35. Kejadian Yang Terulang?

4.3K 374 4
                                    

Mentari telah terbit dengan cahayanya yang sudah siap menyinari sebagian penduduk bumi. Di sebuah ruangan,tepatnya di kamar.

Terlihat sepasang manusia yang masih berada di alam mimpinya,terik mentari yang masuk melalui celah celah ventilasi kamar menerpa wajah sang wanita,memaksanya untuk meninggalkan alam mimpi yang indah.

Vinera mengerjapkan matanya,melihat Keith yang ternyata belum terbangun juga. Sepersekian detik,mata jingga itu membulat lalu beralih menatap jarum jam dinding yang menunjukkan pukul 07.30

Sontak ia menepuk nepuk pipi sang Pria,mencoba membangunkannya walau agak susah.

"Keith,bangun!!" bisik Vinera panik,tak lama Keith terbangun dengan matanya yang masih enggan untuk di buka.

"Apa sih sayang,aku kesiangan,ya?" tanya Keith sembari menguap.

"Pakai nanya lagi,kamu cepet cepet pergi sebelum ketahuan orang rumah." Vinera mendorong tubuh Keith agar Pria itu segera terbangun.

Keith merengek manja,sementara itu terdengar langkah kaki yang mendekat di susul suara Pria yang memanggil manggil di sela sela jeda ketukan pintu.

"Vin,Vinera. Ini aku Dev,apa kau belum bangun?ayo sarapan!!" ujar Dev dari luar.

Vinera membungkam mukut Keith agar Pria itu tak bersuara.

"Iya Dev,aku sudah bangun kok. Se-sepertinya aku tidak bisa ikut sarapan,deh!!" jawab Vinera tanpa sadar membuat Keith sesak napas.

"Hah?kenapa?kau... kau sakit?boleh aku masuk?" sahut Dev lagi.

"Tidak,aku baik baik saja. Hanya sedikit kesiangan,aku takut kalian terlalu lama untuk menunggu. Jadi,kalian sarapan saja dulu,aku harus bersiap siap." Vinera melotot tajam kearah Keith yang memberontak,tidak tahu apa kalau dia ini sedang panik.

Kalau Dev mendengar ada suara orang lain selain dirinya,terlebih kalau itu Pria kan gawat. Nanti Dev malah memaksa masuk,dan ketika tahu bahwa Keith ada di kamarnya sudah dipastikan akan diadukan pada Vicenzo.

Tahu sendiri,kan?kalau Vicenzo itu sangat sensi apabila Vinera dekat dekat dengan Keith. Kakaknya itu pasti marah besar jika mendengar Dev memergoki Keith berada sekamar dengan adiknya. Pikiran Pria itu pasti sudah tidak bisa dibersihkan lagi.

"Emm baiklah,kalau begitu aku akan mengatakannya pada Ibu. Apa kau ingin di bawakan sarapan sekalian ke sini?" tawar Dev.

"Ah aku tidak ingin merepotkan," ujar Vinera.

"Tidak apa apa,aku akan menyuruh pelayan mengantarkan makanan ke depan kamarmu." setelah itu,Dev tak lagi bersuara terdengar pula suara langkah kaki yang menjauh.

Vinera menghela napasnya lega lalu membuka bungkaman mulut Keith. Pria itu mengambil pasokan oksigen dengan rakus.

"Kamu gila ya?aku hampir kehabis— "

Vinera meletakkan telunjuknya di bibir Keith hingga Pria itu terdiam, "Ssst pelan pelan,udah sana kamu pulang sebelum ketahuan!!" usir Vinera membuat Keith menggeleng pelan.

"Nanti kalau ketahuan prajurit bagaimana?" tanya Keith yang melihat hari sudah pagi,bukan tak mungkin akan ada prajurit yang berjaga di seluruh sudut kediaman Lahisya.

Vinera menghela napasnya,lalu menyingkap selimut yang menutupi setengah badannya.

"Yaudah sih biasanya juga langsung kamu bunuh,susah sekali bilang tidak mau pergi," sindir Vinera turun dari ranjang,wanita itu membuka lemari yang terdapat berbagai macam gaun. Ia mengambil satu,lalu berjalan ke arah kamar kecil.

Sementara Keith hanya menyengir lalu menatap kemanapun Vinera berjalan.

"Aku mau mandi dulu,jangan bersuara!!" peringat Vinera yang hanya dibalas anggukan malas Keith.

Last Choice : the eternal loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang