewasa dulu baru jadi pacar gue" ucap Shani

Zean nampak bingung bukankah Shani menyukai sifatnya yang seperti anak anak namun mengapa sekarang menyuruhnya menjadi dewasa

"Dasar cewe ga jelas" ucap zean

Shani menghela nafasnya

"Gue ga suka cowo buaya gue suka cowo yang manja cuma sama gue, gue ga suka cowo play boy gue lebih suka cowo cuek dan cuma perhatian sama gue, sampe sini faham?" Ucap Shani lalu pergi meninggalkan zean

Zean terdiam ia termenung

"Woi ngapain bengong aje Lo" ucap gracio

"Ga ada" ucap zean

Zean berjalan pergi meninggalkan gracio

"Tumben banget tu anak" ucap gracio

Zean tak kembali ke kantin ia justru pergi ke perpustakaan

Zean mengambil ponselnya lalu menelfon ayahnya

"Halo ayah besok zean mau ke London" ucap zean

"loh kenapa tiba tiba banget kamu?"

"Gapapa pengen aja" ucap zean

"Yaudah nanti ayah urus semuanya kamu siapin barang barang yang mau kamu bawa aja"

"Iya yah makasih" ucap zean

"Sama sama, yaudah yah tutup ya ayah ada meeting"

"Iya"

Setelah itu panggilan pun di tutup

"Gue bakal buktiin kalo gue bisa berubah lebih baik lagi" ucap zean

Shani sudah berada di ruangannya ia merasa bersalah atas ucapannya tadi pada zean

"Harusnya gue ga bilang gitu" ucap Shani

"Lagian ngapain juga gue bilang gitu sama zean" lanjutnya Shani memijat pelipisnya

"Permisi Bu Shani ini ada berkas yang harus di tandatangani" ucap Sisca

"Gausah terlalu formal sis santai aja" ucap Shani

"Ya kan Lo atasan gue kalo di kantor" ucap Sisca

"Kenapa Lo lesu banget?" Tanya Sisca

"Kayanya gue suka sama seseorang deh" ucap Shani

"Oh ya akhirnya move on juga Lo" ucap Sisca

"Siapa namanya dia kerja apa?" Tanya Sisca

"Namanya zean dia masih SMA" ucap Shani

"Lah brondong dong" ucap Sisca

"Ya gitu" ucap Shani

"Ko bisa suka?" Tanya Sisca

"Ga tau" ucap Shani

"Terus Lo kenapa melow gitu dia udah punya pacar ya?" Tebak Sisca

"Kayanya belom, tapi gue ngerasa bersalah karna ucapan gue ke dia tadi" ucap Shani

"Lagian ngapain juga gue ngomong kaya gitu sih aneh banget kesannya kaya gimana gitu" ucap Shani

"Udahlah jangan terlalu di pikirin" ucap Sisca

"Besok Lo temuin dia aja minta maaf" lanjutnya

Shani mengangguk

"Yaudah semangat dong Lo kerjanya biar karyawan yang lain juga semangat" ucap Sisca

"Iya iya thanks ya" ucap Shani

"Santai aja kaya Ama sapa aja Lo" ucap Sisca

Shani akhirnya kembali melanjutkan pekerjaannya di kantor

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Segini dulu see u all







My girlfriend's CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang