Finally we made up

4.7K 398 37
                                    

Dug

Lisa menutup pintu mobil nya setelah berhasil membuat Jennie masuk ke dalam nya kemudian dia juga ikut masuk dan mulai menjalankan mobilnya.

"Dasar wanita penggoda, pelakor, jalang murahan arhgg. Kenapa harus wanita sialan itu yang menjadi saingan ku. Cihh aku lebih dari apa adanya, aku lebih dari segala galanya dari pada nenek sihir itu. Ishh menyebalkan sekali. Untung saja tidak ada yang luka di seluruh tubuh ku, aku pasti menang jika tidak di tahan tadi. Aku sudah hampir akan membanting badannya yang pendek itu ughh. Sialan berani berani nya dia aakhh" Jennie tengah berbicara sendiri saat ini dan Lisa hanya diam saja mendengar omelan yang keluar dari mulut kekasih nya, dia tidak mau membuat kekasihnya tambah marah padanya.

"Enak ya kau bermesraan dengan wanita jalang itu dari pada mencari ku dan meminta maaf padaku atau membujuk ku" ucap Jennie sinis.

"Aku tidak bermesraan dengannya baby. Kami memang sering melakukan itu satu sama lain, kami saling menyandarkan pundak satu sama lain juga saling memeluk" ucap Lisa lembut dan mengelus tangan Jennie.

Jennis menepis tangan Lisa dan mata nya mulai berkaca kaca "Bahkan saling mencium satu sama lain? Kau jahat hiks" ucap Jennie yang melihat bekas lipstik yang masih menempel di salah satu pipi Lisa walaupun itu tidak terlalu terang tapi cukup menimbulkan bekas. Sudah pasti pelakunya Irene kan? Tidak mungkin jika Hanbin yang mencium Lisa dan meninggalkan bekas di sana.

Lisa menggeleng "Tidak, kami tidak saling mencium. Iya, tapi jarang".

"Kau berbohong hiks Itu di pipi mu ada bekas ciuman, siapa lagi yang akan meninggalkan bekas jika bukan wanita jalang itu hiks" ucap Jennie sambil terisak lalu tangannya bergerak memukul badan Lisa.

Buk

Buk

Buk

Lisa hanya diam saja melihat Jennie yang tengah memukulnya sambil terisak, malah Jennie terlihat sangat menggemaskan saat ini dengan wajah yang sembab dan bibir nya yang mengerucut.

Lisa kemudian memasuki gang untuk memakirkan mobil nya di tempat yang sepi, dirasa aman dia kemudian memberhentikan mobilnya kemudian memegang tangan Jennie yang saat ini masih memukulnya walaupun tidak sekencang tadi.

"Babyy aku minta maaf hum. Tadi mereka berdua mencium pipi ku karena aku berjanji mengajak mereka liburan dan membiayai mereka selama liburan. Jadi bukan hanya Joo hyun yang mencium ku, tapi Hanbin juga baby. Karena dia pria makanya tidak menimbulkan bekas di pipi ku. Maaf kan aku ya? Aku tau aku salah tidak membujuk mu saat kau marah, sebenarnya aku juga marah pada mu saat ini tapi yasudah lah lupakan saja" ucap Lisa kemudian menarik Jennie ke dalam pelukannya.

Jennie masih terisak "Hiks kenapa kau marah padaku?" Jennie mengeratkan pelukannya.

"Karena kemarin kau lebih memilih berbicara dengan Kai dari pada aku bahkan kau menyambut Kai dengan pelukan mu ck" ucap Lisa kesal.

Jennie kemudian melepaskan pelukannya "Aku masih marah padamu itu sebabnya aku lebih memilih berinteraksi dengan Kai. Lagi pula kau malah pergi bersama jalang itu dari pada bergabung dengan kami ish" ucap Jennie yang menepis tangan Lisa yang berusaha menyentuh nya.

"Kenapa kau juga tidak mengabari ku jika akan pergi bersama Kai? Padahal aku mengabari mu kemarin saat aku akan menjemput Joo hyun" ucap Lisa.

Jennie menatap sinis pada Lisa dengan mata kucing nya itu "Aku kan sedang marah padamu, jadi untuk apa aku mengabari mu ishh" ucap Jennie bersedekap dada.

"Lain kali, jika baby pergi dengan siapa pun itu atau mau pergi keluar dengan teman teman mu ijin lah lebih dulu atau paling tidak baby memberitahu ku jika ingin pergi. Supaya jika aku mendapati baby bersama seseorang barangkali pria, aku jadi tidak khawatir dan tidak akan berpikiran buruk terhadap baby karena baby sudah memberitahu ku sejak awal ingin pergi bersama orang itu" ucap Lisa.

Where Is My Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang