Promesse: 18

450 92 18
                                    

PROMESSE: 18

"Lo itu bunuh Mama!"
- Aksara Rainer Manggala

{Promesse 🥀}

6 tahun lalu.

Benua sedang menunggu penjual nasi goreng di pinggir jalan ini untuk membuat beberapa bungkus nasi goreng spesial untuk dirinya, Misela dan teman-teman nya. Sesekali dia melirik jam di pergelangan tangan, ia sengaja meninggalkan Misela di Apartemen Rakha saat mereka sedang kumpul untuk bermain. Misela tadi tertidur di atas sofa ruang tamu sedangkan teman-teman nya berkumpul di ruangan game khusus di Apartemen Rakha, kebetulan tempat jual nasi goreng ini tak jauh dari Apartemen Rakha, teman-teman nya sedang sibuk bermain tak ada yang mau membeli makanan. Jadi Benua menawarkan diri untuk membelinya, sekalian memenuhi keinginan Misela yang tadinya kepingin nasi goreng.

"Masih lama ya Pak?"

"Sebentar lagi ya Mas"

Benua tersenyum dan mengangguk. Dia melamun sambil menatap langit, bagaimana Misela sekarang? Sepertinya gadis itu belum bangun, karna Benua yakin kalau Misela bangun dia akan langsung bertanya-tanya dimana dirinya berada. Jauh sebentar saja Benua rasanya sangat rindu. Katakanlah dia terlalu alay, tapi memang seperti itu kenyataan nya.

"Mas, pesanan nya udah selesai"

"Oh iya Pak, terima kasih banyak ya Pak"

Benua segera melajukan mobilnya agak cepat agar dia cepat sampai ke Apartemen Rakha. Setiba nya disana Benua langsung menekan password Apartemen dan pintu terbuka. Dia langsung berjalan menuju ruang tamu namun langkah nya terhenti. Matanya jelas-jelas menangkap seseorang yang duduk di sebelah Misela, orang itu sedang memandangi kekasih nya dan jemari nya merapikan rambut panjang Misela yang menutupi sebagian wajah Misela.

Benua mempercepat langkahnya menaruh bungkusan makanan yang ia beli di meja dan menarik kerah kaos orang itu dan membawa nya keluar Apartemen Rakha.

"Maksud lo apa-apaan nyentuh cewe gue?!"

Laki-laki itu mendorong Benua dan merapikan kaos nya yang sedikit lecek. "Apasih?"

"Jangan pura-pura tolol! Gue liat kelakuan lo itu, ngapain lo ngeliatin cewe gue sampe segitunya hah?!"

Kaleno berdecih. "Gue cuma liat emang nya gak boleh?"

Benua mendorong bahu Kaleno hingga laki-laki itu menabrak dinding belakang. "Itu cewe gue anjing!"

Kaleno hanya memutar bola matanya lalu ingin masuk kedalam tapi Benua malah melayangkan satu pukulan ke wajah Kaleno hingga laki-laki itu tersungkur di lantai.

"Gue peringatin, awas kalau lo macem-macem sama Misela!"

Bugh...

Benua memegangi rahang kirinya yang baru dipukul oleh Kaleno. Kaleno mendorong bahu nya dan terkekeh.

"Macem-macem? Kalau iya gimana?"

Bugh...

"Jaga kelakuan lo Kale!"

"Lo udah tau kayaknya? Tapi lo masih diem aja"

Benua menatap Kaleno nyalang sedangkan Kaleno melipat kedua tangan nya seolah tak mempedulikan wajah Benua yang siap menerkam nya hidup-hidup.

"Gue jujur, gue suka sama Misel" Kaleno tersenyum saat raut wajah Benua semakin mengesalkan dimatanya

"Gue gak tau dari kapan but i like her. Thinking about her makes me crazy hahaha. Gue gila karna Misela"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Where stories live. Discover now