20. Syok (✓)

54.5K 2.4K 5
                                    

Kalau ada typo tandain aja!!


Happy reading

"Hah?"

"Tutorial apa?"

"Wat?"

"Demi apa? Lo kesambet apaan Rafe??"

"Serius lo?"

"Akhirnya lo bucin juga ya bro" goda Max, tadi pagi Rafe mendadak menelfon dirinya agar mendatanginya dikantor, dirinya kira ada hal urgent apa yang ingin dibahas karena Rafe menelponnya dengan mengatakan ingin membicarakan hal yang sangat penting. ternyata Rafe hanya ingin bertanya bagaimana cara membuat seorang wanita jatuh cinta, dan kebetulan saat ini Elysia sedang bersama dirinya.

"Kasih saran tuh sama Rafe" Max menyenggol bahu Elysia, memintanya unuk memberi beberapa strategi jitu, secara Elysia seorang wanita juga harusnya dia tahu dan dia juga salah satu teman dekat Zela.

Elysia menopang dagunya berpikir, "hm.. kasih dia barang?"
"Zela suka apa?"
"Beliin barang yang dia suka?"

Rafe berpikir sejenak, apa yang disukai.
Apa yang harus ia beli untuk Zela? Rumah? Tiket trip?
Baju?
Tas?
Dress?
Mobil baru?

"Kamu tau apa kesukaan istri saya Elysia?" Rafe bertanya pada Elysia, mungkin dia tahu.
"Ya gataulah lo suaminya kok nanya sama saya sih!" Elysia juga bingung sendiri toh Zela memiliki segalanya dia juga tidak tahu pasti hal-hal yang disukai Zela.

•••

Zela berguling guling diatas kasurnya, "BOSEN HUAA!!"

"Keluar ah, me time" setelah mengucapkan itu dia langsung bangkit dan mengotak-ngatik lemari segera berganti pakaian.
Zela pergi tanpa memberitahu Rafe dan menolak ditemani siapapun meskipun itu Claira (ingat claira? Kalau lupa baca chapter 14. Maid ituloh)

Zela pergi kedepan komplek mansionnya, tempat para jajanan dijual, tempat dimana dia sering datang jika sedang bosan dirumah.
Saat merasa dia sudah cukup membeli jajanan, Zela berniat pulang meski matanya sesekali melirik jajanan lain namun, tiba-tiba segerombolan orang mencegat jalannya.

Zela menatap heran, kenapa setiap hanya berjalan didepan komplek saja Zela harus mendapat masalah, saat itu Leonidas, hari ini preman gajelas. Dia harus berhenti keluar komplek sepertinya, dan tidam boleh menganggap sepele meski hanya sekedar komplek depan.

5 orang berbadan besar dengan wajah menyeramkan dengan baju hitam tanpa lengan yang menampakkan tattoo seperti preman dan 1 orang dengan perut buncit dengan setelan jas dan rokok ditangannya menghalangi jalannya didepan.

"Ikut saya" pinta lelaki berperut buncit itu sembari menghembuskan asap rokoknya didekat Zela.

Zela mengayunkan tangannya kedepan menghilangkan asap rokok didepannya, dia tidak suka bau rokok. "Siape lo main ikut-ikut aja, gajelas deh" jawab Zela berniat memutar badannya dan berjalan balik sedikit takut.
Dengan sigap dua orang berbadan besar itu menutupi jalan Zela diarah sebaliknya, "ikut saja, kamu sudah saya bayar!"

Zela mengernyit, "kapan anjir!"
"Michelle sudah menjual kamu untuk membayar utang karena dia tidak bisa melunasinya, jadi ikut saja dengan saya"

Sialan! Ibu dajjal itu menjual anaknya sendiri.

"Enak aja, gua ya gua, emak gua ya emak gua"
"Gamau!"

Kenapa ga ngejual diri sendiri sih, malah ngejual anak

"Angkat saja dia" ucap lelaki berperut buncit tersebut jenggah.
Tangan Zela langsung dipegang oleh dua orang bahkan makanan belanjaan zela sudah jatuh berserakan dengan mengenaskan, "lepasin ga!! Tolongg! Tolong!" Zela berteriak kencang berharap orang yang berlalu lalang menolongnya.

Zelaina Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang