08.

107 7 0
                                    

03:00 KST.

Saat semuanya terlelap dalam tidurnya di kamar mereka masing-masing, mingyu yang tidak bisa tidur memilih untuk berdiri di depan jendela kamarnya dimana ia satu kamar bersama haruto.

Mingyu memakai kaos oversize berwarna hitam dengan celana pendek selutut tidak lupa dengan headphone yang melingkar di lehernya. Pintu kamar yang di tepati oleh haruto terbuka, pria tersebut keluar dengan pakaian santainya dan melihat putranya itu sedang berdiri menatap keluar jendela hotel.

"Mingyu-ya, kau tidak tidur?" Mingyu menoleh kebelakang.

"Papa, aku tidak bisa tidur" sahutnya. Mereka sama-sama berdiri menatap keluar jendela.

"Apa ada yang mengganggu pikiran kamu nak?" Ucap haruto menoleh kearah mingyu.

"Hanya sedikit, tapi tidak perlu khawatir, aku bisa menanganinya"

"Meskipun kamu mengatakan hal itu, papa hanya minta satu hal padamu mingyu, jangan pernah ragu dengan apa yang sudah kamu putuskan, papa yakin, kamu bisa menjalani semuanya"

"Papa percayakan saja semuanya padaku, aku adalah kim mingyu, anak dari kim haruto watanabe, tidak ada sedikitpun keraguan dalam keputusan yang sudah aku ambil"

Mingyu tersenyum dan menganggukkan kepalanya saat haruto menepuk pundaknya.

Saat keduanya sibuk menatap ke jendela, mingyu mendengar suara aneh dari luar pintu kamar mereka, dengan berdiam sejenak sambil mencerna suara aneh yang dia dengar.

"Mingyu, ada apa?"

"Papa dengar suara itu?"

"Suara apa? Papa tidak dengar apapun"

"Tapi tadi ada suara aneh pa, aku dengar kok"

"Mingyu jangan aneh-aneh ya, ini sudah malam mungkin kamu salah dengar, lebih baik kamu pergi tidur sekarang"

"Ta-tapi pa, aku dengar seperti suara Asahan pisau gitu di luar pintu"

Haruto diam sejenak menatap wajah mingyu lalu menatap ke arah pintu yang tertutup rapat.

"Kamu yakin?"

Mingyu mengangguk. "Aku yakin, aku tidak mungkin salah dengar"

"Kalo gitu kita periksa keluar" mingyu kembali menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua berjalan mendekati pintu, setelah haruto membuka pintu tidak ada siapapun di luar sana bahkan terlihat sangat sepi tanpa suara apapun yang terdengar.

"Tidak mungkin, jelas-jelas aku mendengarnya sendiri tadi"

"Mungkin kamu salah dengar saja, sudahlah ayo masuk dan istirahat"

Ketika haruto masuk lebih dulu, mingyu tetap diam di luar sebelum akhirnya masuk ke dalam dan menutup kembali pintu tersebut, tanpa di sadari oleh mereka berdua sosok pria misterius berdiri tidak jauh dari sana membawa pisau yang sudah berlumuran darah segar.

Memasuki kamar miliknya, mingyu tidur terlentang dengan menatap langit-langit kamar.

"Tidak mungkin jika aku salah dengar, tapi kalo memang Iyah, lalu suara apa tadi?"

"Ah mungkin hanya perasaanku saja, sebaiknya aku tidur" sambungnya menutup mata.

_____________________

Mashiho berada di dalam ruangan monitor sendirian saat yang lain sedang beristirahat di rumah mereka masing-masing, malam ini ia harus lembur untuk mencari tau identitas dan data-data penting terkait musuh misterius yang sudah meneror mereka.

Mafia 2 : Night Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang