32. Cousin

4.3K 375 0
                                    

Terik mentari yang menyengat kulit tak mampu membuat Vinera berniat untuk berteduh. Sebaliknya,wanita itu malah terbuai dalam kegiatannya yang bermain dengan burung burung yang berjajar rapi di pembatas jembatan.

"Huh,kapan lagi aku bisa menikmati waktuku di Glaver tanpa diganggu oleh Keith." Vinera merentangkan tangannya,menikmati udara sejuk yang menerpa.

Ketika sedang menikmati pemandangan,tak sengaja ia melihat kelinci gembul yang berada di tepian danau.

Merasa tertarik,ia memutuskan untuk berjalan ke tepi danau. Ketika ia sudah mendekat ke tepi danau,kelinci itu sudah pergi entah kemana. Namun,meski begitu Vinera tetap senang bisa menikmati siang hari cerahnya.

Pemandangan danau yang begitu indah membuatnya melupakan sejenak segala masalah yang ia hadapi.

Ia melangkahkan kakinya semakin mendekat ke tepi danau. Tanah berubah menjadi tanjakan yang curam menuntun Vinera turun menuju permukaan air yang tenang.

Akan tetapi,di langkah terakhirnya,tak sengaja kakinya tergelincir pada batu yang lincin dan tubuhnya terhuyung huyung ke depan kehilangan keseimbangan.

Byurrr

Vinera berteriak mencoba meminta tolong pada Reizel. Sekuat tenaga ia mencoba bergerak ke permukaan tetapi pada memang dasarnya ia tidak bisa berenang.

Ketakutan memenuhi pikirannya dan dalam kepanikan ia menggerakkan tangannya dengan sia sia dalam ulaya untuk tetap berada di permukaan.

Ia merasa deja vu,dengan keadaan yang hampir mirip. Saat ia menjadi Emily,si bodoh yang tak bisa berenang saat itu terjatuh dari sebuah jembatan karena didorong oleh teman temannya yang tak menyukainya.

Lalu,seseorang datang bak pahlawan yang menyelamatkan hidup di ambang napasnya yang hampir habis.

Vinera sudah pasrah jika saja ia harus mati,waktu terasa melambat dalam benaknya. Namun,saat keputusasaan hampir menguasainya,dapat Vinera lihat samar samar seseorang yang tengah berenang kearahnya.

Vinera berusaha untuk mengenali Pria yang membantunya itu,seorang Pria bersurai coklat terang dengan netra hijaunya. Tunggu... apa?apakah Vinera tidak salah lihat?dia seperti sangat tidak asing dengan wajah itu meski pandangan Vinera yang sedikit kabur.

Ia merasa pinggangnya direngkuh oleh Pria tersebut,ketika mereka hampir mencapai atas Vinera sudah tak bisa menahan lagi kesadarannya. Wanita itu tak sadarkan diri ketika tubuhnya telah berhasil dibawa ke atas.

Keith datang bersama Reizel ketika Pria yang menyelamatkan Vinera tadi berhasil naik ke atas. Keith langsung saja mendekat kearah Vinera yang tergeletak tak sadarkan diri.

Ditepuknya pipi Vinera berharap wanita itu sadar,namun mustahil. Akhirnya,Keith mencoba memberi pertolongan pertolongan yang harus dilakukan terhadap orang yang tenggelam.

Namun,Vinera belum kunjung membuka matanya. Pria bermata hijau itu duduk bersandar di bawah pohon apel,menatap Vinera yang berada di dekapan Pria yang ia yakini adalah kekasih wanita itu.

"Cobalah beri napas buatan Tuan," suruhnya memberi solusi.

Keith menoleh kearahnya lalu kembali beralih menatap sang kekasih yang tampak pucat. Keith dengan ragu melakukan ide dari Pria yang menyelamatkan Vinera tadi.

Setelah beberapa saat,Vinera terbatuk mengeluarkan air dari mulutnya. Mata jingga nya akhirnya terbuka,menatap linglung sekitar.

Vinera mengerjapkan matanya,menatap seseorang yang kini memeluknya. Ternyata Keith,ah tunggu kenapa Pria itu bisa ada di sini?lalu di mana orang yang menyelamatkannya?

"Sayang are you okay?" tanya Keith mengecup dahi Vinera mencoba menenangkan wanitanya itu yang tampak masih shock.

Sedetik kemudian,Vinera ingat bahwa ia kesini dengan Reizel lalu kenapa Keith ada di sini?jangan jangan Keith tahu kalau dia bersama Pria lain?ahh sialan,hidupnya bahkan makin terancam.

Ia reflek memeluk Keith dan mengeluarkan jurus nangis bombay minta dikasihani.

