🍼 2 : Gagal Damai 🍼

26 1 0
                                    

Ayo interaksi sama aku di komen atau percakapan!💗












Jingga baru saja sampai di sekolah dan sudah diberi wajah menyebalkan Julan.

"Sabar..kamu kan mau damai sama Julan jangan emosi dulu"

Julan yang melihat partner tengkarnya pun tersenyum miring karena dia hari ini berencana untuk menjahili Jingga.

"Heh boncel"

Jingga menatap tajam kearah Julan seakan akan ada leser dimara Jingga untuk menusuk Julan.Jingga lanjut jalan tidak mempersalahkan kelakuan Julan dipagi yang cerah ini dan membuat Julan sendiri bingung dengab respon uang tidak biasa dia terima dari Jingga.

"Boncel ponian!"

Jingga terus menenangkan dirinya sendiri dan tetap jalan menghiraukan Julan.

"Kamu kok aneh hari ini?" tanya Julan yang kini sudah berjalan bersejajar dengan Jingga dan lagi lagi Jingga tidak menghiraukannya.

"Kamu sakit ya?"

Julan memegang kening Jingga lalu mengerutkan dahinya bingung karena Jingga tidak panas kok malahan terbilang dingin, mungkin karena angin pagi hari ini yang memang terbilang dingin.

Plak!

"Gausah nyentuh nyentuh deh!"

Setelah menepuk tangan Julan kini Jingga berjalan cepat menuju kelasnya, padahal niat dia hari ini mau kasih permen kesukaannya buat Julan tapi karena memang jiwa emosi Jingga jika melihat Julan sudah ternanam sejak dini makanya dia kelepasan tetep emosi sama Julan.

Julan yang masih terdiam menatap Jingga hingga masuk kelas pun mengangkat bahunya acuh "Bagus hari ini gak ada maung yang ganggu aku"

Setelah itu Julan menyusul kedalam kelas lalu menyapa teman temannya dan duduk tepat dibelakang Jingga.Julan sekilas menatap Jingga dan Jingga menatap balik dengan wajah acuhnya seperti biasa.

"Hari ini kayaknya ada yang kena sawan deh"

Julan menatap temannya bingung lalu mengankat dagunya tanda bertanya siapa yang kena sawan?, ngeri juga pikirnya.

"Tuh depan kamu"

Julan menatap Jingga lalu terkekeh setelahnya, dia setuju jika Jingga hari ini kena sawan karena memang hari ini Jingga aneh.

"Gak sawan lagi, kayaknya dia kerasukan setan deh" tambah Julan sambil menatap Jingga menantikan apa reaksi yang Jingga berikan.

"Sepi ya kalau boncel satu ini lagi kena sawan, jadi gak ada hiburan" kata teman Julan.

Jingga memejamkan matanya sambil mengatur nafasnya agar tidak memburu "Emang bener bener satu grup isinya setan semua!"

"Masih diem aja nih ka-"

Brak!

Jingga menggebrak meja Julan dan menatap Julan sengit dan hal itu malah membuat Julan senang dan menatap balik Jingga dengan senyuman manisnya.

"Respon ini yang aku mau sedari tadi"

Jingga menunjuk Julan dengan telunjuknya "Dibiarin malah ngelunjak ya?!"

Julan menggengkam telunjuk Jingga dengan kuat dan itu membuat Jingga semakin geram dengan kelakuan Julan.

"Tugas ku kan cuma bikin kamu marah setiap hari.Iyakan Sherina?"

Jingga menghempaskan tangan Julan lalu pergi meninggalkan kelas untuk ke taman belakang sekolah.Teman temannya sedari tadi hanya diam tak berani ikut campur jika si jagoan dan si jahil bertengkar, karena dampaknya akan berbahaya.

Jingga duduk diatas rerumputan sambil mencabut kesal rumuput ilalang di depannya "Dia itu kenapa sih selalu bikin aku emosi?!, padahal aku juga udah mau baikan sama dia tapi gabisa!"

"Padahal aku udah bawa permen banyak buat dibagiin ke dia.Yaudah aku makan sendiri aja!"

Jingga meluruskan kakinya lalu menendang nendang angin untuk melampiaskan amarahnya.

"Kalau niatnya buat aku ya kasih ke aku dong, namanya maruk kalau makan sendirian"

Jingga menoleh kebelakang dan melihat Julan yang tengah berdiri tegak menatapnya dengan wajah datar.

"Ngapain kesini?!"

"Nyusul kamu lah"

"Ngapain nyusul?!"

"Mau nagih permen yang mau kamu kasih?"

"Gajadi buat kamu!"

Jingga kembali menatap depan karena malas melihat wajah Julan.

"Jangan lupa nanti pulang sama aku"

Jingga lagi lagi menoleh kebelakang menatap Julan yang sayangnya anak itu sudah pergi meninggalkannya sendirian.

"GA MAU PULANG SAMA JULAN!"

Ya mau gimana lagi mau teriak ngelampiasin amarah juga mau gak mau dia bakal tetep pulang sama Julan dan memberikan Julan permennya nanti saat istirahat.

Sabar ya Jingga.








B E R S A M B U N G ~

Namanya juga bocah, sekali dendam maka akan abadi.

JADI JAGOAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang