Garis Terdepan

574 55 12
                                    

¹⁴·

¹⁴·

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Sana berjalan kearah ruangan yang ditempati sahabatnya, karena dirinya merangkap menjadi kaki tangan pribadi Lisa.


Tok tok tok

Lisa yang tengah sibuk membaca ringkasan arsip-arsip kemudian berkata. " Nne, masuklah "

" Lisa~ssi ada dokumen penting, ini " ucap Sana sambil menyerahkan dokumen yang dimaksud.

Lisa menerima dokumen yang di serahkan Sana sambil membacanya dan kemudian Lisa menyimpan nya tanpa harus perlu tahu apa maksud dari dokumen tersebut.

" Sampai kapan mereka terus mengirim proposal ini, sampai kapanpun Aku tidak berniat membuka cabang kosmetik yang Aku produksi ke Korea " ucap Lisa.


" Dasar keras kepala, harusnya kau menerima nya Lisa, ayolah sampai kapan mau menghindar? " Sana benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Lisa sungguh.



" Aku tidak mau Sana, sudahlah silahkan kembali ke tempat mu " ucap Lisa acuh.



" Baiklah " ucap Sana, sambil keluar.



Sana kembali ke tempat yang seharusnya dia berada setelah itu, Sana benar-benar kesal dengan sahabat nya pasalnya dirinya tidak mau juga membuka hatinya, sebenarnya Lisa pernah beberapa kali berpacaran namun akhirnya mereka putus karena Lisa belum mau melanjutkan hubungan nya ke jenjang yang lebih serius.











...













Waktu pulang kerja tiba bertepatan dengan musim dingin, sudah tujuh tahun lamanya Lisa merantau dan membuka usaha kosmetik yang terbilang sukses di pasaran dan bisa bersaing dengan produk-produk ternama.






Lisa sibuk mengeratkan mantel nya karena dirinya paling alergi dingin, biasanya Lisa akan pergi ke Thailand untuk kabur dari musim dingin namun karena pekerjaan membuatnya harus menetap walaupun ia ingin pergi.

𝗪𝗵𝗶𝘁𝗲 𝗟𝗶𝗲𝘀 ✓Where stories live. Discover now