Awal

1.6K 138 18
                                    

AWAL

"Aku cinta kamu La, selamanya"
- Benua Cashel Zarquelon

{Promesse🥀}

"Kak Nua dimana? Aku baru selesai ambil koper. Kakak udah sampai?" gadis itu menarik satu koper besar miliknya dengan tangan kanan lalu menempelkan ponsel miliknya ke telinga dengan tangan kiri untuk menjawab panggilan telepon yang ia hubungkan

Kedua mata nya mengedar untuk mencari sosok yang ia cari di luar melalui kaca besar yang tembus pandang. Namun nihil, sosok itu tidak ia temukan.

Terdengar suara klakson yang beberapa kali dibunyikan. Gadis itu segera menghentikan langkah nya lalu mencari tempat duduk yang nyaman.

"Kak Nua?"

"Maaf sayang, tadi ada meeting mendadak jadi aku baru mau kesana. Kamu tunggu di dalem aja ya, soalnya hujan deres banget, jangan lupa pake jaket biar gak kedinginan"

Gadis itu melihat ke arah luar bandara, hujan sungguh lebat dan petir menyambar bergantian. Untung saja pesawat nya sudah sampai sebelum hujan turun. "Kakak jangan ngebut bawa mobil nya. Pelan-pelan aja, aku tunggu di dalem ya, nanti kalau Kakak udah sampe, Kakak kabarin aku"

"Iya sayang, ini gak ngebut kok"

Suara klakson terdengar lagi. Suara umpatan kecil juga terdengar dari sambungan itu. "Kak, aku udah bilang kan jangan ngebut. Bahaya Kak, jalanan nya licin. Aku gapapa nunggu disini, aku bisa jaga diri aku. Kakak hati-hati bawa mobil nya" sungguh, rasanya ia ingin mengamuk dan memarahi pacar nya itu

Laki-laki di ujung sana terkekeh. "Gapapa sayang, ini udah hati-hati. Emang orang-orang aja yang gila di jalanan. Mana udah malem masih aja keliaran"

"Kamu beli roti dulu La, jangan sampe nahan laper, nanti maag kamu kambuh. Ngemil dulu aja, nanti kita makan malem di tempat favorit kamu. Mau apa hm?"

"La? Misela? Are you here?"

Gadis itu tersentak. Dia tadi sempat mengambil paspor nya yang sempat terjatuh. "Ah? Iya Kak? Kakak gak usah mikirin aku, aku tadi udah makan roti di pesawat. Aku sengaja ngosongin perut buat makan banyak-banyak sama Kakak"

"Perut kamu gak boleh kosong, La. Yauda nanti makan yang banyak sama aku, tunggu aku ya La. Love you"

Gadis itu tertawa kecil. Dia memindahkan ponsel ke tangan kanan lalu mengambil sebuah foto, foto dirinya dan Benua. Foto prewedding untuk pernikahan mereka minggu depan, yang sengaja di buatkan oleh Benua versi kecil nya dalam bentuk polaroid. Foto prewedding itu di ambil di negara Prancis di tempat Misela melanjutkan pendidikan nya. Karena jadwal yang sibuk dan tidak ada waktu untuk pulang, 2 bulan yang lalu Benua rela menghampiri Misela sehingga foto prewedding di ambil disana. Lagi pula, Benua sangat menyukai Eropa terutama kota Prancis salah satu nya dan Misela juga menyukainya.

"Love you too Kak Nua sayang, buruan sampe aku mau peluk---"

Raut bahagia itu perlahan berubah bingung. Suara klakson berkali-kali ia dengar dari seberang. Misela melihat kembali ke luar bandara, hujan semakin deras saja. Gadis itu menyentuh dada nya yang merasa tidak enak. Perasaan aneh seperti apa ini.

"Halo Kak? Kak Nua?"

Terdengar suara ledakan yang sungguh kuat bahkan jantung Misela rasanya berhenti berdetak.

Misela semakin panik. Dia memeriksa sambungan yang terlihat macet. "Halo Kak? Kak Nua! Kakak bisa denger aku? Kak!"

Mata nya mulai berkaca-kaca, hati nya terasa sakit dan mata nya memanas. Sambungan langsung terputus begitu saja. Dia mencoba menekan panggilan ke nomor Benua, namun nomor itu langsung tidak aktif. Misela langsung menarik koper nya bergegas ke luar bandara, tidak peduli pesan Benua yang menyuruh nya tetap di dalam.

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang