25 ~ Tipuan

264 49 35
                                    

Bahkan tanpa melihat sekalipun
Aku tahu itu kamu
Karena aku tak butuh mata
Hanya untuk melihat orang yang aku sayang

~ author

Fajri dan saudaranya yang lain kini tampak berdiri di depan sebuah rumah mewah yang pernah mereka tempati perhatian mereka jatuh pada sosok pemuda tampan yang tampak duduk di halaman depan bersama dengan manusia manusia lainnya. Fajri tersenyum tulus melihat pemuda yang ia perhatikan tampak baik baik saja dan tertawa seperti itu, tapi ada rasa sesal dalam dirinya karena telah membuat orang yang sangat ia sayangi itu terluka. Ia juga ingin berada didekat pemuda itu, kembali tertawa bersamanya.

" Menurut Lo Kovel masih bisa maafin gue ngga bang? " Tanya Fajri sambil menatap Farhan penuh harap

" Mungkin... Selama ini kita kenal Fenly kan? Dan sejauh ini Fen adalah orang yang sangat mudah memaafkan kesalahan. Jadi bukan ngga mungkin kita bisa dapat maaf dari Fenly kan? " Jawab Farhan

" Tapi gue udah keterlaluan sama dia bang... Gue yang buat dia celaka, gue jahat sama dia "

" Ji semua berhak atas kesempatan kedua kan? Gue yakin kok Fenly pasti maafin kita, kalau ngga sekarang ya mungkin lain waktu " kata Gilang mencoba menenangkan Fajri

Kini mereka kembali melihat Fenly yang tampak ditinggal sendirian, apakah ini kesempatan yang diberikan Tuhan pada mereka untuk meminta maaf pada Fenly? Dengan perlahan dan hati-hati mereka mendekati Fenly, merasa ada yang mendekat Fenly menoleh ke arah sumber suara dan tersenyum manis, Fajri membalas senyum Fenly, apa ini juga jawaban dari rasa khawatirnya? Dari senyum yang Fenly perlihatkan bukankah ini tandanya Fenly memaafkan mereka? Fajri berjalan cepat menuju Fenly saat pemuda tampan berstatus kakaknya itu nyaris jatuh.

Disinilah mereka menemukan alasan Fenly tersenyum pada mereka, mereka salah, Fenly bukannya tersenyum karena memaafkan mereka tapi karena dia tidak bisa melihat siapa yang datang. Fenly buta dan itu semua karena Fajri? Mereka juga tidak bisa mengatakan apa apa selain menuruti perintah Shandy untuk pergi. Jika bukan hari ini mungkin lain hari, begitu kan yang tadi Gilang katakan? Jadi mereka akan mencoba peruntungan dilain hari.

Setibanya mereka di rumah, Fajri masih saja memikirkan keadaan Fenly, mata indah milik kakaknya yang dulu sering sekali menatap dirinya dengan tulus kini tidak bisa melihat apapun selain kegelapan. Fajri sudah merebut paksa mimpi yang pernah Fenly bangun. Seandainya waktu itu Fajri berfikir jernih ia tak mungkin kehilangan Fenly dan mungkin keadaan Fenly tidak akan seperti sekarang.

" Ji... Bang Gilang masuk ya " kata Gilang yang kini datang sambil membawa nampan berisi makanan

" Makan dulu, dari pagi gue liat Lo belum makan... Lo terus terusan diem di kamar, apalagi setelah Lo ketemu sama Fenly, Lo keliatan makin kacau " kata Gilang sambil memberikan nampan berisi makanan tadi pada Fajri

" Gue jahat banget ya bang, gue yang bikin Kovel buta kaya gini, gue bikin dia kehilangan semua kesempatan dia buat wujudin impiannya... Gue adek yang ga tahu diri banget sih bang "

" Ji... Lo masih muda! Wajar kalau banyak bikin kesalahan... Ya meski apa yang udah Lo lakuin ke Fenly emang bukan hal yang bisa dibilang wajar tapi ya mau gimana lagi semua udah terjadi. Tapi Lo juga harus inget satuhal, Fenly itu seorang kakak, dia tahu kapan harus marah, dan kapan harus memaafkan adiknya. Bisa aja Fenly marah karena emang dia mau kasih hukuman buat Lo yang udah bikin dia kaya gitu, tapi bukan berarti dia ngga akan pernah maafin Lo... Percaya sama gue Ji, Fenly pasti maafin kita semua nantinya "

" Kapan bang? Gue beneran pengen ada dideket Kovel, gue mau tanggung jawab buat jagain dia... Dia kaya gitu karena gue "

" Sabar ya Ji, kita coba lagi lain waktu. Sekarang mending Lo makan terus istirahat "

The Iron man Where stories live. Discover now