3. Metode Pencucian Otak

98 19 0
                                    

—SISTEM BERANTAI—

Follow akun author agar mendapatkan notif Ocha_Amsy16Ocha_Amsy16

Ke sepuluh orang yang menempati gelar Grand Master kini sudah dihadapkan dengan salah satu guru berbadan tegap yang kini sudah berdiri di hadapan mereka. Guru tersebut bernama Luki Hakim. Guru yang dikenal sangat tegas di Geneva Memorial School.

Kini, Pak Luki sendiri akan mengetes beberapa dari mereka untuk menguji kepintarannya. Pak Luki ingin tahu, secerdas apa kemampuan otak muridnya.

Selamat siang!”

“Siang ....”

“Perkenalkan, nama saya Luki Hakim. Salah satu guru yang akan membimbing kalian selama berada di supperior class ini,” ucap Pak Luki dengan suara beratnya. “Baik, karena kalian yang berhasil menempati gelar Grand Master, maka saya akan mengetes kemampuan kalian.”

“Jelaskan keterkaitan antara jatuhnya Konstatinopel di tahun 1453 dengan kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara untuk mencari jalur rempah?” tanya Pak Luki yang mulai memberikan pertanyaan. “Aileen Zevanya, silakan jawab.”

“Konstatinopel adalah salah satu pusat perdagangan di Laut Tengah pada abad pertengahan. Jatuhnya kota ini ke tangan Turki Usmani membuat perdagangan rempah di Eropa tersendat. Padahal, rempah-rempah pada masa itu mempunyai peran penting bagi penduduk Eropa, terutama sebagai pengawet makanan. Para pedagang rempah di Eropa juga kesulitan menjalankan usahanya karena mereka tidak bisa menadapatkan suplai dari timur. Situasi itu kemudian mendorong orang-orang Eropa melakukan pelayaran dengan menjelajahi samudera dengan tujuan mencari kepulauan sumber rempah-rempah. Akhirnya, para pelaut Eropa wilayah penghasil utama rempah-rempah, yakni kepulauan Nusantara,” jawab Aileen dengan lantang.

Tak dapat diragukan lagi soal kepintaran yang dimiliki oleh Aileen, si nilai sempurna yang kini di juluki Queen of Genius.

“Bagaimanakah dinamika hubungan saudagar dan penguasa lokal di nusantara sebelum datangnya bangsa Eropa?” tanya Pak Luki kembali. Masih ingin menguji kepintaran Aileen.

Aileen dengan tenang menjawab, “Sebelum bangsa Eropa datang dan kolonialisme merebak, telah banyak saudagar dan penguasa lokal di kepulauan Nusantara yang memiliki kekayaan dan kekuasaan kuat. Contohnya para penguasa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit yang memiliki pengaruh luas di nusantara, dan bahkan wilayah lain di Asia Tenggara. Setelah era 2 kerajaan besar itu, tumbuh banyak kerajaan dan kesultanan baru yang menjadikan perdagangan sebagai sumber perekonomian utama.”

“Misalnya?”

“Misalnya, Kesultanan Aceh, Banten, Ternate-Tidore, Gowa-Tallo, Demak dan lain sebagainya. Banyak penguasa lokal yang disokong golongan saudagar itu juga memiliki kemampuan melakukan penjelajahan, dan bahkan perlawanan terhadap bangsa asing yang ingin menguasai Nusantara. Hubungan politik di antara para penguasa kerajaan dan saudagar-saudagar itu didasari kerja sama saling menguntungkan. Para saudagar mendapatkan perlindungan dari penguasa lokal. Sementara itu, para penguasa lokal memperoleh pembayaran upeti atau pajak komoditi perdagangan. Akan tetapi, hubungan itu tidak selalu terjalin harmonis. Ketika para penguasa lokal itu tak bisa memberikan perlindungan, atau bahkan mengancam kepentingan pedagang, saudagar-saudagar akan secara mudah beralih mencari perlindungan kepada kerajaan lokal lainnya,” jawab Aileen kembali.

Guru itu akhirnya mengangguk puas akan jawaban dari Aileen. Kini, langkahnya mulai berjalan seraya mengamati ke sepuluh besar yang menduduki gelar Grand Master. Satu persatu dari mereka harus di uji dengan beberapa bidang mata pelajaran. Mereka harus menguasai semua bidang, tak hanya satu.

SISTEM BERANTAIWhere stories live. Discover now