Welt Yang

1.5K 171 48
                                    

Kamu berjalan melalui sepanjang jalan yang berwarna kemerahan, dengan pohon raksasa sewarna emas yang menjadi pusatnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Kamu berjalan melalui sepanjang jalan yang berwarna kemerahan, dengan pohon raksasa sewarna emas yang menjadi pusatnya. Ini adalah kali pertama kamu mencapai tempat ini--lokasi yang tak sembarang orang bisa sampai ke sana.

Imaginary Tree, 'pohon' yang memiliki banyak 'ranting' dan menaungi banyak dunia. Sungguh tak pernah kamu sangka, bahwasannya kamu--(Name) Nokianvirtanen berhasil menjejakkan kaki di sana, sebab kamu tidak memiliki kemampuan yang mumpuni kecuali fakta bahwa kamu pernah menjadi sosok Herrscher, sudah lama sekali. Mungkin sekitar delapan tahun yang lalu?

"Padahal aku hanya mau mencari jejak yang ditinggalkan olehnya, siapa sangka aku malah sampai di sini?" Kamu terkekeh kecil, cukup bangga atas pencapaianmu yang bisa mencapai ke Imaginary Tree.

Sayangnya, kamu hanyalah manusia yang tidak secerdas kakakmu. Konsep Imaginary Tree dan Sea of Quanta ini tidak sepenuhnya kamu pahami, pun bahkan kamu tidak tahu bagaimana cara memasuki satu dunia.

"Hm, itu apa ya?" Sepasang netramu langsung tertuju pada sesuatu semacam black hole yang berada di akar dari Imaginary Tree. Black hole di dekat Imaginary Tree kedengarannya bukan sesuatu yang bagus, jadi kamu memilih untuk menjauhinya.

Namun--bahkan sebelum kamu sempat menjauh, black hole itu terlebih dahulu ingin menarikmu ke dalamnya. Kamu seketika  memicingkan matamu dan mengumpat, "Sial–!"

Kamu berusaha melawan, melarikan diri sekuat tenaga. Sayangnya, pada detik berikutnya black hole itu langsung menelanmu masuk ke dalamnya.

***

"Dia masih hidup tidak, sih?"

"Tentu saja dia masih hidup, Stelle! Mungkin dia perlu CPR? Dan Heng~ Ini giliranmu!"

"Kenapa harus aku lagi?"

"Soalnya aku dan Stelle pasti tidak bisa! Sudah, sana cepat kasih dia CPR, nanti dia keburu mati!"

"... Baiklah."

Apakah kamu sedang berada dalam mimpi? Kamu tidak tahu. Kamu memang mendengar suara remaja yang tidak kamu kenali, tetapi kamu belum sanggup membuka matamu.

Lalu, pada detik berikutnya--

"Aku lakukan, ya."

--kamu dapat merasakan hangat bertemu di bibirmu.

'Brengsek! Apa-apaan--?!'

Seketika, kamu mengumpulkan paksa kesadaranmu dan segera memaksakan diri untuk membuka mata. Sepasang netramu langsung dihadapkan dengan netra hijau. Panas menjalar di pipi, ketika memperoleh fakta bahwasannya bocah itu benar-benar menciummu.

Nii-san! « Honkai Star Rail x Reader »Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora