Jing Yuan

1.8K 188 45
                                    

"Hoamm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hoamm ... hari ini damai sekali, ya~"

Ketika mendengar kakakmu dengan santainya menguap dan memuji kedamaian hari ini, kamu nyaris mematahkan pena yang kamu gunakan untuk menulis surat perizinan, laporan, jurnal, dan serangkaian lain sebagai bentuk dari pekerjaanmu.

"Wah iya damai sekali ya, sampai-sampai aku mau menjejalkan tumpukan kertas ini ke mulutmu, Jendral Jing Yuan," ujarmu terhadap perkataan kakakmu, jemarimu masih tetap menulis tiada henti. Pekerjaanmu masih sangat menumpuk, menduduki jabatan tertinggi di Realm-Keeping Commission ternyata sangat melelahkan. "Minimal kalau kamu tidak bisa membantuku, jangan menguap di depanku, boleh?"

"Melihatmu menguap membuatku ikutan mengantuk, tahu."

Kamu sudah lelah, kamu hanya tidur empat jam dalam dua hari ini sementara kakakmu bisa tidur beberapa kali dalam sehari. Iri? Sangat. Namun, kamu tidak bisa menyalahkannya juga--sebab, Xianzhou Luofu sangatlah damai selama beberapa dekade terakhir, sehingga Jing Yuan jarang mengerahkan otot maupun otaknya untuk memikirkan strategi perang dan pertahanan.

Yah, paling-paling kakakmu itu menggunakan otaknya ketika bermain catur dengan anak buahnya. Siapa namanya? Yanqing, kalau kamu tidak salah ingat.

Jing Yuan menatapmu sembari mengerucutkan bibirnya. "Mau bagaimana lagi~ Aku mengantuk sekali, tahu~"

"Lagipula, kalau mengantuk tinggal tidur, apa susahnya?" Tawa geli lolos dari bibir Jing Yuan, dibarengi dengan langkahnya yang tertuju ke arahmu. Ia menarik sembarang kursi yang kosong, kemudian mendekatkannya denganmu sebelum duduk.

"Aku juga maunya begitu ...," ujarmu pelan. Tangan kananmu meletakkan pena, lalu meregangkan jari-jarimu yang sudah mulai terasa kebas. "Tapi, lihat saja. Kalau aku tidur, dokumen sebanyak ini siapa yang kerjakan?"

"Itulah gunanya bawahan, (Name). Kau bisa minta bantuan pada mereka," jawab Jing Yuan sambil terkekeh kecil. Netra emasnya memandang mejamu yang masih dipenuhi banyak sekali kertas, sampai-sampai ia muak sendiri melihatnya.

"Tidak bisa. Untuk dokumen-dokumen yang ini memerlukan persetujuan langsung dariku, aku tidak bisa menyerahkannya pada anak buahku." Kamu memijat pelipismu. Demi Aeon, kamu lelah sekali. Ingin rasanya kamu membakar semua dokumen itu supaya sumber kegilaanmu menghilang. "Lagipula, Jendral. Sampai kapan kamu mau berada di sini? Bagaimana kalau ada orang yang mencarimu?"

"Tenang, aku sudah taruh hologramku di Seat of Divine Foresight, kok."

Kamu memandang Jing Yuan yang menjawab tanpa dosa. Begitu irinya kamu padanya. Pekerjaan yang kamu lakukan ini semakin hari semakin membuatmu jenuh.

Kalau diingat-ingat, kakakmu itu pun dahulu sekali menentang keinginan orang tua kalian. Keluarga kalian sudah mengabdi dari generasi ke generasi di Realm-Keeping Commission. Sementara Jing Yuan--satu-satunya anak di keluargamu yang memilih untuk bergabung dalam kemiliteran.

Nii-san! « Honkai Star Rail x Reader »Where stories live. Discover now