Ketika sedang menjalankan akting,tak sengaja ia menatap seorang Pria dengan pakaian dan sekujur badannya yang basah. Ah,Vinera ingat kalau Pria itu adalah Pria yang menyelamatkannya.

Wanita itu mencoba menatap Pria yang tengah berjalan kearahnya itu dengan teliti. Sangat mustahil!?Vinera begitu mengenali wajah itu namun berbeda versi.

Orang yang sudah berjongkok di dekatnya itu memiliki surai coklat serta netra hijau,sedangkan orang yang ia kenali cenderung lebih memiliki karakteristik wajah orang orang asia.

Vinera melepaskan pelukannya pada Keith,wanita itu terdiam dengan badannya yang agak menggigil.

"Mustahil... Dion?" gumam Vinera pelan,sedangkan Pria bermata hijau itu tersenyum.

"Ah maaf aku malah melamun,terima kasih Tuan telah menyelamatkan saya. Saya tidak tahu lagi bagaimana nasib saya apabila tidak segera anda tolong dan bawa ke permukaan. Nama saya Vinera Arnesha de La— maksudku Alburn,saya sangat berhutang budi pada anda." Vinera mengulurkan tangannya berusaha mengajak berkenalan Pria yang telah berjasa dalam hidupnya.

Tak peduli akan reaksi Keith yang mau marah atau tidak melihat Vinera mengajak berkenalan Pria lain,harusnya Keith tahu suasana.

Pria itu agak terkejut,bibir yang agak memucat itu mengukir senyum indahnya. Benar benar duplikat saudara tirinya tapi versi bule,dari cara Pria itu menatap dan tersenyum kearahnya mengingatkan Vinera pada Dion,saudara tiri di dunia aslinya.

"Aku Dev,Devander Elias de Lahisya. Adik sepupumu!!" jawab Pria itu menyambut uluran tangan Vinera.

Vinera pun sama terkejutnya,sepupu?ah astaga,ia lupa kalau dia memiliki tujuan lain disini. Ia lupa mampir ke rumah Ibunya!!

"Eh?astaga,maaf aku tidak mengenalimu." Vinera tersenyum canggung.

Ah,diliat liat emang mirip Von juga sih.

"Tidak apa apa sepupu,sudah dari kemarin aku menunggumu di Mansion Lahisya. Ibuku sangat semangat ketika tahu kau akan datang,tapi dia sangat kecewa karena kau tidak kunjung datang. Aku tahu kau pasti sedang sibuk,jadi tidak usah merasa bersalah!!" jelas Dev yang membuat Vinera semakin merasa bersalah.

"Ah maafkan aku yang pelupa,aku akan datang nanti setelah berganti pakaian. Boleh kan,Keith?" sahut Vinera beralig menatap Leoth dengan puppy eyes nya. Keith hanya bisa menuruti permintaan Vinera,ya setidaknya ia harus tahu tempat untuk cemburu.

Dev itu sepupu Vinera,dan mereka tidak akan mungkin bisa bersama.

"Oh,apa tidak terlalu sore?jarak wilayah teritori kekuasaan Duke Navias lumayan jauh dari wilayah Lahisya. Bagaimana kalau kita langsung ke sana,Ibu akan senang melihatmu datang!!" usul Dev yang diangguki langsung oleh Vinera.

Hitung hitung bisa menghindari kemarahan Keith.

"Kamu akan masuk angin jika terlalu lama memakai pakaian yang basah seperti ini,aku tidak mengizinkanmu!!" ujar Keith pada Vinera,ia menatap tajam Dev yang seenaknya memberi usul seperti itu.

"Tapi Keith aku ingin bertemu keluargaku. Setidaknya,jika kau tidak mau aku meninggalkanmu untuk menemui Ayah izinkan aku bertemu keluarga Ibuku. Please,aku janji tidak akan macam macam di sana!!" mohon Vinera dengan wajah memelas tak lupa kedua tangannya yang di tangkupkan di depan dada.

Keith masih diam tak menggubris permohonan Vinera,namun Vinera tak kehabisan akal.

"Nanti malam boleh deh kamu marah marah dan hukum aku sepuasnya." ucapan Vinera itu membuat Keih langsung menoleh dan tertarik.

"Really?"

Vinera menyembunyikan raut kesalnya,giliran marah marah saja langsung nyaho.

Vinera hanya mengangguk dengan helaan napas yang berat, "You have my word!!"

Akhirnya tanpa pikir panjang Keith mengangguk setuju Vinera berkunjung ke kediaman Lahisya. Di sana setidaknya Vinera tidak akan bisa dekat dekat dengan Reizel.

Last Choice : the eternal loveWhere stories live. Discover now