Enam belas

19.1K 722 224
                                    

"Anak Ayah cantik banget ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak Ayah cantik banget ini.. " puji Dartu.

Mereka berempat tengah berada di balkon kamar. Hari ini sudah genap 4 bulan kelahiran putri mereka.

Naisya Aldinatu Wardana dan Nischa Aldinatu Wardana, putri kembar mereka lahir dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

"Habis ini langsung makan, udah Mas bawa in." menunjuk piring di atas nakas.

"Kamu enggak kerja Mas?" mengingatkan suaminya yang malah tengah asik menggendong Icha.

"Nunggu kamu selesai nyusuin, habis itu Mas berangkat." jelasnya yang masih fokus memandangi wajah cantik ketiga bidadarinya.

Sunggu kehidupan Dartu serasa sangat lengkap kali ini. Memiliki keluarga kecil yang lengkap dan juga jabatan serta ekonomi yang memadai dan cukup untuk kehidupan nya. Bersyukur sekali Dartu.

"Gantian Mas.. " menyerahkan Naisya ke gendongan Dartu bergantian dengan Icha.

Inilah rutinitas rutin yang dilakukan oleh Dartu dan Dina setiap pagi.

Sebenarnya bisa saja Dina memompa asi untuk di minum putrinya hanya saja ia ingin adil, kalau satu minum dari sumbernya berarti satunya juga sama.

Memiliki anak kembar tidak pernah terlintas dipikiran mereka apalagi ini kali pertama mereka menjadi orang tua dan harus sudah bisa menjaga dua sekaligus secara bersamaan.

Setelah melahirkan Dina juga tidak pernah bekerja lagi ia menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Dan juga berat badan nya yang lumayan berisi setelah melahirkan.

"Mas pergi dulu, kamu dirumah kalau perlu sesuatu tinggal telfon Mas ya.. " setelah mengatakan itu Dartu mencium kening istrinya dan beralih Dina yang mencium punggung tangan suaminya.

"Nduk!" panggil Bu Fat kepada menantunya yang belum turun setelah kepergian suaminya.

"Enggeh Bu, bentar." jawan Dina.

Dina menggendong kedua putrinya di sisi kanan dan kirinya menuju ke lantai satu.

Bu Fat yang sudah menunggu itu buru-buru menghampiri ketika melihat menantunya kewalahan.

"Loh belum pada tidur, katanya sudah di susui." mengambil salah satu cucunya. Masih belum bisa membedakan karena keduanya memiliki paras yang benar-benar sama.

"Mandi dulu sana biar kembar Ibu yang jaga."

Dina mengangguk, ia sudah merasa tubuhnya lengket karena belum menyentuh air segar.

Bu Fat tersenyum memandangi menantu dan cucunya, bersyukur keluarga kecil putranya bisa terselamatkan dulu sehingga saat ini ia bisa menggendong cucu-cucu cantiknya.

"Makasih ya Nduk, sudah mau menerima Dartu dengan baik. Dan mau memaafkan kesalahan nya." ujar Fatma tiba-tiba.

"Ibu enggak perlu berterima kasih seperti itu, Mas Dartu laki-laki baik dan bertanggung jawab Bu, itu sebabnya Dina masih ada disini."

Istri Pak KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang