15.Sepatu Roda

386 27 0
                                    

[Perbedaan postur Max & Nat sangat mencolok sama seperti gambar ini]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Perbedaan postur Max & Nat sangat mencolok sama seperti gambar ini]

***

Max berjalan menyusuri lorong perusahaan Glint Entertainment. Terlihat banyak karyawan yang menatap Max penuh kekaguman. Pria yang saat ini mengenakan kemeja hitam lengan pendek dengan celana berwarna coklat muda itu terlihat begitu tampan dan menawan. Tidak heran Max menjadi bintang paling bersinar di Glint.

"AWAS!!!"

Seruan itu membuat Max dan Thara berhenti melangkah. Mereka menoleh ke arah sumber suara. Max melotot kaget melihat seseorang melaju kencang ke arahnya. Seorang anak muda berambut coklat muda mengenakan sepatu roda. Dia berusaha untuk menghentikan dirinya, tapi tampak kesulitan.

Max tampak fokus pada anak muda yang memakai sepatu roda itu. Karena wajah anak muda itu mengingatkan Max pada seseorang.

"MINGGIR!!! Aku tidak bisa menghentikannya." Seru anak muda bermana Nat Natasitt.

Alih-alih menyingkir, Max justru mengulurkan satu tangannya untuk menangkap anak muda itu. Tubuh Nat tertahan oleh lengan Max yang kuat sehingga menghentikan gerakan anak muda itu. Nat menghela nafas lega karena bisa berhenti tanpa melukai dirinya.

"Makasih sudah menghentikanku." Nat menoleh dan menampilkan senyuman lebar.

Namun senyuman lebarnya lenyap saat mengetahui siapa orang yang menolongnya.

"Kamu? Bukankah kamu adalah bintangnya Glint Entertainment, Max Kornthas?" tanya Nat tak percaya.

Max pun tersadar dari pikirannya. "Ya, aku adalah Max. Apa kamu adalah penggemarku? Bagaimana bisa kamu masuk kemari?" tanya Max memicingkan matanya curiga.

Nat dengan ekspresi menggemaskan langsung menganggukkan kepalanya. "Aku memang adalah penggemar Kak Max. Dari film pertamamu di drama 'Love Is Complicated' aku sudah menyukai Kak Max. Tapi kalau Kakak berpikir aku kemari karena menyelinap, Kak Max salah. Aku bekerja di sini."

Max melotot kaget mendengarnya. "Kerja di sini? Tapi sepertinya kamu masih dibawah umur. Apa kamu mau membohongiku?"

Nat menggelengkan kepalanya. "Tidak, Kak Max. Aku..."

"Max! Nat!"

Suara itu menghentikan pembicaraan mereka. Dua nama yang disebutkan itu menoleh. Mereka bisa melihat Zee berjalan menghampirinya.

"Selamat siang, Mr. Panich!" Nat melambaikan tangannya menyapa CEO Glint Entertainment.

Zee menyunggingkan senyuman ke arah Nat. Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala anak muda itu. "Siang juga, Nat! Sepertinya kamu lupa pembicaraan kita mengenai sepatu roda."

Nat menunduk dan melihat sepatu hitam putih yang dipakainya. Kemudian dia mendongak menampilkan cengiran tanpa dosa. "Aku lupa, Mr. Panich. Maafkan aku untuk hari ini."

Zee menghela nafas berat. "Baiklah, aku akan memaafkannya untuk hari ini. Tapi jika lain kali aku melihatmu dengan sepatu roda, aku akan langsung menjualnya."

Nat memasang ekspresi seperti anjing yang malang. "Jangan kejam padaku, Mr. Panich! Aku akan menyimpan sepatu rodaku nanti."

Zee tersenyum melihat reaksi anak muda itu.

"Zee, apa kamu kenal dia?" tanya Max menghentikan pembicaraan mereka.

Zee mengalihkan perhatian pada Max. "Tentu saja aku mengenalnya, Max. Dia penyanyi baru Glint Entertainment yang pernah aku bicarakan denganmu."

Max tampak terkejut mendengarnya. "Tapi dia masih kecil, Zee."

"Tubuhnya saja yang menggemaskan, Max. Tapi Nat sudah berusaha dua puluh tahun. Dia juga memiliki suara yang indah. Apa kamu sudah mendengar single barunya?" tanya Zee.

Max menggelengkan kepalanya. "Belum, aku belum mendengarnya."

"Kamu bisa mendengarnya nanti. Sekarang kita akan mendiskusikan proyek untuk kita. Ayo kita masuk ke ruang meeting. Dan Nat, lepas sepatu rodamu." Zee menunjuk ke arah sepatu roda Nat.

"Siap, Mr. Panich!" Nat berjongkok untuk melepaskan sepatu rodanya.

Sedangkan Zee berjalan lebih dahulu menuju ruang meeting. Max mengikutinya, tapi tatapannya masih tertuju pada Nat. Seakan dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari anak muda itu.

Beberapa saat kemudian Max sudah duduk berdampingan dengan Nat. Sedangkan Zee duduk di hadapan mereka.

"Sebelum membahas proyek, aku ingin tahu pandangan kalian mengenai LGBT. Dari Nat lebih dahulu yang paling muda." Zee menunjuk ke arah penyanyi rookie perusahaannya.

"Mungkin karena aku tidak memiliki pengalaman apapun yang berkaitan dengan LGBT, maka aku tidak bisa bilang banyak. Hanya saja jika ada seseorang yang benar-benar mencintai dengan gender yang sama, aku berpikir tidak masalah. Karena cinta tidak memandang apapun termasuk gender." Nat terdengar begitu serius.

Zee menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mengalihkan pandangannya pada pria di samping Nat. "Bagaimana denganmu, Max?"

"Aku bukanlah orang yang kaku dan kolot. Jadi aku tidak mempermasalahkan soal LGBT. Kenapa kamu menanyakan ini, Zee?" tanya Max bingung.

Zee menatap Max dan Nat bergantian sebelum akhirnya mengungkapkan tujuannya. "Karena aku ingin memasangkan kalian menjadi pasangan Boys love."

***

Bonus fotonya Max Nat yang gemesin ya...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDWhere stories live. Discover now