Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_________________________________________________
11.00 A.M
Sesuai dengan perkataannya tadi pagi, Sandra sekarang sudah bersiap membuat makanan. Membuka kulkas melihat bahan makanan yang tersisa, wajar saja karna bulan ini Sandra dan Samuel belum belanja sama sekali.
Hari ini Sandra memilih memasak ayam teriyaki, iya karna hanya bahan itu yang tersisa dikulkas mahalnya. Melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 11 siang, yang artinya 1 jam lagi jam makan siang akan dimulai.
"Cukup waktu lah ya buat gue masak ni ayam.", gumannya setelah melihat jam dinding.
Setelah beberapa menit, ayam teriyaki buatannya pun sudah tersaji didalam kotak bekal milik dirinya dan juga milik Samuel. Mengambil beberapa buah kemudian memasukannya ke dalam tas bekal mereka.
"Owkie siap, tinggal ganti baju baru deh kita otw."
Setelah berganti pakaian, Sandra bergegas pergi meninggalkan rumahnya menuju kantor dengan menggunakan mobil miliknya. Mengendarai mobil dengan kecepatan yang tak bisa dibilang lambat karena ia takut telat mengantarkan makan siangnya, kemudian sang suami mengadu pada maminya, bisa berabe dia kena omelan maut maminya itu.
Kini Sandra sudah berada di parkiran kantor milik Samuel, berjalan ke arah resepsionis guna menanyakan apakah Samuel ada diruangannya atau tidak.
Sandra tersenyum ke arah Ririn, "Siang Rin, Samuel ada diruangannya ngga?"
"Siang bu Sandra, pak Samuel berada diruangannya.", Ririn Pratiwi resepsionis kepercayaan Sandra dan juga Samuel, karna hanya dia doang yang mengetahui status dirinya dan Samuel.
Setelah mengucapkan terimakasih, Sandra berjalan ke arah lift menuju ruangan milik Samuel yang berada di lantai atas.
Ting!
Kebetulan ruangan Samuel tidak jauh dari pintu lift, yang artinya Sandra tidak perlu berjalan jauh kembali.
Sandra langsung membuka pintu ruang kerja milik suaminya, terlihat Samuel kini sedang menerima suapan dari sekretarisnya.
Sandra berdecih pelan, "Seengganya lo chat gue, jadi gue ga susah-susah bikinin lo makanan."
Dengan cepat Sandra membuang bekal yang ia bawa kedalam tong sampah yang ada diruangan Samuel, kemudian berjalan keluar ruangan tanpa peduli Samuel yang meneriaki namanya. Salah sendiri malah nerima makanan dari cewe lain iw.
Melihat itu Samuel buru-buru menyingkirkan bekal sekretarisnya, mengumpat pelan guna menahan amarah yang ia tahan.
"Jancok, gara-gara lo bitch bini gue jadi pergi."
"Maaf pak, saya gatau kalau pak Samuel beneran mempunyai istri." Dengan gemeteran Syasya membersihkan bekal makannya yang sudah tercecer di lantai.
"Keluar lo cepet!"
Tanpa menunggu lebih lama, Syasya berjalan cepat keluar ruangan Samuel. Dengan wajah panik Samuel langsung mendial nomer sang istri guna meminta maaf atas kejadian tak terduga ini.
Maaf nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi...
"Lari kemana lagi tu anak, handphone pake segala dimatiin."
Tanpa menunggu lama, Samuel bergegas pergi meninggalkan kantornya menuju kediaman milik keluarganya, sudah dipastikan Sandra sedang mengadu pada mamanya sekarang. Nasib punya pasangan tukang mengadu. 😔
_________________________________________________
hati kecil samuel:
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
