29. Temukan Aku Kalau Bisa

389 35 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Zee baru saja selesai mandi. Dia mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Terdengar ponselnya berdering. Dia mengambil smartphone-nya di atas meja dan melihat nama James tertera di layar ponsel.

"Kenapa, James?" Zee mengangkat panggilan itu.

"Apa kamu sudah puas, Zee?"

Pria itu memicingkan matanya karena tidak paham dengan ucapan pria itu. "Apa maksudmu, James?"

"Apa kamu sedang balas dendam sama aku soalnya aku sudah nyakitin perasaanmu, Zee? Gara-gara ancamanmu bikin aku harus nyakiti Net. Gara-gara ancamanmu aku gak bisa ungkapin perasaanku sama Net. Aku benci kamu." James terus meracau.

"Kayaknya kamu lagi mabuk, James. Di mana kamu sekarang?" tanya Zee.

"Aku gak mau kasih tahu kamu. Cari saja sendiri kalau kamu bisa." James langsung menutup panggilan itu.

Zee menghela nafas berat. Segera pria itu membuka aplikasi kontak dan mencari nama Park.

"Apa kamu tahu ini jam berapa, Zee? Apa kamu berniat bikin aku lembur?" gerutu Park.

"Memang itulah rencanaku." Zee menganggukkan kepala.

Park menghela nafas berat. "Kalau kamu kasih aku uang lembur dua kali lipat aku mau ngerjainnya."

"Apa kamu sedang coba meras aku?" tanya Zee.

"Aku sedang makan malam sama keluargaku, Zee. Setidaknya itu adalah kompensasi yang seimbang sama pengorbanan yang aku lakuin."

Zee menghela nafas berat. "Baiklah, aku setuju sama tawaranmu soalnya aku butuh banget bantuanmu."

"Jadi kamu mau aku ngelakuin apa?" Park terdengar bersemangat.

"Cari keberadaan James di bar atau klub malam di kota ini!"

Park membuka mulutnya tak percaya. "Gimana bisa kamu gak tahu keberadaan tunanganmu sendiri, Zee?"

Pria yang saat ini hanya mengenakan bathrobe berwarna abu-abu gelap itu mendengus kesal. "Dia baru saja telpon aku dengan kondisi mabuk. Dan dia gak mau kasih tahu aku di mana dia. Aku harap kamu bisa segera nemuin dia, Park. Kalau dalam satu jam kamu gak berhasil, maka gajimu bakal dipotong dua kali lipat lemburmu."

Seketika Park melotot kaget. "Gimana bisa begitu?"

"Tentu saja bisa. Soalnya aku adalah bosnya." Zee tersenyum puas karena berhasil membalas tindakan sekretarisnya.

"Tenang saja, aku pasti bakal segera nemuin tunanganmu." Park segera menutup panggilan itu untuk bergegas melaksanakan tugasnya.

***

Musik terus berdentum keras dalam bar. Namun James lebih fokus pada minumannya. Padahal dia sudah mabuk tapi dia tidak mau berhenti minum.

"Bersulang buat diriku yang hebat." James mengangkat gelasnya sebelum akhirnya meminum vodka itu.

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang