Friendzone.

57 9 7
                                    

Ohayou, konnic'hiwa, oyasumi !
Assalamualaikum :3

Hai, Kitsuka is bek membawa bab baru lagi ‹3 gomen, Kitsuka masi suka kelamaan up 。⁠:゚⁠(⁠;⁠'⁠∩⁠'⁠;⁠)゚⁠:⁠。.

Yaudah, no bacot again, enjoy :D



















































"Ih, au ah, makasi."

Hari sudah menunjukkan jam 17.15 p.m. sebentar lagi prom night akan dimulai, Blaze segera masuk kerumah dan bersiap.

Blaze pun segera membuka sebuah kantong belanjaan yang bermerek, lalu mengambil sehelai kain- pakaian dari dalamnya.

Dia mencoba memakai pakaian itu sambil bercermin.

'woaah, cantik juga aku yahh, xixixi' batinnya narsis sambil terkikik.

Blaze segera bersiap, dia memoles wajah nya, dan memakai pakaiannya.

Tak lupa dia menyemprotkan parfum wangi yang juga baru dia beli.

"Hmm~ wangi" gumamnya.

Blaze merapikan rambutnya yang sudah lumayan panjang sejak beberapa Minggu yang lalu. Kini panjang rambut Blaze itu sepunggung.

Dia hanya memakai hiasan rambut kecil yang terkesan kawaii.

Kemudian dia bercermin lagi,

"Waduuuhh! Ini terlalu cantik, nanti orang orang pada ngeliatin aku gimana?" Gumamnya tertawa.

Bayangkan saja, dia memakai pakaian berupa dress hitam pendek dengan bagian dada terbuka, dan di bagian punggungnya yang hanya berupa tali kecil untuk memasang dan menahan dress agar tidak terlepas. / Just feel it, cu'z the picture is lost. /

Rambut sepunggung yang digerai, dibagian poni yang sebagian nya berwarna putih di beri jepit rambut hitam, yang satu berbentuk ayam, yang satu lagi polos.

Juga bibir merah plum yang baru saja di ombre, pipi chubby yang agak kemerah merahan.

Yah, pokoknya setengah kawaii setengah hot.

Blaze akhirnya menyudahi kenarsisan nya, dia melihat jam di handphone nya.

"Ehh.. udah waktunya!" gumamnya lalu dia keluar dari kamar.

Sepatu Blaze itu sepatu ballet, kecil dan tidak mengganggu. / Faham kan, maksud Author? T^T /

Dia berpamitan dengan mamahnya yang ternyata sudah pulang, dan dengan cepat dia ke halaman.

Menunggu sang penjemput maut- eh, penjemput doang.

Tak lama terdengar bunyi klakson mobil dari luar halaman, Blaze segera keluar.

"Maaf yah, kelamaan- eh?" Blaze terkesiap melihat seseorang di kursi kemudi.

Seseorang itu tersenyum, lalu membukakan pintu mobil untuk Blaze masuk.

Blaze masih agak blank, kirain siapa yang bakal jemput dia, ternyata..

"Thorn? Aku kira bukan kamu yang bakal jemput" katanya membuka pembicaraan.

Thorn × Blaze || Thorn the Stalker  || ship BoEl || my AU [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang