Chapter 7 : Rapat Guru dan Siswa Misterius

50 10 7
                                    

"Jadi, bagaimana Pak Vicktor?"

Setelah penempatan asrama selesai, kini para guru sedang berada di ruang rapat. Hal ini memang sudah menjadi sesuatu yang harus para guru lakukan setelah penempatan asrama setiap tahunnya saat penerimaan murid baru.

Terutama tahun ini, dimana hadirnya sang Pahlawan telah diramalkan. Dan Pak Vicktor adalah salah satu orang yang mendengarkan ramalan tersebut secara langsung. Senyum tipis di wajah penuh karismanya membuat beberapa guru menatapnya penasaran.

"Saat dua tahun lalu saya pertama kali mendengar sebuah ramalan yang berulang kali dipedengarkan setiap tahunnya pada tanggal 20 February di kuil suci Centrum, saya tak pernah berfikir dapat menemukannya dan bersitatap dengannya secara langsung." Ujar Pak Vicktor dengan senyum sumringahnya.

"Seperti yang Pak Vicktor tau, tak semua orang dapat memasuki kuil suci tersebut. Dan mungkin di sini sudah ada beberapa guru yang tau, tetapi saya pribadi belum tau jelas atau tepatnya secara rinci isi ramalan tersebut. Apakah saya boleh mengetahuinya, Pak?" Tanya salah satu guru dengan wajah penasarannya.

"Pada tahun 20×× tumbuhlah bunga lavender dengan harum semerbak bersama ketujuh daun hijaunya yang kuat memasuki Academy Terjaya. Satu tahun sang Bunga Lavender berumur 16 tahun dan mekar dengan indah. Akhirnya pengorbanan terjadi dengan cahaya yang menghanguskan kegelapan."

"Tanpa saya beri tau pun kalian pasti tau siapa Sang Pahlawan diantara para murid baru tadi. Bagaimana menurutmu, Sir John?" Lanjut Pak Vicktor, matanya beralih pada guru yang sedari tadi hanya menyimak dengan senyum ramah terukir.

"Sangat menarik menurut saya, Pak. Harum lavendernya sangat terasa dan membuat hati saya tenang. Akan tetapi ada suatu hal yang aneh menurut saya." Jawaban dari Sir John membuat beberapa guru terlihat bingung karena mendengar kata 'aneh' di dalam perkataan Sir John.

"Aneh bagaimana, Sir?" Tanya sang Wakil Kepala Academy langsung. "Ada sebuah segel dalam diri sang Pahlawan. Seperti yang kita tau jika Sang Pahlawan mempunyai dua sihir bawaan. Tetapi, entah kenapa ada sebuah sihir yang sekilas saya rasakan selain dua sihir yang ia nampakkan. Dan segel tersebut menurut dugaan saya adalah untuk menyegel sihir tersebut. Sayangnya saya tak terlalu tau sihir apa itu karena terlalu asing untuk saya." Jelas Sir John.

"Secara tak langsung Sir John mengatakan jika sang Pahlawan ini mempunyai 3 jenis sihir bawaan, ya?" Tanya Pak Vicktor memastikan yang diangguki oleh Sir John dan membuat para guru terkejut bukan main. "Apakah Sir John membuka segel tersebut?" Tanya salah satu guru perempuan dengan wajah dinginnya.

"Saya hanya membuka sedikit segel tersebut. Bahkan mungkin hanya bisa disebut lubang kecil. Hanya sebesar 3% yang bisa saya buka, karena segel tersebut adalah segel khusus dimana hanya sang pemilik lah yang bisa membukanya." Suasana menjadi hening, para guru sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Tak ada hal lain yang bisa kita lakukan saat ini selain membantunya dalam pembelajaran dan pelatihan, juga melindunginya secara diam-diam. Apakah ada yang ingin ditambahkan?" Manik hijau Pak Vicktor menelisik para guru di hadapannya.

Salah satu guru lelaki dengan surai coklat panjang mengangkat tangan kanannya, "Saya rasa kita harus lebih memperkuat perlindungan Academy, Pak. Hal ini karena para duivels semakin banyak dan aktif menyerang."

"Saya sangat setuju dengan ucapan Profesor Denrew. Seakan-akan mereka tau pasti ramalan tersebut dan mulai aktif menyerang satu tahun ini." Ujar Wakil Kepala Academy, Ibu Viserna.

"Tentu saya juga setuju. Silahkan Bu Viserna berunding dengan para pelindung." Setuju Pak Vicktor yang kemudian diangguki oleh Bu Viserna sembari berucap, "Baik, Pak. Terimakasih."

Leuna {On Going}Where stories live. Discover now